Langkah kaki jenjangnya berhenti, menoleh ke arah belakang di mana David berada. Elea mendesah berat, David mengikis jarak di antara mereka berdua.
"Lo keluar dari Sky Mansion, El?" David menyorot wajah Elea dengan ekspresi yang sulit untuk diartikan.
Elea bergumam tak jelas, David tidak paham bagaimana caranya Elea hidup selama ini. Gadis ini benar-benar keras kepala, dan nekat. Bagaimana bisa ia keluar dari rumahnya, tempat yang susah payah ia temukan.
"Yang harusnya keluar dari sana itu Rania, bukan lo, El," sambung David.
"Gue lelah, gue lagi nggak mau ngomong hal kek ginian," balas Elea lirih.
Kepala David mengangguk. "Oke, kalo lo lagi nggak mau ngomong hal ini. Soal lomba piano, lo yakin mau masuk?"
"Ya, kenapa? Lo nggak yakin gue bisa menang?" Elea mengerutkan pangkal hidungnya. "Lo nggak yakin gue akan menang?"
David mendesah berat, kepalanya mengeleng. "Gue yakin lo bisa, Elea. Hanya saja kenapa lo harus nyia-nyiain waktu lo buat hal yang nggak penting. Di saat kek gini, yang perlu lo lakuin adalah mengejar ketertingalan lo. Ada banyak yang belum lo pelajari Elea, dan mungkin lo nggak tau hal ini. Saham perusahaan lo itu 50 persen atas nama lo. Sementara 50 persen lagi terpecah, saham ini milik Nenek dan Kakek lo. Mereka mewarisin ke lo, ini yang harusnya lo ambil," beber David dengan intonasi nada rendah.
"Lo, tau hal ini dari mana?" Elea menatap David dengan pandangan menyelidik.
"Lo lupa siapa Nyokap gue, huh? Nyokap gue tim kuasa hukum keluarga Baskara," jawab David mengingatkan apa pekerjaan ibunya.
Elea termenung, apakah David benar-benar bisa Elea percaya? Pemuda ini memang begitu ramah padanya tapi, David pun akrab dengan sang kakak.
"Elea!" seruan di seberang sana mengalihkan fokus keduanya.
David sontak saja ekspresi wajah masam di saat ia mendapati Gala melangkahkan terburu-buru mendekat ke arah mereka, sementara Elea menarik sebelah sisi alis matanya ke atas.
"Gala," panggil Elea di saat Gala berdiri di sampingnya.
"Ada yang ingin gue bicarin sama lo," ujar Gala.
"Apakah lo nggak liat gue lagi ngomong sama Elea, Gala?" sela David kesal.
Gala melirik ke arah David dengan ekspresi datar, pemuda satu ini jelas sekali tidak menyukai dirinya. Gala sama sekali tidak peduli dengan cara David menatap ke arahnya, yang jelas Gala sangat butuh Elea saat ini.
"Kita bicara di taman belakang," sahut Elea, "Dav! Lo balik aja duluan. Gue ada yang harus gue omongin sama Gala."
David menahan pergelangan tangan Elea di saat gadis cantik itu akan bergerak meninggalkan David, Elea menoleh ke arah David dengan ekspresi bertanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SKY MANSION
Ficção AdolescenteDunia Elea jungkir-balik di saat dirinya tahu, ia adalah anak yang diculik. Menemukan keluarga aslinya yang bukan orang sembarangan, tidak mudah untuk Elea beradaptasi. Meskipun ia adalah darah keturunan dari Baskara, Elea harus membuktikan diri jik...