BUCIN•||•HEEJAKE LOKAL

Tiga

.
.
.

Jika sebagian mahasiswa mengatakan bahwa skripsi adalah momok menakutkan dalam perkuliahan,maka Maheesa Algatra juga termasuk pada bagian itu.Heesa sungguh merasa frustasi disepanjang waktu pengerjaan skripsinya,dikarenakan dosen pembimbing yang kerap menyulitkannya.

Bagaimana tidak,dosen pembimbingnya sering menolak beberapa judul yang diajukannya ketika awal penyusunan,tidak hanya itu dosen pembimbingnya sering menghilang ketika Heesa meminta untuk bimbingan.

Namun untungnya hari-hari berat itu bisa Heesa lalui,mau bagaimanapun Heesa adalah salah satu mahasiswa yang rajin dan dikenal tidak mau menunda-nunda pekerjaan.

Jatuh bangun yang dirasakan selama tahap menyusun skripsi pun bisa dilaluinya dengan keringatnya sendiri.Terbukti dengan sekarang skripsinya yang sudah di acc oleh dosennya.

Raut wajah yang kentara merasa bahagia itu tak bisa disembunyikan,Heesa terlihat cerah sekarang.Sepanjang perjalanan tidak hentinya menggoda para mahasiswi yang berada dikoridor fakultas Ekonomi dan Bisnis itu.

Kebiasaan lama yang sempat hilang karna pusing dengan skripsi akhirnya terbit kembali wkwkw.

Heesa emang dikenal dengan mots wanted dikampus karna emang ketampanan wajahnya itu diatas rata-rata.Banyak gadis-gadis yang menggilainya seperti sekarang ini seorang gadis yang lagi tersipu malu setelah disenyumin sama Heesa.

"Anjirlah Rin itu kak Heesa senyumin Lo manis bener"panggil aja yang lagi ngomong ini namanya Ninggra.

"Fix kayanya dia suka sama Lo itu Rin" giliran Giselle yang berceletuk.

"Elah gausah GR sih kata gue.Kak Heesa emang buaya darat njir suka goda sana sini"Ujaran malas itu keluar dari gadis yang tengah bersandar di dinding.

Ketiga gadis yang tadi asik dengan obrolannya seputar Heesa pun menatap tidak suka kearah Willona.

"Lah apa,emang bener kok kan kalian juga tau"Sedikit ngegas,Willona menatap teman-temannya dengan jengah.

"Gua gamau tau,gimanapun caranya kalian harus bantuin gue buat jadian sama kak Heesa"Karina,gadis yang tadi disenyumin Heesa itu berujar dengan nada memerintah.

Willona menghela nafasnya pelan,merasa
sia-sia karna sudah memperingati Karina.
Karna kedua temannya yang lain malah mengangguk menyanggupi permintaan
Karina yang ingin mendekati Heesa itu.

"Dahlah,yang penting gue dah kasih tau.Gue cabut duluan"

Willona memutuskan untuk abai dan tidak
mau ikut campur dengan rencana yang akan dijalankan oleh Karina dan teman-temannya itu.

Biarlah itu menjadi urusan mereka pikirnya.

.
.
.

"Asiik,kan gini enak nih beban idup gua agak ringan.Akhirnya si botak itu acc skripsi gua juga"

Kalian tau kan yang ngomong siapa?yap itu Heesa,dia udah duduk di cafe tempat biasa nongkrong sama Jay dan Satria.

Satria sama Jay belum datang karna tadi mereka masih ada urusan,Satria yang ada kelas dan Jay yang lagi bimbingan.

Hari ini Heesa mau minum yang manis-manis, jadilah dia memesan caramel macchiato untuk menghibur lambungnya yang sudah lama tidak diberi minuman manis ini,karna selama nyusun skripsi Heesa selalu ditemani dengan kopi hitamnya agar matanya terus terjaga.

"Beehh manis bener idup ini"Satu seruputan membuatnya sumringah banget.

Dilihatnya sekeliling cafe yang udah mulai ramai karna memang waktunya udah jam-jam makan siang.