.
.
.Gelak tawa khas bapak-bapak menggema disebuah meja nomor 15 disalah satu restoran dekat universitas Heesa.
Kavin dan Ramiel asik berbincang membahas tentang pekerjaan masing-masing,membuat beberapa orang yang lain hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Gitu lah jeng kalo bapak-bapak udah ketemu suka asik sendiri"ujar Mawar pada Airin..
Airin mengangguk disertai kekehan ringan sambil menutup mulutnya karna tengah mengunyah makanan penutup.
Mereka baru saja selesai makan setelah sejam lalu menunggu makanan itu datang.Kavin mengajak keluarga Jake untuk ikut makan siang bersama setelah sesi foto-foto bersama dengan keluarga dan teman-teman angkatan Heesa selesai.
Nampaknya diantara kehangatan dua pasang orang tua yang saling melempar canda tawa tidak bisa mempengaruhi atmosfer mencekam bagi Jake yang kini tengah duduk ditengah-tengah Heesa dan Satria.
Jake merasa kikuk karna tidak ada yang memulai percakapan antara mereka, sedangkan orangtuanya malah asik mengobrol dengan orang tua Heesa.Hanya sesekali mereka akan menanyai Jake ataupun Heesa dan Satria.
Jangan tanyakan Lilly dimana,dia sudah tertidur lelap dipangkuan sang bunda.
"Kak,kenapa diem aja sii.Kamu juga Bas kenapa natap kak Heesa datar begitu"
Kan,meledak juga semua kejengkelan yang daritadi ditahan oleh Jake.Satria cuma diem ga gubris,membuat Jake mendecak malas.
"Nyebelin!"
Pundung Jake tuh ngeliat satria makin cuek dan masang tampang ngeselin menurut Jake.
Hal itu tentu saja ga lepas dari pandangan Heesa,kekehan pelan menguar dari bilah pria tampan itu.Heesa meletakkan tangannya diatas paha Jake yang ada dibawah meja.Jake noleh,natap Heesa."Udah jangan cemberut gitu,biarin aja. Kakak gapapa kok"
Jake menghela nafas,lalu mengangguk.
"Nih makan donatnya,enak loh"
Heesa menyodorkan sepiring donat berselai coklat dengan campuran rasa lainnya.Tentu saja itu diterima dengan senang hati,Jake langsung melebarkan senyumnya dan mengambil satu gigitan ketika Heesa menyodorkan donat itu ke-mulutnya.
Mawar menyenggol lengan Airin yang ada disampingnya,ga sengaja dia liat anaknya mesra-mesraan.Airin noleh dan natap lurus kedepan pas Mawar isyaratin dengan dagunya sambil senyum-senyum.
"Eh eh,siapa yang ngebolehin suap-suapan begitu"
Eh ternyata ga cuma para ibu-ibu yang nyadar,para bapak-bapak yang tadi asik ngobrol juga notice kelakuan anak mereka.
Ramiel udah natap galak pada Heesa.Posessif banget emang bapak satu ini.Heesa nyengir lalu bergumam maaf,Kavin ga tahan kalo ga ketawa.
"Nah loh marah bapaknya,lagian kamu bang main nyosor aja,anak orang itu"
Heesa natap horor bapaknya yang nyeletuk malah ngejek dia."Papa ah,biarin aja lah anaknya juga mau itu"ujar Airin natap suaminya itu dengan penuh kode.
Ramiel menggeleng"Tetep gaboleh ma,udah aturan papa dari Jake sebelum lahir.Papa ga ngelarang mereka deket,tapi kalo untuk pacar-pacaran,pegang-pegangan I said no for now"
Ramiel berujar tegas, Kavin selaku ayah juga mengerti kenapa Ramiel sangat posesif dengan Jake.Walaupun Jake seorang laki-laki sama kayak anaknya,namun karna statusnya Jake adalah pihak penerima,Kavin juga bakalan ngasih aturan kayak gitu jika Jake adalah anaknya.
"Maaf om,lain kali Heesa gabakal lancang lagi"
Heesa bergumam sambil menundukkan kepalanya sedikit,Jake menatap papanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BUCIN•||•HEEJAKE LOKAL
FanfictionBerawal dari gak sengaja liat postingan Jake di Apk X,Maheesa si buaya kampus yang suka genit dan gombal sana sini mulai deklarasiin kalo Jake itu gebetan dia. Lanjut ga nih?Mampir aja skuyyy.... 🦌🐕 BxB RamyeonzStory HeeseungXJake