Sebelas

357 45 5
                                    

Kampus saat ini terlihat sedikit sepi dikarenakan memang hari ini adalah hari sabtu,dimana tidak banyak mahasiswa yang memiliki jadwal kuliah pada hari ini.

Palingan yang ke kampus setiap hari itu adalah anak semester akhir yang sibuk mengurus segala keperluannya untuk wisuda atau bimbingan skripsi.Sama seperti pemuda yang satu ini,Maheesa Algatra yang tengah duduk disalah satu bangku koridor fakultas Management Bisnis.

Heesa baru saja selesai melakukak gladi bersih sebelum besok dirinya akan wisuda.Hari ini adalah hari yang melelahkan bagi Heesa,karna hampir lima jam dirinya mengikuti segala tata cara pelaksanaan gladi bersih tersebut dengan serius.

"Hai kak Heesa"

Heesa yang tadi sibuk dengan ponselnya mendongak menatap seseorang gadis cantik yang sudah berdiri dihadapannya.Alisnya menukik keatas,sorot bertanya dimatanya kentara sekali menandakan dirinya tidak mengenal wanita itu.

"Oh,maaf kak aku Karina adek tingkatnya kak Heesa di semester 6"

Senyumannya mengembang dengan tangan yang terulur kedepan, Heesa mengangguk lalu menjabat tangan itu"Gua Heesa"

"Iya udah tau kak,Oya ini minum buat kakak"

Karina menyodorkan sebotol minuman kedepan Heesa,namun Heesa langsung menggeleng.Dirinya malah mengeluarkan sebuah tumbler minum dan memperlihatkannya pada Karina.

"Makasih Rin,tapi gua udah punya"

Karina yang melihat itu sedikit kikuk,lalu menurunkan tangannya yang memberikan botol tadi."O-oh oke hehe"

Heesa memberi senyum simpul,lalu mengangkat telpon yang berdering disakunya.

"Halo,ada apa dek?"

Heesa menelpon dengan sesekali melihat kearah Karina yang masih berdiri disana.

"Iya udah nih,kakak baru aja selesai.Oh iya? Udah sama bunda ya?"

Karina menatap Heesa dengan intens tanpa berkedip, bertanya-tanya didalam hati siapa yang sedang menelpon seseorang yang ia sukai?kenapa Heesa sangat bahagia ketika berbicara dengannya?Iri sekali rasanya,Karina juga ingin mengobrol dan saling tertawa bersama pria itu.

Dia harus bisa mewujudkannya.

"Oh Rin gua duluan ya,makasih tawaran minumnya"

Heesa tersenyum tipis,lalu pergi dengan menenteng tas punggungnya menuju parkiran dimana tempat motornya berada.

Meninggalkan Karina dengan tangan yang sedang mengepal menatap tajam pada jalanan yang sudah ditinggalkan Heesa.

"Udah gue bilang,Lo ga punya celah Karina"

Karina menatap sengit kearah gadis yang baru saja datang,Willona sahabatnya telah berdiri disampingnya dengan mata yang menyorot kedepan.

"Diem!gue ga butuh nasehat Lo"

Nadanya sangat kentara jika dirinya sangat kesal sekali,Willona selalu saja ingin mematahkan ambisinya untuk mendapatkan Heesa.

"Keras kepala"

Willona menggeleng-gelengkan kepalanya melihat Karina yang baru saja berlalu meninggalkan dirinya dikoridor yang hanya diisi oleh beberapa orang itu.

.
.
.
.
.

Motor itu berhenti disalah satu butik.Heesa melepaskan helm full face-nya,lalu turun dari motornya.

Beberapa pesan ia ketikkan pada bundanya mengabarkan jika dirinya baru saja sampai dan sudah berada didepan butik bundanya.

Heesa meletakkan helm mahal itu diatas motornya,lalu berjalan kedalam butik besar milik bundanya itu.Kalian masih ingatkan jika bunda Mawar adalah seorang fashion designer.

BUCIN•||•HEEJAKE LOKALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang