Empat belas

762 55 0
                                    

.
.
.

Seketika Jake jadi pusat perhatian di kampus.
Kabar mengenai "misteri cem-ceman" Heesa sudah terkuak tepat pada hari wisuda lelaki itu  dua hari yang lalu.

Jake menjadi perbincangan hangat dikalangan mahasiswa Fakultas Ekonomi Bisnis.Hubungan dekat antara dirinya dan Heesa mendapat banyak pandangan,ada yang menerima dan bahkan memuji Jake karna mengetahui seberapa pintar dan lembutnya anak itu,dan banyak juga yang memberikan pandangan jika Jake tidak cocok dengan Heesa.

Jake tak mau ambil pusing,dirinya juga tidak terkejut dengan berita itu karna memang sudah mewanti-wanti sejak lama,resiko dekat dengan seseorang yang memiliki banyak fans seperti Heesa memang begitu.

"Gue masih speechless,kalo sebenernya
yang selama ini deket sama kak Heesa itu elo jakee?!Kenapa Lo ga pernah cerita sama guee"

Jake sedikit meringis ketika suara temannya itu terdengar sedikit kuat dan lebay.

"Sshh jangan brisik ih."

Temannya memberikan cengiran lucu,lalu menatap Jake dengan serius"Ayo cerita sama gue kenapa selama ini lo ga pernah bilang?"

"Ehm gimana ya,kan lo nya juga nggak pernah ada di Kampus Seon Pradipta.Lo kan ngambil cuti selama satu semester ini"

Jake merenggut,menyeruput minuman miliknya Yang ada diatas meja.

"Iya juga sih,makanya gue ngajak lo ketemuan sekarang,mumpung lagi di Indonesia"

Jake mengerutkan dahinya"Emang lo mau balik lagi ke Korea?"

Seon mengangguk cepat"Iyaa,gue harus kontrol setiap tiga hari sekali  supaya sembuh total"

Jake menatap sendu sahabat yang ia kenal sejak saat semester dua ini.

Seon adalah teman pertama dan terakhir Jake di kampus ini,karna memang Jake terkenal cukup introvert dan tidak banyak berbicara.

Selama mengenal dan berteman dengan Seon, Jake mulai bisa berbaur dengan banyak orang.
Seon seperti pemberi Happy Virus  untuk semua orang,dimanapun ia berada.

Namun dibalik kebaikan dan keceriaan sahabatnya itu,Seon harus bertahan dengan satu ginjalnya,setelah ia melakukan operasi pengangkatan ginjal dikorea.Hal itulah yang menyebabkan sahabatnya itu mengambil cuti selama satu hingga dua semester.

Awal kali Jake mengetahuinya, hatinya hancur sekali dan sangat khawatir dengan sahabatnya itu.Namun Seon masih bisa tersenyum ketika memberitahukan kabarnya via panggilan vidio  saat dia sudah berada dalam pesawat.

"Trus kapan balik ke Korea nya?"

"Seminggu lagi.Sebenernya sih tiga hari
lagi udah harus balik,tapi gue lagi kangen
indo jadinya minta papa ngundurin penerbangannya,supaya gue bisa kangen-kangenan sama loo"

Seon berujar dengan semangat dan memeluk Jake disampingnya.Jake membalas pelukannya dan mengelus lembut punggung Seon.

"Makasih udah bertahan Seon,gue sayang banget sama lo,lo satu-satunya sahabat gue"

Seon terkekeh lalu mengendurkan pelukannya,menatap Jake yang kini sudah berkaca-kaca.

"Mellow banget deh,allay"

"Ish gue seriusss!"

Seon tergelak,anggukan ia berikan"Iyaa Jake,makasiiihh banget udah jadi sahabat gue yang selalu ada sama gue.Sekaran jangan mellow-mellow,gue pulang buat have fun sama lo disini sebelum balik.Jadiiii,jawab sekarang gimana hubungan lo sama kak Heesa?"

Jake menyeka sudut matanya yang berair lalu menghela nafasnya pelan."Gada hubungan apa-apa,yang penting kak Heesa sama gue saling suka.Kak Heesa udah bilang sama papa sama mama gue,tapi lo taulah papa gue gimana,dia masih blum bolehin gue pacaran"

BUCIN•||•HEEJAKE LOKALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang