CHAPTER 19

45 26 33
                                    

✨Happy Reading✨

"Bang Jemi kemarin nembak gue,"

Winona sudah membayangkan bermacam ekspresi kaget sebagai respon yang akan dikeluarkan ketiga sahabatnya saat Winona mengatakan bahwa Jemian telah menyatakan cinta padanya. Tapi, sudah terlewat beberapa detik setelah Winona berbicara, tidak ada respon yang Winona terima. Ia malah disuguhkan dengan wajah lempeng ketiga sahabatnya. Apa mereka terlalu syok sampai tidak bisa berkata apa-apa? Yang kaget sampai memberi respon alay adalah empat laki-laki yang entah sejak kapan berdiri dibelakang Winona.

"WHAT!? JINJJA-YO?? OMO OMO OMO!!" Billy menutup mulutnya tak percaya. Ia menumpukan tubuhnya pada kursi Selena.

"Anjir, Bil! Lo dapat kosakata itu darimana?? Jangan bilang selama ini lo nonton drakor juga," Selena menatap penuh curiga pada Billy meski bibirnya mengeluarkan tawa.

"Respon lo kayak banci, Nyet! Geli gue," Kaivan meraup wajah sahabatnya itu.

"Kan gue kaget ceritanya," balas Billy melirik sinis pada Kaivan. "Tangan lo bau amis," komen Billy.

"Tau, kan gue habis eek tadi," jawaban Kaivan membuat tujuh orang lainnya bergidik jijik.

"Ihh, Kaivan jorok," ejek Kaila menutup hidungnya.

"Anak kecil aja habis eek cuci tangan, Van. Masa lo ngga?" tanya Seno dengan wajah julidnya.

"Yang bilang gue ngga cuci tangan siapa?" tanya Kaivan dengan alis terangkat.

"Lo sendiri, bego," jawab Rachael ingin menoyor kepala laki-laki tiang itu.

"Lah, gue cuma bilang gue habis eek. Ga ada tuh gue bilang kalau gue ga cuci tangan habis eek," balas Kaivan dengan wajah tengilnya.

Baru Rachael hendak membuka mulut, Chleo lebih dulu menyela. "Oke, guys. Pembahasan Kaivan habis eek, cukup sampai disini. Kita kembali ke topik awal," Chleo menarik kembali atensi teman-temannya.

"Ngapain natap gue kek gitu??" tanya Winona saat tujuh pasang mata tertuju padanya.

"Cerita lengkap edisi ditembak Bang Jemi-nya dong, kakaa~" jawab Selena sudah bertopang dagu.

"Ga mood karna tadi kalian no respon. Gue merasa excited sendirian, bjir," balas Winona memajukan bibirnya.

"Kita tuh bukannya ga respon, cuma udah memprediksi aja sebelumnya. Cepat atau lambat, lo bakal ditembak kak Jemi. Makanya pas lo ngasih tau kita biasa aja," ujar Kaila mengeluarkan alasannya.

"Kenapa kalian mikir gitu? Gimana kalau Bang Jemi ga nembak-nembak gue? Atau gimana kalau gue yang nembak Bang Jemi duluan?" cerca Winona mendapat dengusan dari ketiga sahabatnya.

"Rugi banget kalau bang Jemi ga nembak lo," celetuk Rachael. "Lo berdua aja selama ini kayak orang pacaran. Aneh banget kalau sampai bang Jemi ga nembak-nembak lo. Mohon maaf banget nih ya, tolol dia berarti,"

Selena mengangguk setuju, "Lagian ya, secegil-cegilnya lo, lo ga bakal berani buat confess duluan ke kak Jemi. Kalau emang iya, dari dulu kalian udah pacaran, bukannya malah kejebak adek-kakak zone," tambah Selena.

TUJUH BELAS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang