💫Happy Reading💫
Satu dari lima meja bundar yang ada di teman depan SMA Amerta penuh terisi oleh sembilan siswa yang terdiri dari empat laki-laki dan lima perempuan. Sesuai kesepakatan kemarin, atas usulan dari Winona, masing-masing dari mereka membawa lunch box, lengkap dengan tumbler serta cemilan.
"Nih, bekal spesial dari aku buat kamu," Jemian memberikan lunch box bewarna pink hambar kepada Winona yang duduk di sisi kirinya. Sementara, disisi kanannya di isi oleh Jeano.
"Gomawooo!" Winona menerimanya dengan senyuman lebar. "Wangi banget. Apa nih isinya?" tanya Winona mencium aroma harum dari lunch box itu.
"Ayam kecap. Suka nggak?" jawab dan tanya Jemian.
"Apapun olahan ayam, aku suka. Apalagi kamu yang bikinin," jawab Winona membuka lunch box nya.
"Ngga cuma ayam kali. Semua makanan juga lo suka," Selena menyela obrolan sepasang kekasih itu yang membuat keduanya sadar jika bukan hanya mereka di meja itu.
"Terus gunanya lo ikutan gue masak tadi apaan, Cil? Orang lo dibawain bekal sama Jemi," celetuk Harsa mengeluarkan dua lunch box dengan menu yang berbeda. "Nih, punya lo," Harsa menggeser lunch box bewarna soft pink pada Winona.
"Loh, kok kamu masak juga?" beo Jemian heran.
"Buat kamu, kak. Tukeran bekal kita. Mau kan?" jawab dan tanya Winona dengan mengerjapkan matanya lucu agar Jemian tidak bisa menolak.
Jemian menggaruk tengkuknya, "Mau lah! Tapi–"
"Kalau mau ga usah pakai tapi tapian, Jem. Tinggal makan aja udah. Lo juga ngga bawa bekal kan?" sela Raynan mencerocos.
"Benar tuh. Kamu kan ga bawa bekal. Lagian, emang kamu tega nolak masakan Ona? Ona udah susah-susah loh buatinnya buat kamu. Ga boleh nolak rejeki, Jemi. Nanti aku aduin mama tau rasa," omel Kanaya memanas-manasi.
"Kok pada nyudutin gue sih?" Jemian berdecak kecil. Ia lalu menoleh sepenuhnya pada Winona, "Aku tuh bukannya mau nolak. Tapi, aku udah sengaja lebihin nasi di bekal itu. Kalau aku makan bekal kamu, emang kamu sanggup habisin nasi yang aku bawa?" jelas Jemian.
Winona mendelik, ia membuka lunch box yang dibawa Jemian. "Banyak banget, Kak. Ini mah porsi makan buat dua orang," komen Winona menahan tawa.
"Emang. Kan itu porsinya pas buat aku sama kamu," balas Jemian.
"Maksud lo??" sela Harsa melotot tajam pada Jemian. "Lo mau makan satu berdua sama Ona gitu?? Bagus juga modus lo. Tapi, sorry to say, Bunda gue punya feeling bagus banget. Dia pasti udah feeling nak gadisnya bakal dimodusin sama lo. Makanya bunda maksa Ona buat masakin lo," oceh Harsa dengan wajah julidnya.
"Ga tau aja lo kalau adek lo yang duluan modus kek gini ke gue," gumam Jemian sembari membuka bekal yang dibawa Winona.
Winona yang mendengarnya terkekeh kecil. "Besok coba lagi ya sayang. Hari ini kamu belum beruntung," bisik Winona membuat Jemian memelas menatapnya.
"Guys, sebelum makan, mari kita berdoa dulu sesuai kepercayaan yang masing-masing," Raynan mengambil alih untuk memimpin kegiatan makan siang mereka.
Delapan dari mereka langsung menengadahkan tangan lalu membaca doa sebelum makan secara pelan. Sementara Selena memejamkan matanya dengan tangan yang menggenggam di depan dada.
KAMU SEDANG MEMBACA
TUJUH BELAS
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM BACA🍂 Kehidupan Winona menjadi impian banyak orang. Terlahir dari keluarga yang penuh kasih sayang dan hangat, mempunyai sahabat-sahabat yang moodbooster dan setia, dan prestasi yang baik selama menempuh jenjang pendidikan. Kali...