9. Wedding Preparations

282 42 14
                                    

| Seokjin's House | Seoul, South Korea | 08:20 PM

"Demi kalian, aku melewatkan event langgananku di Barcelona," keluh Taeyeon dengan senyum merekah, menghampiri pasangan yang baru saja duduk di sofa ruangannya. "Aku telah mengatur vendor dekorasi, katering, fotografi dan video, sound system, souvenir, band, venue... hm, intinya semua beres. Kalian benar-benar tinggal terima jadi."

Jisoo menggeser layar tablet yang diserahkan asisten Taeyeon, melihat-lihat profil vendor yang telah diatur Taeyeon. "Bukannya pernikahannya baru direncanakan tadi pagi? Persiapannya sudah selesai?"

Taeyeon tertawa bangga, "Tentu saja. Aku bahkan sudah membagikan undangan kalian ke keluarga, teman-temanmu, dan partner kerja Seokjin. Aku juga sudah menyewa pesawat charter untuk tamu." Tangannya menyerahkan sebuah kartu merah maroon pipih berukuran 8x8 cm. Jisoo membolak-balikkan kartu polos itu, ini undangannya? Di mana tulisannya?

"Pesawat charter untuk apa?" Seokjin meraih kartu di tangan Jisoo, menggesekkan jarinya di permukaan kartu. Seketika sebuah hologram keluar, menampilkan wajah Jisoo dan Seokjin bergantian serta jadwal dan lokasi acara pernikahan. Samar-samar terdengar lagu pernikahan dari kartu tipis tersebut.

Jisoo tak berhasil mengatupkan mulutnya saat menerima kembali kartu undangan dari Seokjin. Undangan seperti ini dibuat dalam sehari? Bahkan sudah dibagikan?

"Tentu saja untuk mengantar tamu kalian. Kalian mau menyuruh tamu undangan berjalan kaki?" Taeyeon menyilangkan kaki, tangannya memainkan pena yang sebelumnya tersangkut di belakang telinga. Hari ini Taeyeon memang habis-habisan mempersiapkan pernikahan adiknya. Ia bersumpah pada dirinya sendiri pernikahan Seokjin-Jisoo harus spektakuler. Nama baiknya sebagai EO nomor satu di Asia sedang dipertaruhkan di pernikahan adiknya.

Seokjin memicing curiga, kenapa dia merasakan firasat buruk? "Berjalan kaki? Memang venuenya di mana?"

Taeyeon tersenyum lugu, "Tentu saja di-"

"MONTE CARLO, MONAKO?!"

Jeritan Jisoo menjawab kecurigaan Seokjin. Gadis itu masih memegang kartu undangan hologram yang kini menampilkan lokasi perayaan mereka dengan raut pucat pasi.

"Kita resepsi di Monte Carlo, Monako?!"

Taeyeon melebarkan senyumannya. Asyik sekali melihat wajah shock pengantin baru. "Aku teringat hotel mewah yang ayah beli beberapa tahun lalu di sana. Sayang 'kan kalau tidak kita pakai? Hotelnya sudah kuperintahkan untuk direnovasi beberapa minggu lalu. Mereka menargetkan selesai dalam dua hari lagi."

"Kalian renovasi hotel? Cuma untuk pernikahan kami?" Jisoo masih belum berhasil mengontrol keterkejutannya. Otaknya gagal memproses info tak masuk akal bertubi-tubi. "Dalam waktu sesingkat itu?!"

Taeyeon mengedik bahu, "Sekalian."

"Kau mau semua undangan kami mati kelelahan sebelum sampai sana?" kini Seokjin ikut angkat bicara, sedikit menyesal menyerahkan urusan semacam ini ke Taeyeon. Dia lupa kakaknya ini memiliki kreativitas di luar nalar.

"Aduh, kau berlebihan sekali," ringis Taeyeon. "Tak perlu cemas, aku sudah sewa pesawat charter terbaik. Aku juga telah koordinasi dengan tim keamanan profesional untuk membantu keamanan pernikahan kalian."

Seokjin menghela nafas berat. Tahu tidak ada yang bisa melawan Taeyeon dan pendirian teguhnya. "Mau apa lagi. Semua sudah diatur. Mungkin untuk selanjutnya aku tidak akan pernah meminta bantuanmu lagi."

"Tapi aku sudah booking lokasi bulan madu kalian," seringaian Taeyeon terukir, membuat kedua pasangan dihadapannya saling pandang curiga. "Paket cuma-cuma. Anggap saja sebagai hadiah pernikahan dari kakak cantikmu ini," tambahnya seraya mengedipkan sebelah mata.

Heart Sighs in Love [JINSOO Ft. SURENE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang