Keempat berandalan sekolah itu masih menjewer telinga mereka masing-masing sembari mengangkat satu kaki mereka.
Mereka kini sedang berada di depan tiang bendera, hari ini benar benar sangat terik membuat mereka berempat banyak mengeluarkan keringat.
"Gini mulu hukumannya, bosan gua.." Celetuk Jisoo yang sedikit menyirit karena panas.
"Tau nih... Kayak ga ada hukuman lain aja buat kita.." Celetuk Wendy yang mengangguk.
"Kalau kayak gini mah gua udah kebal njir... Noh liat... Udah temenan malah gua sama mataharinya..." Ucapan Lisa membuat mereka tertawa.
"Sinting lo, Lis... Tapi bener sih..." Seulgi yang mengibas ngibas seragamnya.
"Jangan berisik."
Keempatnya melirik ke arah sumber suara yang mendekati mereka.
Seorang gadis berambut blonde dengan jas OSIS nya yang rapi itu bersedikap dada melihat mereka.
"Eh eh ketuaa... Pagi ketuaa.." Sapa Seulgi.
"Widihhh ketua makin cantik aja nih..." Wendy menaikkan kedua alisnya.
"Tutup mulut lo berdua sebelum gue masukin daun kering dari tong sampah..." Ucapan Rosé itu membuat keduanya membungkam.
Rosé berdiri di tengah tengah tepatnya di antara Jisoo dan Lisa yang menatapnya.
"Lo berempat ga ada habis habis nya ya.. Heran gue..." Rosé bersedikap dada.
"Sesekali gitu diem aja baik baik gausah berantem sama anak sekolah lain... Heran... Hukuman seberat apapun ga ada buat kalian berhenti berulah.." Rosé yang mengomel membuat Jisoo terkekeh.
"Jeh.." Panggil Jisoo.
"Apa?" Rosé yang menyirit.
"Lo lucu dah kalau ngomel.." Ucapan Jisoo membuat para sahabatnya bersorak.
"Yeuuu lo malah ngegodain buketuu.." Lisa yang sempat menoyor Jisoo sekilas.
"Tai lo, Lis.." Jisoo membalas toyoran Lisa.
"Udah udah diem deh.." Rosé memutar bola mata malas.
"Udahan dong, buketuu... Panas nihh.." Ucap Lisa pada Rosé.
"Waktu istirahat pertama, hukuman lo pada selesai..." Rosé berbicara.
"Masih lama dong, jehhh..." Wendy yang merengut.
"Lima belas menit lagi... Udah tunggu aja.." Rosé kembali memutar bola mata malas.
"Iya iya gua tungguin... Sampe lo jadi punya gua..." Lagi lagi Jisoo di sorakin oleh para sahabat nya karena menggoda Rosé.
"Lo mau nambah hukuman, jie?" Rosé menyirit.
"Gua bercanda.. Hehehe.." Jisoo menyengir.
Rosé hanya menggeleng saja sembari kembali berdiri di tempat yang teduh. Hal tersebut membuat Jisoo hanya menatap Rosé di saat para sahabatnya yang berdebat.
Namun tak berapa lama, Jaehyun datang menyamperin Rosé membuat Jisoo menyirit karena pasal nya, saat Jaehyun berbicara, ia bisa melihat kalau Rosé sedang tertawa mendengar perkataan Jaehyun.
"Tch.." Jisoo yang berdecih sembari kembali menatap bendera.
Tak berapa lama pula, bel istirahat berbunyi membuat mereka berempat bersorak hore.
"Akhirnya istirahat.." Lisa meregangkan otot ototnya.
"Haus banget gua bjirrr.." Wendy mengelap keringat nya dengan lengan seragamnya.
"Udah... Abis ini jangan ada berantem lagi sama anak SS.." Rosé yang mendekati mereka bersama dengan para sahabatnya.
"Ih ih cinta ku bawa apa ituu..." Seulgi yang mendekati Irene.
"Idih najis bangsat.." Serentak Jisoo dan Wendy membuat mereka tertawa.
"Halah iri ae lo pada.." Seulgi dengan sengaja merangkul Irene.
"Kagak iri... Malas gua iri sama orang alai.." Lisa membuka rompinya lalu mengusap wajahnya yang berkeringat dengan rompi.
"Buset.. Li... Bisa bisanya rompi di jadiin kain lap.." Joy yang menggeleng.
"Abis keringat gua banyak... Panas nih jirr.." Lisa membuka dua kancing kemejanya sehingga kaos hitam nya terlihat.
"Nih nih minum deh.." Jennie menyodorkan air mineral pada Lisa.
"Astaga bu bendahara baik bangett.." Lisa yang tersenyum lebar.
"Lisa doang nih.. Gua sama Wendy kagak?" Jisoo menyirit.
"Tau tuh.." Wendy mengangguk.
"Nih nih nih.. Minum deh.." Joy memberikan dua air mineral lagi pada kedua orang yang duduk di lapangan itu.
"Baik amat lo, Joy.. Thanks yak.." Ucap Wendy sebelum meminum air mineral nya.
ᰔᩚᰔᩚ
Jisoo menghembuskan asap rokok nya ke udara sembari melihat sekeliling parkiran resto. Kini ia sedang berada di parkiran resto miliknya.
Ia membuka satu kancing kemeja hitamnya itu sembari menyirit karena ia terkena sinar matahari.
Tak lama pula, handphonenya berbunyi tanda ada telepon masuk membuat ia langsung mengangkat telepon tersebut saat tau siapa yang menelpon.
"Halo ada yang bisa saya bantu?" Jisoo yang sedikit bercanda.
"Halo, apa ini atas nama Jisoo Kim?" Suara seorang wanita kesayangan Jisoo itu terdengar dari sana.
"Bukan... Jisoo nya lagi sibuk, ga bisa di ganggu.." Ucapan Jisoo itu membuat wanita tadi terkekeh.
"Ada ada saja kamu, dee..."
"Hehehe, kenapa mommy ku sayang menelpon?" Jisoo yang terkekeh sembari mengisap rokok nya.
"Memang mommy ga boleh nelpon ade, hm? Biar mommy tau.." Ucap sang mommy.
"Astaga, engga gitu wahai ibu negara..." Jisoo menepuk jidatnya.
"Jadi??"
"Maksud ade tuh mommy tumben nelpon ade sore sore... Biasa mommy kan nelpon ade waktu malem.." Jisoo menghembuskan asap rokok nya ke udara.
"Ya gapapa.. Mommy kan mau tau kabar ade hari ini... Mana tau ade berulah lagi.." Hye kyo yang berbicara.
"Mana adaaa.. Ade ga berulah ya hari ini.." Jisoo yang sedikit merengut.
"Tapi semalem berulah kan?" Tebak Hye kyo.
"Engga ah, ade semalem aja langsung pulang.." Jisoo yang menghembuskan asap rokok nya.
"Kamu ga bisa bohong sama mommy.. Kalau kamu lupa, banyak bodyguard yang mommy suruh buat mantau kamu..." Jisoo yang menyengir saja mendengar hal tersebut.
"Tapi ade kan ga sampe di panggil guru lagi.." Ucap Jisoo membuang puntung rokoknya.
"Tapi ade di hukum lagi kan?"
"Hehehe..."
Vote and comment😉
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD GIRL (Chaesoo)
Random"Aku ga bisa gini terus.." "Kenapa? Kamu beneran naruh hati sama dia?" "..." "Rosé?" "Engga, siapa bilang??" 𝐓𝐡𝐞𝐲 𝐬𝐚𝐲, 𝐚𝐥𝐥 𝐠𝐨𝐨𝐝 𝐛𝐨𝐲𝐬 𝐠𝐨 𝐭𝐨 𝐡𝐞𝐚𝐯𝐞𝐧. 𝐁𝐮𝐭 𝐛𝐚𝐝 𝐠𝐢𝐫𝐥𝐬 𝐛𝐫𝐢𝐧𝐠 𝐡𝐞𝐚𝐯𝐞𝐧 𝐭𝐨 𝐦𝐞 -𝐑 ∆TIDAK A...