Jisoo turun dari motornya sembari membuka helm nya, ia melihat beberapa kuli bangunan yang sibuk dengan bangunan yang sedang mereka kerjakan.
"Selamat siang tuan muda..." Sapaan itu membuat Jisoo menoleh dan langsung tersenyum melihat sang instruktur bangunan tersebut.
"Siang paman.." Jisoo menyapa balik.
"Bagaimana kabarmu tuan muda?" Instruktur itu berjabat tangan dengan Jisoo.
"Aku baik... Paman sendiri bagaimana?" Jisoo bertanya.
"Tentu saya baik..." Jisoo yang mendengar itu hanya terkekeh.
"Gimana bangunan rumahnya, paman? Aku rasa pembangunan kita ini hampir selesai.." Ucap Jisoo kembali melihat bangunan empat tingkat dengan lebar 5000 kaki persegi yang masih dalam proses pembangunan.
"Tentu semua baik baik saja tuan muda... Bahkan untuk pembangunan mension rumahnya akan selesai dalam waktu dekat ini.." Ucap instruktur tersebut.
"Kalau kolam renang nya belum ya, paman?" Tanya Jisoo tanpa menatap instruktur tersebut.
"Untuk halaman belakang, kolam renang, dan juga garasi kendaraan yang terpisah akan kami selesai setelah mension ini selesai.." Ucap instruktur.
"Kira kira kita butuh waktu berapa lama paman?" Jisoo yang menoleh.
"Mungkin sekitar dua bulan dari sekarang, rumah tuan muda sudah selesai pembangunan dan bisa di tempati.." Ucap instruktur tersenyum.
"Ah begitu yaa..." Jisoo mengangguk.
"Ah iya tuan muda..." Jisoo kembali menoleh ke instruktur tersebut.
"Tuan besar bilang, rumah tuan muda ini tidak boleh di cat dengan warna hitam polos saja.." Ucapan instruktur membuat Jisoo merengut.
"Kenapaa gitu??" Jisoo yang bingung.
"Tuan besar bilang hidupmu terlalu gelap... Maka dari itu dia meminta kita untuk mengganti warna lain.." Instruktur tersebut sedikit terkekeh.
"Aishh, daddy ini.." Gunggam Jisoo menyipitkan matanya menatap bangunan rumah tersebut.
"Paman punya ide warna rumah nya ga?" Jisoo bertanya.
"Mungkin kita bisa mengecat nya menjadi gradasi hitam silver... Akan tetapi cat nya cat yang kilat..." Ucap instruktur.
"Ide bagus... Tapi kalau begitu bisa kita mencampurkan dengan warna gold juga?" Tanya Jisoo lagi.
"Tentu bisa tuan muda... Bahkan kita bisa membuat corak atau motif agar dinding rumahnya terlihat cantik.." Ucap instruktur.
"Yasudah itu saja.."
ᰔᩚᰔᩚ
Keempat orang itu bersorak hore karena mereka berhasil memenangkan game mereka.
Mereka berempat sedang berada di cafe milik Jisoo."Lo tumben kagak malam mingguan sama si bu bendahara ketos..." Ucap Wendy menatap Lisa.
"Jennie lagi ke rumah keluarga nya yang di Gangnam..." Ucap Lisa sebelum menghisap vape nya.
"Lo gi?" Kini Wendy menatap Seulgi.
"Irene? Kan eomma appa nya lagi ada di rumah..." Ucap Seulgi.
"Lo juga kenapa ga, Wen?" Kini Lisa yang menatap Wendy.
"Lah, gua mau keluar sama siapa anjirr.." Ucap Wendy menyirit.
"Itu bu sekertaris.... Lo kan deket sama dia.." Celetuk Jisoo menghembuskan asap vape nya ke udara.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD GIRL (Chaesoo)
Random"Aku ga bisa gini terus.." "Kenapa? Kamu beneran naruh hati sama dia?" "..." "Rosé?" "Engga, siapa bilang??" 𝐓𝐡𝐞𝐲 𝐬𝐚𝐲, 𝐚𝐥𝐥 𝐠𝐨𝐨𝐝 𝐛𝐨𝐲𝐬 𝐠𝐨 𝐭𝐨 𝐡𝐞𝐚𝐯𝐞𝐧. 𝐁𝐮𝐭 𝐛𝐚𝐝 𝐠𝐢𝐫𝐥𝐬 𝐛𝐫𝐢𝐧𝐠 𝐡𝐞𝐚𝐯𝐞𝐧 𝐭𝐨 𝐦𝐞 -𝐑 ∆TIDAK A...