"aku tak melakukan apapun.."
.
.
.
.
.*****
Meja makan pagi ini telah di isi oleh keluarga Kim, mereka akan beraktivitas hari ini seperti biasa, namun ada sesuatu yang membuat rose merasa ada yang kurang
tentu saja itu karena ketidak hadiran Jennie di meja makan itu, meskipun kakak keduanya itu memang tidak pernah makan pagi bersama tapi setidaknya dia terlihat di dapur atau di ruang makan
"unnie", panggil rose sambil berbisik membuat Jisoo menoleh, "Jennie unnie kemana?"
gadis sulung itu hanya mengidik bahunya tidak tau, "mungkin dia masih tidur"
jawaban itu sama sekali tak membuat rose puas, tak biasanya seorang Jennie Kim tidur di pagi hari, karena biasanya gadis itu selalu bangun lebih awal
meskipun Jennie mungkin selalu sarapan setelah mereka berangkat aktivitas, tapi kali ini rose seperti merasa ada yang aneh dengan kakak keduanya itu
"aku berangkat", pamit Lisa yang baru saja bangkit dari duduknya dan itu membuat rose tersadar dari lamunannya dan segera menyelesaikan sarapan nya
sedangkan disisi lain, Jennie sedang melamun sambil memandang langit yang cerah
ada alasan mengapa ia tidak mau keluar, dan itu karena luka di bagian ujung bibirnya yang merupakan bekas tamparan semalam
bahkan mungkin pipinya masih kelihatan merah mesti sudah di obati oleh Yoon ahjumma semalam, dan itu membuat ia tak ingin di pandang oleh ketiga saudari nya
meski ia tau mereka bahkan mungkin tak peduli, tapi tetap saja ia tak menampakkan nya
flashback on
"Jennie!!"
suara teriakan sang ayah membuat Jennie terkejut saat tiba tiba pria itu memasuki kamar nya
"apakah yang dikatakan jisoo itu benar?, kau menggoda seorang pria diluar sana hah?!"
Jennie sontak menggeleng, 'bukan appa'
"kau memang benar benar tidak tau diri, dasar anak cacat!!"
plak
tamparan dan kata kata itu di dapat oleh jennie secara bersamaan, membuat gadis itu hanya bisa mematung di tempat
"kau itu sudah tidak bisa diandalkan!!, menyusahkan!! dan sekarang ingin menjadi gadis murahan hah?!!"
Jennie menangis, namun dong Wook tak peduli dengan air mata yang terus mengalir di pipi putri kedua nya itu, bahkan sama sekali tidak merasa kasihan pada gadis itu
"tidak perlu menangis!!", bentak nya
"karena mulai detik ini kau tidak boleh keluar kemana pun!!,
KAMU SEDANG MEMBACA
J AND THE SUNSET
RandomHidup sempurna dengan kekayaan tidak akan cukup untuk seseorang yang kurang dalam fisik nya Lembaran lembaran ini menceritakan tentang seorang gadis cantik dengan lukanya, tetap menyayangi meskipun tidak ada yang menghargai dan tetap tersenyum walau...