"orang tulus itu benar benar ada"
.
.
.
.
.*****
dikamar yang bernuansa putih itu, jennie duduk mengarah ke jendela sambil menatap kosong ke depan
setelah beberapa orang yang tadinya berkumpul dikamar nya, kini mereka memilih keluar karena irene yang hendak pulang
jennie merasa hidup nya hampa, ia bisa melihat wajah mereka saat berbicara tapi ia tak bisa mengutarakan nya lewat suara seperti mereka
terkadang ada rasa iri, tapi jennie berusaha untuk membuang jauh rasa itu, atau tidak pikiran nya akan berjalan buruk
Jennie masih melamun hingga seseorang memasuki kamarnya dan melihat sang kakak yang mungkin masih belum menyadari kedatangan nya,
ia pun mendekat"unnie..." jennie tersadar dan langsung menoleh pada lisa yang kini duduk di samping nya
"tadi irene unnie membelikan bubur untuk mu, jadi aku bawa kesini"
jennie mengangguk, lalu selintas pikiran muncul dalam ingatan nya, ia pun mulai mengambil notebook dan penanya di atas kasur
"kau akan menulis apa?"
*jika waktu itu aku tak menyelamatkan mu, apa sampai sekarang kau tidak akan menyukai ku?*
lisa terpaku sesaat, ia sungguh benci ditanya hal yang sudah lalu terlebih itu tentang kebodohan nya di masa itu, namun melihat jennie kembali menulis, lisa pun membaca kembali
*tidak perlu kau jawab, aku sudah tau jawabannya*
"mianhae..."
*aku tidak mengharap kan mu untuk meminta maaf pada ku, tapi bisakah setelah ini kau tidak akan meninggalkan ku lagi?*
dengan cepat lisa langsung mengangguk yakin, "aku berjanji setelah ini akan selalu berada di pihak mu unnie..."
tangan jennie mulai mengambil semangkuk bubur dari tangan lisa, sejenak ia tersenyum kearah adiknya itu lalu memakan bubur tersebut sambil menghadap kedepan
"aku akan ambil air-", lisa tak jadi bangkit saat Jennie menahannya hingga ia pun kembali duduk dan tersenyum ke arah Jennie
"arraseo aku tak akan pergi, biar aku suruh rose mengambil nya untuk mu"
selesai mengirim pesan kepada kakak ketiganya itu, lisa pun beralih memandang wajah jennie yang sedang memakan bubur itu
"aku tidak tau, seberapa banyak luka yang telah kau dapatkan selama ini, unnie...", batin Lisa
-
-dua orang yang berbeda jenis itu sedang duduk bersama di sebuah restoran, Jisoo menghela nafas nya saat lelaki yang pernah ia temui itu tiba tiba saja mengajak nya untuk bertemu
KAMU SEDANG MEMBACA
J AND THE SUNSET
RandomHidup sempurna dengan kekayaan tidak akan cukup untuk seseorang yang kurang dalam fisik nya Lembaran lembaran ini menceritakan tentang seorang gadis cantik dengan lukanya, tetap menyayangi meskipun tidak ada yang menghargai dan tetap tersenyum walau...