"hai senja, hari ini aku tidak datang sendiri lagi"
.
.
.
.
.*****
suara tapak sepatu mahal yang terdengar cepat, kini seorang pria masuk kedalam rumah nya dengan tergesa gesa dan wajahnya yang memerah padam
"JENNIE!, KIM JENNIE!!"
teriakan itu terdengar dan membuat jennie yang tadinya di dalam kamar bersama rose kini menunjukkan dirinya di depan sang ayah
rose menatap heran sang ayah hingga pria itu mendekati mereka berdua
plak
tamparan keras dari tangan kekar milik dong wook membuat rose terbelalak tak percaya saat melihat jennie yang hampir terhuyung
"appa!"
"diam!", gadis blonde itu terpaku saat melihat mata tajam milik sang ayah hingga pria itu kembali beralih pada Jennie
"seharusnya aku mengurung mu selamanya di dalam kamar", dong wook memperlihatkan video yang saat ini mungkin telah banyak di tonton oleh orang orang
rose ikut melihat nya, ia tak menyangka kalau yeri benar benar melakukan nya dan membuat video itu cepat tersebar
"reputasi ku hancur karena mu, jennie"
"KENAPA AKU HARUS PUNYA ANAK SEPERTI MU!!"
prang
jennie maupun rose terkejut saat dong wook memecahkan vas bunga yang berada dekat dengan nya
"appa, ini semua salah ku-"
"masuk ke kamar mu rose!", perintah dong wook
"tapi appa-"
"aku tidak ingin memarahi mu, jadi lebih baik aku tidak melihat mu"
gadis kucing itu menatap adiknya penuh senyuman, tapi rose benci senyuman yang menyakitkan seperti itu
'pergilah!, aku akan baik baik saja'
rose beralih pada ayahnya, "a-ap-"
"MASUK KIM CHAEYOUNG!", gadis blonde itu tersentak, selama hidup nya, ini adalah kali pertama sang ayah membentak nya dengan suara keras
hingga membuat hatinya sakit dan berlari ke kamar nya, raut wajah itu membuat jennie merasa sedih, adiknya pasti terluka saat ini
dong wook berusaha menahan amarahnya pada rose, tapi seharusnya ia juga ingin memarahi rose saat ini
"Ikut aku!", dong wook menarik pergelangan tangan Jennie dengan kasar, rasanya sakit karena sang ayah juga mencengkram nya dengan kuat
-
-
KAMU SEDANG MEMBACA
J AND THE SUNSET
RandomHidup sempurna dengan kekayaan tidak akan cukup untuk seseorang yang kurang dalam fisik nya Lembaran lembaran ini menceritakan tentang seorang gadis cantik dengan lukanya, tetap menyayangi meskipun tidak ada yang menghargai dan tetap tersenyum walau...