"oh tuhan, jangan hilangkan dia..."
.
.
.
.
.*****
Rose dan teman temannya sedang berkumpul dikantin, mereka tampak asik mengobrol dan tertawa hingga ponsel rose berdering membuat gadis itu terpaksa harus mengangkat nya terlebih dahulu
"nde unnie-"
"Jennie masuk rumah sakit"
"mwo?!"
"Lisa yang mengabari ku dan sekarang aku dalam perjalanan ke sana"
"kirimkan alamat rumah sakit nya"
"nde"
Tut
kedua sahabat nya bingung saat melihat rose yang tampak buru buru menghabiskan minuman nya, "ada apa-"
"aku pergi dulu", gadis itu bahkan langsung bangkit dari duduknya nya
"tapi kan ini belum waktu nya pulang-"
"katakan bahwa aku izin pulang", setelah mengatakan itu rose pun berlari keluar dari kantin
"seseorang mungkin masuk rumah sakit"
"mungkin saja Lisa?, kan dia tidak masuk sekolah hari ini", eunha mengangguk, "rose benar benar menyayangi adiknya, bahkan dia rela membolos", sambung yeri
disisi lain, Lisa dengan raut wajah yang gelisah sedang duduk di depan ruang darurat milik Jennie, kini gadis itu sedang berusaha menelpon kedua orang tuanya
hingga akhir nya di angkat, "appa...", lirih gadis itu
"Lisa-ya?, ada apa sayang?"
"u-unnie masuk rumah sakit..."
"mwo?!, rumah sakit mana?, appa dan eomma akan segera ke sana sekarang"
"parkside hospital"
"arraseo, tunggu kami eoh"
telpon pun di matikan, Lisa menutup wajahnya, gadis itu tak berhenti nya menangis saat mengingat kejadian yang baru saja terjadi
"ini adalah kali terakhir kau meminta bantuan ku!"
"aku tak membutuhkan bantuan orang cacat seperti mu!"
"sampai kapan pun aku takkan pernah memanggil mu unnie!"
"Jennie unnie...", di tengah tangisan nya yang deras, tiba tiba seseorang memeluk nya dari samping
"tak perlu menangis Lisa-ya.."
gadis berponi itu mendongak, "unnie!", dan kembali terisak dalam pelukan Jisoo, "aku harus bagaimana?, selama ini aku selalu menjadi adik yang buruk, aku-"
KAMU SEDANG MEMBACA
J AND THE SUNSET
RandomHidup sempurna dengan kekayaan tidak akan cukup untuk seseorang yang kurang dalam fisik nya Lembaran lembaran ini menceritakan tentang seorang gadis cantik dengan lukanya, tetap menyayangi meskipun tidak ada yang menghargai dan tetap tersenyum walau...