Enjoy~"Jadi..."
Boboiboy mengintip dari balik puing-puing robot raksasa, matanya bergerak mengamati keempat pemuda di depannya satu per satu,
".. Kalian ini... Betul-betul kawan aku?"
"Tentu saja!" Yaya mengangguk sambil tersenyum. "Kau mungkin belum ingat, jadi izinkan aku memperkenalkan diri lagi." Ia lalu melangkah mendekati sang pemuda.
"Aku Yaya, di belakang aku ada Ying, yang berbadan besar itu namanya Gopal, dan yang paling belakang adalah Fang. Kami semua kawan-kawan kau!"
Boboiboy mengangguk perlahan, walaupun sebenarnya dia masih merasa ragu. Otaknya masih belum selesai memproses apa yang baru saja terjadi.
Ying tertawa kecil, "Betul kata Yaya, kami semua kawan kau! kau tak perlu takut, oke? Kami akan menolong kau!"
~
"Kau tidak merasakan niat jahat dari mereka, kan? Kau hanya sedikit paranoid, itu wajar, mengingat kau kehilangan ingatanmu.""Aku bagian dari dirimu, Boboiboy. Kau bisa percaya padaku, dan juga, pada mereka. Mereka bisa dan akan membantumu!"
~Perkataan halilintar tadi berulang di kepala Boboiboy, dan jika halilintar itu benar, maka ia bisa mempercayai keempat pemuda ini.
Perlahan, Boboiboy keluar dari tempat ia bersembunyi. Langkahnya pelan, tapi pasti. Yaya tersenyum melihatnya, lega karena Boboiboy mulai bisa percaya pada mereka. "Baiklah, sekarang ayo kita-"
"Boboiboy!! Kau masih hidup!! Huhuhuu!"! Gopal tiba-tiba langsung menyambar tubuh Boboiboy dan memeluknya erat,
Boboiboy yang terkejut hampir terjatuh jika tidak cepat menyeimbangkan diri. "Ehhh? Aduh! K-kenapa dia ni? Lepas, lepaskan aku!!" serunya bingung, berusaha melepaskan pelukan itu, tapi Gopal malah semakin menggenggamnya erat.
Untung lah, Fang segera menarik Gopal ke samping. Gopal yang tidak terima malah semakin merengek. "Huhuhuhuu!! boi.. hiks.. Boboiboy!!! Huhuhuuuu!!!"
"Shh.. sudahlah Gopal.. " Tegur Ying dengan pelan "Kau akan membuat dia semakin takut!" Ia berbisik, namun masih dapat terdengar.
Boboiboy menatapnya bingung. "Kenapa dengan dia? Kenapa dia menangis sampai begitu?"
Yaya berjalan mendekat, "Tolong maafkan dia, Boboiboy... dia… dia benar-benar tak bermaksud jahat." Yaya mencoba tersenyum, namun senyumnya tampak sedih. "Kami hanya…"
"Kami semua mengira kau sudah meninggal... tiga tahun yang lalu." Fang melanjutkan perkataan Yaya dengan suara yang perlahan.
Tiga tahun? Apa yang terjadi selama itu?
Ying menepuk bahu Gopal dengan lembut, tersenyum menatap Boboiboy. "Tolong jangan marah pada dia, ya? Dia hanya sangat merindukanmu, Boboiboy. Kami semua juga."
Walaupun sebenarnya ia masih tidak mengerti apapun. Ia menatap si pemuda berbadan besar itu. Kalau dia tadi menangis sampai segitunya, artinya mereka benar-benar tidak berbohong, kan?
Ia baru saja ingin bertanya kembali pada gadis di depannya, siapa tadi namanya? Nana? Mimi? Tapi, si pemuda berbaju ungu sudah mendahuluinya, nampak membisikkan sesuatu. tak lama kemudian pemuda itu berbalik, menatap dirinya dengan serius.
"Aku tau kau punya banyak pertanyaan, Boboiboy. Tapi sebelum itu, kita harus pergi dari sini. Tempat ini sudah terlalu berbahaya."
Rasa ragu kembali mengisi benaknya. Tubuhnya terasa kaku, tapi ia sudah memutuskan untuk mempercayai keempat pemuda ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
Unfinished Mission (Boboiboy Fanfic)
Fanfic"Ini semua karena kita lemah" "Kalau saja kita lebih lebih kuat" "Kalau saja kita tidak hanya bergantung pada kuasanya" Dalam misi di Planet Danja'ra, Tim Kokotiam mengalami kekalahan terparah mereka. Hal ini membuat semua orang terpukul karena keka...