Hidupku kini hampa, tak ada siapa-siapa,
Pikiran-pikiran ku bertanduk di penghujung asa.
Sekujur tubuhku tergores luka,
Tak ada siapapun yang dapat dipercaya, hingga kini kematian rasa.Senyum indahku dirampas,
Bahkan harga diri tak tahu dibalas.
Rasa bahagiaku juga telah sirna,
Hanya tubuh lebam yang tersisa.Mengapa dunia, kau penuh dengan manusia berdosa?
Begitu kubayangkan penderitaan.
Sepertinya gila menjadi nyata,
Apakah aku tak pantas tuk bahagia?Aku terbiasa dengan hinaan,
Mereka berbisik, buatku terusik.
Hingga suara habis hanya untuk memekik,
Dan ternyata benar, kebaikan hanyalah khayalan yang tak dapat dibalas tukar dengan manusia.Karena pada kenyataanya, selalu akan berakhir luka.
Oleh : Riski Mahfud
KAMU SEDANG MEMBACA
TITIK TUJU (ON GOING)
ПоэзияSebuah jalan tak tak menentu akankah berakhir semu? Dalam perjalanan hidup, kita semua menelusuri arah, sebuah titik tuju yang membubuhkan makna pada langkah-langkah. Melalui bait-bait puitis yang menggugah, penulis menggambarkan berbagai emosi dan...