Apakah cinta masih bersemi di jiwamu?
Sebab harapanku kini terurai, menghilang bersama dusta.
Kau yang terus bersandiwara tanpa malu,
Meninggalkan luka, tak berbekas rasa.Mentari muncul dengan sinar yang lembut,
Namun bayangmu tetap setia memburu,
Aku mencari damai, dalam hiruk-pikuk yang surut,
Namun sedih ini, tak jua enggan berlalu.Hatiku ingin lelap, meski sekejap saja,
Menghilang dari badai emosi yang mengamuk,
Tubuhku letih, jiwaku butuh udara,
Dikepung perasaan yang tak pernah berujung.Andai kau tahu, di setiap denyut waktu,
Aku coba tampak tegar di balik senyuman,
Namun badai yang ku pendam begitu membiru,
Menyisakan perih yang diam-diam menggerogoti ketenangan.Kini, aku menyerah pada takdir yang salah,
Karna langkahku goyah di tanah yang runtuh,
Jadi ku putuskan untuk diam dalam lelah,
Hingga bayangmu sirna di angin yang membeku.Oleh: Riski Mahfud
KAMU SEDANG MEMBACA
TITIK TUJU (ON GOING)
PoetrySebuah jalan tak tak menentu akankah berakhir semu? Dalam perjalanan hidup, kita semua menelusuri arah, sebuah titik tuju yang membubuhkan makna pada langkah-langkah. Melalui bait-bait puitis yang menggugah, penulis menggambarkan berbagai emosi dan...