Peluklah Arahmu

10 3 6
                                    

Dalam lembayung pagi yang lembut,
kau berdiri di ambang jalan yang tak berujung,
seperti embun pagi yang penuh keraguan.
Peluklah arahmu, meski kabut menyembunyikannya.

Bintang-bintang telah memudar dari pandangan,
namun di hatimu, langit malam masih bersinar,
menuntun dengan sinar lembut yang tak terlihat,
mengajarkanmu tentang harapan yang tak pernah pudar.

Di tengah angin yang menari liar,
jejak-jejakmu seperti riak di permukaan danau,
tak harus selalu tampak jelas dan pasti,
karena arahmu adalah pelajaran, bukan tujuan.

Ketika dunia bergetar dalam hiruk-pikuk,
berhentilah sejenak, tarik napas dalam-dalam,
rasakan detak jantung yang tenang,
sebab di sana, di kedalaman jiwa, arahmu tersembunyi.

Mungkin kau akan tersesat di belantara waktu,
atau terjebak dalam labirin harapan dan kegagalan,
namun setiap langkah, setiap pelukan arah,
adalah puisi hidup yang kau ciptakan sendiri.

Biarkan setiap keraguan menjadi bintang,
dan setiap ketidakpastian, angin lembut yang membimbing.
Peluklah arahmu dengan penuh keyakinan,
sebab di sanalah terletak kekuatan dan keindahanmu.

Oleh: Muhammad Khalil

TITIK TUJU (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang