Cinta Sang Bintang

186 3 0
                                    

"Dan... Pemenang untuk kategori aktris terbaik tahun ini adalah.... Karin Uzumaki."

Teriakan terlontar dari beberapa pihak yang mendukung Karin. Karin berdiri, memberi hormat pada sekelilingnya yang mengucap selamat lalu berjalan menuju panggung untuk menerima piala. Tangannya langsung meraih piala yang disodorkan oleh pembaca nominasi. Tak lupa dia ucapkan terima kasih dqn kini dia telah berdiri di depan podium untuk memberikan sambutan.

Dia mengamati piala yang ada di tangannya lalu berkata,"Wow. Ini adalah penghargaan yang luar biasa."

Semua hadirin tertawa.

"Saya ucapkan terima kasih pada berbagai pihak yang mendukung saya. Para fans saya yang ada di Karin Fans Club. Para hatter saya yang berada di Karin Hatter Club.."

Sekali lagi gelak tawa terdengar.

"Produser dan sutradara filem "Cinta sang bintang' dan semua kru produksinya. Kepala managemen artis tempat saya bernaung, Tuan Orochimaru. Manajer Saya, Suigetsu serta....."

Karin menghentikan pidatonya. Entah bagaimana kepalanya serasa pusing. Sekelilingnya serasa berputar. Dan akhirnya dia pun roboh.

---*---

"Bagaimana semua ini bisa terjadi? Katakan siapa ayahnya? Apakah kau, Suigetsu?"

"Aku? Hei, Bagaimana bisa kau punya pemikiran seperti itu, Tuan Oro?"

"Kau manajernya, kan? Kau yang selalu bersamanya."

"Tapi apakah aku harus dituduh begitu?"

Katin memijat pelipisnya. Kedua orang itu bertengkar di depannya dan membuat kedutan di kepalanya bertambah. Dia pun menunduk, terlihat perutnya yang masih rata. Namun dia tahu bahwa di dalam rahimnya telah bersemayam janin buah dari malam panas yang dia lakukan dengan seorang pria. Pria yang selalu menjadi cinta pertamanya selama ini.

Karin pun tersenyum. Dia belai perutnya dengan sayang. "Kita lihat. Kali ini kau mirip siapa."

---*---

"Nanami..."

"Ibu..."

Karin menghela nafas lega saat memeluk putrinya. Seminggu sudah dia terpisah dari putrinya karena pekerjaan. Senang rasanya kembali bertemu dan merasakan hangatnya pelukan putrinya itu.

"Ayo, ibu bawa sesuatu untuk dimakan. Kau sudah makan?"

"Sudah. Oh, ya. Tadi paman Sasuke juga datang."

"Oh ya? Ehm... ayo kita duduk di ruang makan."

"Ehm."

Karin menggandeng putrinya menuju ruang makan. Nanami duduk di kursi setelah sampai dan karin menata makanan yang dibawanya di atas meja makan.

"Wah, kue donat." Nanami langsung mencomotnya satu dan makan.

Karin terkekeh. Diselipkannya rambut Nanami ke belakang telinga. "Suka?"

"Ehm," Nanami mengangguk.

"Nanami Sayang... ehm... Ibu ada kabar untukmu."

"Apa, Bu?" Nanami bertanya sambil menggigit donat.

Karin tersenyum. Dengan mengelus kepala Nanami dia berkata. "Kau akan jadi kakak." Karin menarik tangan putrinya lalu menyentuhkan tangan kecil itu di perutnya. "Adikmu ada di dalam sini."

Seketika Nanami sumringah. "Betulkah"

Anggukan Karin membuat Nanami turun dari kursi lalu mendusel ke perut Karin. "Adik... apa kau mendengarku? Aku kakakmu, lho?"

ForbidenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang