"Apa maksudmu aku tidak bisa masuk? Aku pangeran selir di kekaisaran Hyuga. Aku ingin menjenguk kaisar, memastikan kesehatannya. Apalagi beliau sedang mengandung anakku."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Tapi, ini perintah. Beliau sedang istirahat. Tidak bisa diganggu."
"Umumkan kedatanganku. Dia pasti akan mengijinkanku masuk!"
"Tidak bisa! Petintahnya tidak mengijinkan siapa pun masuk!"
"Aku tidak perduli. Enyah dari sini sebelum kesabaranku habis!"
"Pangeran selir Otsusuki," Natsu maju untuk menghentikan keributan.
Toneri segera mendekatinya,"Nyonya Natsu, ada apa sebenarnya? Kenapa aku tidak boleh masuk?"
"Tidak ada apa-apa. Kaisar hanya kecapean karena laporan-laporan sehingga dia ingin tidur lebih cepat setelah makan sup dan minum obat."
"Apakah dia sehat? Kandungannya aman? Biarkan aku masuk. Aku tidak akan membangunkannya, hanya melihatnya tidur."
"Anda sendiri tahu bahwa Kaisar mudah terbangun dengan suara selirih apa pun."
"Oh, kau benar. Dia seorang prajurit. Dia tidak benar-benar tidur."
"Karena itu, pangeran selir. Akan lebih bijak jika anda tidak mengganggunya."
"Oh, tentu. Oh, sebentar," Toneri mengeluarkan sesuatu dari balik jubah kimononya.
"Apa ini?" Tanya Natsu sambil menerima barang yang disodorkan oleh Toneri.
"Kaus kaki. Udara semakin dingin. Aku memesannya dari penenun kerajaan. Ada juga kaus kaki untuk bayi. Itu sangat mungil aku rasa itu akan cocok untuk bayi kami. Serahkan itu padanya setelah bangun nanti."
"Baik, akan saya sampaikan."
"Oke, terima kasih. Aku pergi dulu."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Natsu memberikan hormat. Toneri meninggalkan tempat itu dengan langkah pongah. Natsu menoleh pada salah satu pengawal lalu berkata,"Pastikan selir Otsusuki memasuki istananya dan tidak kembali kemari. Dia sangat pencemburu jangan sampai dia tahu penyatuan Kaisar dengan Kaisar Suna."
