The X Kingdom. 6

184 4 0
                                        


"Bagaimana bisa?" Neji terbelalak mendapati keanehan di tubuh kaisar Hyuga, Hinata.

Naruto ,malah mengelus puting yang bebas itu dengan mata berbinar. Hinata tersenyum walau matanya tidak fokus. Antara rasa nyeri dan geli di dadanya membuatnya mabuk, apalagi Naruto menunduk lalu lidahnya menyentil-nyentil dan memutari areolanya.

"Eeenggghhhh...." Hinata meleguh merasakan sensasi itu. 

Kontraksi semakin lama semakin kuat. Hinata mengejan lagi. Kepala bayi melewati jalan lahirnya dengan lancar. Seolah telah ada pelicin di liang kewanitaaan Hinata. Dan kali ini bayi serupa bayi Neji terlahir. Mata Neji semakin pedih karena tangis haru. Dia mengelus bayinya dan mengecup pipi Hinata. "Ini buah cinta kita di karavan menuju Suna. Anda kelelahan karena hamil dan perjalanan jauh, namun kasih sayang anda begitu besar hingga masih memberi kesempatan untuk anak kita yang kedua. Terima kasih, kaisar."

Hinata tersenyum mendengar itu semua. Bayi menyusu dan muncul dua puting di dada Hinata. Kali ini semua suaminya tak terkejut lagi.

"Kaisar..." 

Naruto menciumi dahi dan wajah Hinata.  Hinata tersenyum dalam rasa sakitnya. Naruto jadi merasa trenyuh dan mengelus-elus dahinya. 

Kini kaisar Hyuga itu mulai mengenali ritme kinerja tubuhnya di persalinan ini. Hinata mengejan lagi. Kali ini bayi berambut hitam kelam dengan mata obsidian yang lahir. Sasuke membekap mulutnya tak percaya. Dia mendekati dada Hinata saat bayi itu menyusu. Dielusnya bayi itu dan kemudian diciumnya dahi Hinata,"Bukti cinta kasih kita. Terima kasih, kaisar. Terima kasih."

Pandangan mata Hinata menyendu. Dia tersenyum, mengelus pipi Sasuke lalu menarik wajahnya. Namun belum sampai mereka ciuman, kontraksi menguat. Hinata mengejan dan lahirlah bayi berambut merah yang kedua.

Giliran Gaara yang menangis haru. "Anakku yang kedua.. anakku.... anak yang tercipta karena kasih sayang kita di Suna, Kaisar," Gaara menciumi bayinya dan juga kepala Hinata. Dua puting muncul lagi di dada Hinata.

Pada dorongan berikutnya, Hinata melahirkan bayi berambut kelam namun dengan satu mata sasuke dan satu mata mirip dirinya. Semua tahu bayi itu milik siapa. Sasuke mengelus bayi itu.

"Ini pasti hasil kalian saat menyusup di Namikaze," kata Toneri tanpa disaring.

"Diam, kau," bentak Sasuke.

Hinata mengejan untuk bayi yang ke delapan. Upayanya lebih berat dari sebelumnya. Dia sampai kewalahan. Nafas sampai  tersenggal-senggal. Ibu suri memaksanya menelan pil lagi. Nafasnya teratur lagi dan dia mulai bisa mengejan. Hinata menjerit kuat saat mendorong karena tiga bayi keluar sekaligus. Mereka berambut pirang dengan mata biru. Dan semua tahu milik siapa itu. Gaara, Sasuke dan Toneri bahkan membantu mengangkat bayi-bayi itu untuk disatukan dengan kakak-kakaknya.

Naruto menangis sesenggukan di pundak Hinata. Hinata menepuk-nepuk pipinya, menenangkannya,"Pangeran Uzumaki, tenanglah."

"Saya menyakiti anda saat itu. Namun Anda melahirkannya dengan susah payah, terima kasih, kaisar."

Sasuke menepuk pundaknya,"Selamat, selir Uzumaki."

Naruto mengangguk. Diciumnya bibir Hinata sambil mengelus kepala ketiga bayinya. Dan saat Kontraksi terasa lagi. Hinata menarik wajahnya dan bersiap mengejan lagi.

"Sekarang, kita tebak anak siapa yang keluar selanjutnya?" Tanya Toneri.

"Tentu saja punyamu, bodoh." Jawab Neji yang hafal jadwal tempat tidur Hinata.

Toneri cengar-cengir. Dia bersiap di depan kaki Hinata. Dan saat Hinata mengejan, dia melahirkan bayi yang memang berkulit dan bermata mirip Toneri namun berambut hitam mirip Hinata. Bayi itu perempuan dan bayi perempuan Hinata yang pertama.

ForbidenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang