Hinata dan ketiga suaminya memasuki aula persidangan Namikaze mereka tampak diambut dengan baik. Kontras dengan status mereka sebagai musuh negara. Sakura berjalan di belakang mereka. Dia sudah mulai menjadi pelayan, menghubungkan keempatnya dengan dunia luar.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sang raja Namikaze duduk di singgasana. Bersisihan dengan permaisutinya berambut merah. Di sisi yang lain adalah putra mahkota, Menma Namikaze. Namun di antara semua itu, mata sang kaisar Hyuga hanya tertarik pada sosok yang duduk di samping putra mahkota. Sosok sang pangeran eksentrik, Uzumaki Naruto.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Selamat datang di Namikaze, kaisar Hyuga dan Kaisar Suna. Kami tidak memyangka mendapat kunjungan begitu berharga.," kata sang raja Namikaze dengan lantang.
"Anda murah hati sekali karena masih membiarksn kami hidup." Kata Gaara
"Anda adalah tamu kami. Tentu saja kami melindungi para tamu. Lagipula, Nsmikaze suka perdamaian. Tidak perlu susah-susah memgerahkan pasukan. Jika ada yang kalian mau dari kami, tinggal minta saja."
"Jika kami minta seluruh wilayah Namikaze, bagaimana, raja?" Hinata bertanya.
"Itu ibarat diberi hati minta jantung, kaisar Hyuga."
"Karena itulah kami menyerang," kata Hinata.
"Suatu kehormatan bagi kami anda menyerang kami dalam kondisi sekarang, kaisar Hyuga. Tapi, usaha tidak berhasil. Sebaliknya, anda semua tertangkap bisa jadi berbalik. Namikaze menguasai empat daratan sekaligus. Suna, Hyuga, Otsusuki dan Uchiha."
"Hyuga tidak pernah tunduk pada siapa pun!"
Hinata geram.
"Begitu juga dengan Namikaze. Bagaimana jika kita bersahabat saja. Sama seperti persahabatan Hyuga dan Suna."
"Anda tahu caranya bersahabat, bukan?"
"Tentu saja. Apa yang anda minta sebagai tanda persahabatan."
Hinata menatap Naruto,"Aku ingin pangeran Uzumaki Naruto menjadi selir kekaisaran Hyuga!"
"Brengsek! Anda dari pihak yang kalah dan berani minta macam-macam!" Naruto muntap.
