Eps 17

15 7 8
                                    

Airin melihat Aiman dan Merah yang didalam hotel mereka sedang check in.

Airin berpikir mereka selingkuh didepan matanya tetapi Airin Berusaha berpikir positif.

"mungkin mereka mau menemui orang tuanya."batin Airin sembari jalan kaki.

Aiman dan Merah langsung pergi ke kamar hotelnya.

...

Mereka berada didalam kamar itu dan langsung duduk diranjang kasur.

Aiman berpikir untuk melakukan hal itu kemudian Ia memegang lengan milik Merah.

Merah mulai menyadari dengan perbuatannya.

Merah langsung ingat Aiman itu pacar Sahabatnya Dan Merah tidak ingin menusuk Airin dari belakang.

Kemudian Ia menghempaskan sentuhan dari Aiman.

"Kenapa?"tanya Aiman.

"Aiman sadar.. kamu punya pacar.. dan dia sahabat aku sendiri... aku gak mau menusuk dia dari belakang...aku gak mau menyakiti hati Kak Leo."tegas Merah.

Perkataan Merah itu membuat Aiman menyadari perbuatannya.

"Astaghfirullah.. bener juga.. Aiman sadar.. kamu punya pacar..gua juga gak mau nusuk Leo dari belakang."Ucap Aiman.

Kemudian mereka langsung keluar dari kamar hotel itu.

Aiman berniat untuk menemui Airin dan Merah langsung pulang kerumah.

Aiman sedang berjalan di jalan raya kemudian ia melihat Airin bersama Chika didepannya,Aiman langsung menemuinya.

"Sayang habis darimana?"tanya Aiman.

Mereka menyadarinya kalau ada Aiman disamping Airin.

"Oh habis belanja kebutuhan rumah."jawab Airin.

"Kamu tadi habis dari hotel ya..sama Merah.. ngapain sih?"tanya Airin.

Aiman sedikit terkejut Karna Airin mengetahui dirinya dan Merah memasuki hotel.

"Oh itu..aku habis menemui papah."jawab Aiman dengan bohongnya.

***

Airin bersama Chika sudah berada dirumahnya Chika langsung membawa belanjaannya ke dapur dan Airin langsung istirahat karna merasa kecapean.

Chika tidak tega melihat Airin kecapean,Chika berniat untuk membuat makanan favorit dan susu.

Chika beranjak pergi ke dapur.

...

Chika membawa makanan dan minuman kekamarnya.

"Kak..makan dulu."titahnya.

Airin tidak ingin makan Karna tidak nafsu makan tetapi ia merasa kasihan kepada Chika karna Chika bersusah payah untuk membuat makanan dan minuman favoritnya.

"Iya dek.. kakak makan.. kita sepiring aja ya makannya."balas Airin.

"Iya kak..ayo makan."ajak Chika.

Kemudian mereka memasukan makanan kedalam mulutnya.

...

Mereka telah menghabiskan makanannya, Chika beranjak kedapur sembari membawa piring dan gelas kotor untuk dicuci.

Kepala milik Airin merasa pusing kemudian ia beranjak ke kursi belajar dan meminum obat secara terburu buru.

Setelah Airin meminum obat ia menghela nafas lega.

Kemudian Airin meletakkan obat itu ke tempatnya agar tidak diketahui oleh Chika.

***

Air Mata Seorang Anak (season 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang