EPS 21

10 5 0
                                    

Pagi hari yang cerah diiringi suara burung yang berkicau.

Merah duduk dikelasnya ia sedang menunggu Laura.

Kemudian Laura muncul dari pintu keluar.

Merah melihat sekilas ke arah pintu dan ia melihat Laura kemudian ia melambaikan tangannya ke arah Laura.

Tetapi Laura cuek tidak membalas lambaian tangan itu dan ia langsung beranjak kebangkunya.

Merah merasa aneh mengapa ia tidak direspon oleh Laura.

Merah berpikir bahwa Laura sedang tidak enak hati.

...

Merah sedang duduk dikantin sendirian kemudian ia melihat Laura sedang berbincang bersama orang lain.

Merah berpikir Laura sedang berbincang soal kelompok.

Kemudian Merah ditemui oleh Aiman dan Leo kemudian ia duduk didepan Merah sehingga duduk berhadapan.

"Merah ngapain kok sendirian?"tanya Aiman.

"Gua rasa.. Laura sikapnya berubah terhadap gua.. biasanya kalau ketemu suka saling melambaikan tangan... terus kalau jam istirahat suka ngobrol ngobrol..tapi sekarang dia sikapnya cuek sama gua."jawab Merah.

"Makanya udah gua bilang... jangan temenan sama Laura... lu liat dia berubah sama Lu.. dia emang aslinya cuek orangnya...terus dia juga adiknya Dimas yang seangkatan sama kita...udah mulai sekarang jauhin Laura..."peringat Aiman.

"Iya sayang...Perkataan Aiman itu bener...bahkan aku liat kamu jarang barengan sama Airin...ingat Merah kamu itu sahabatnya Airin."lanjut Leo ikut bicara.

"Aiman.. Airin kemana gua gak liat melihat dia?"tanya Leo.

Aiman tidak mengetahuinya Karna Airin tidak sekolah.

"Justru itu semalem gua kerumahnya..terus dia gak ada dirumah itu bahkan gelap rumahnya eh ternyata dia pindah rumah."jawab Aiman.

"Terus lu tau alamatnya?"tanya Leo.

"Justru itu.. gua gak tau alamatnya... bahkan sampai sekarang.. Dia gak ada kabar sama sekali."jawab Aiman.

***

Lena baru saja keluar dari kantor Kemudian ia ditanya oleh Ratna..

"Gimana?"tanya Ratna.

"Katanya pak guru juga mau bantu cari Airin."jawab Lena.

Ratna hanya mengangguk kecil.

Kemudian mereka berjalan sembari Gandengan tangan.

***

Airin sedang membawa minuman untuk anggota gang motor itu.

Kemudian ia meletakkan minuman dimejanya.

Kemudian tangan Airin ditarik oleh Diman dengan paksa kemudian ia membawanya ke dapur.

...

Mereka sedang didapur dan Diman melepas tangannya.

"Airin bikinin Makanan buat gue."titah Diman.

"Diman.. Lu gak sadar.. gua lagi gak enak badan."tekan Airin.

"Gua gak peduli..bikinin sekarang..atau kesucian lu gua rampas."bantah Diman.

Air Mata Seorang Anak (season 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang