"dokter tolongin anak saya dok" histeris Al yg mengendong rakha ala koala
Para medis berlari kearah al dengan mendorong brankar dan segera meletakkan rakha di brankar untuk menuju icu
"Rakha....... Maafin papah nak" tangis Al yg menatap kosong ke arah pintu icu
"Pah wajar papah bersikap kyk gitu ke rakha tp caranya aja yg salah, papah terlalu keras sampai-sampai buat trauma rakha yg dulu kembali" ucp faro menenangkan al
***
Di dalam icu Kenzie yang menangani Rakha, tubuh rakha kini kejang-kejang membuat Kenzie tak tega
"Dokter dimas ikat saja tangan dan kakinya" perintah kenzie
"Baik" jawab dokter dimas dan segera mengikat tangan kaki rakha tak lupa juga memberikan obat penenang
"Kondisinya sudah mulai stabil dok" ucp lh satu Suster di sana membuat kenzie bernapas lega
"Alhamdulillah" ucp semua para dokter dan suster
Ceklek.......
Pintu icu terbuka lebar dan terdengar suara roda brankar yang memutar keluar dari ruang ICU
"Kenzie... Rakha mau dibawa kemana kenapa dia di ikat seperti ini" tanya al
"Lepaskan ikatannya kenzie, rakha pasti kesakitan" histeris naya
"Mas mbak, aku ikat tangan dan kaki rakha ada alasannya jadi kalian tenang...... Sekarang kita bawa rakha ke ruang rawat" jelas kenzie
Sesampainya di ruang rawat, Al duduk di kursi samping kanan brankar dan setia memegangi tangan anak bungsunya sesekali ia juga mengelus rambut Rakha sedangkan naya duduk di kursi samping kiri brankar
Mereka berdua menatap wajah putra bungsunya yang sebagian wajahnya tertutup masker oksigen, sedangkan Faro dan Rahsya duduk di sofa mereka masih setia menunggu adiknya sadar
"Sayang........ Bangun yuk" lirih naya
"Maafin papah rakha" sesal Al
"Mas udh, rakha pasti ngerti kok dan nnt pasti dia maafin kamu" ucp Naya menenangkan Al
"Tp tadi rakha bilang klo dia benci sama aku sayang....."
"Engga td pasti dia kebawa emosi"
"Eegghhhh"
"Rakha kmu udh sadar sayang" tanya Al
Rakha mulai membuka kedua manik kembarannya dan melihat sekeliling, sorotan pertama nya pada Al
"Papah" ucp rakha yg terkejut
"Sayang...... Maafin papah nak" lirih Al
"PERGI PAPAH PERGI!!!! RAKHA GAMAU LIAT PAPAH...... PERGI PAH PERGI" histeris rakha dan mencoba melepaskan ikatan pada tangan dan kakinya
"Rakha jangan kyk gini...... Nnt kmu sesek sayang" ucp Naya
"Awww shhhhh"
"Kenapa sayang...... Apa yg sakit" tanya naya halus
"T-tangan Rak-kha sakit" lirihnya dan kini pergelangan tangannya memerah
"Rakha papah bisa jelasin semuanya" celetuk Al dan berdiri dr duduknya
"Rakha gamau tau! PAPAH KELUAR" histeris rakha
"Rakha....... Kmu beneran usir papah" tanya naya yg terkejut dengan sikap anaknya
"Iya dek, drtd papah yg paling khawatir sama kmu" sambung Faro yg drtd hanya menyimak kini mengeluarkan suara
"Papah td marahin lo krn lo emg salah rakh, jd wajar dong kalo papah smp marah sama lo" sambung Rahsya
"Maaf pah......." Ucp rakha menyesal dengan kepala yg menunduk
Al tersenyum dan kembali duduk "Harusnya papah yg minta maaf sama kmu nak..... Papah udh kelewatan papah udh ejek geng kmu bahkan yg lebih fatal nya lagi papah sudah main tangan sama kmu" ucp Al
"Semua ini salah rakha pah, klo rakha ga ikut balapan pasti papah ga marah sm rakha" ucp rakha
"Nah udh selesai kan? Gini kan enak" celetuk naya
"Hehe"
"Pah apa ikatannya boleh di lepas" tanya rakha
"Boleh sini papah bukain ikatannya" jawab Al dan langsung melepaskan ikatan pada tangan dan kaki rakha
"Makasih pah" ucp rakha lembut
Makin kesini makin ga nyambung deh kyknya bentar lagi end aja krn udh gaada konflik, buat kalian klo gamau cerita ini end langsung kasih ide di komen ya!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
buat apa aku hidup?
FanfictionDua anak kembar yang dilahirkan dari pasangan suami istri yang sama, tidak ada perbedaan diantara Rasya dan Rakha, yang berbeda adalah sifat orang tua mereka kepada Rasya dan Rakha