Bab 48

1.6K 87 10
                                    

Guys jangan lupa voting ya!
Pokoknya 100 voting, bab baru akan cepat puplish.





Sarah dan Abimanyu berdiri dipelaminan, Abimana Juga duduk ditengah-tengah mereka. Entah sudah berapa lama mereka berdiri, yang pasti kedua kaki Sarah serasa mau patah.


"Minum dulu." Ujar Shela memberikan satu gelas air minum pada Sarah, ia tau menantunya itu pasti kelelahan.

"Terimakasih bu." Balas Sarah.


"Ibu, Bima ngantuk."
Abimana dengan wajah sayunya, menghampirinya Shela, kedua mata pria cilik itu tampak memerah.


Shela berbisik pada suaminya, dia meminta izin untuk membawa Bima.

"Jangan lama-lama, tamunya masih rame." Pesan Adam.


"Iya." Pungkas Shela, kemudian membawa Bima bersamanya.






Acara sudah rampung, semua tamu juga sudah meninggalkan ballroom.

Abimanyu,  Sarah dan Abimana sudah siap bertolak ke hotel yang sudah dipesan sebelumnya.

"Abi, selamat ya nak. Semoga Tuhan melimpah kebahagiaan untuk keluarga kecil kalian." Ungkap Shela.

"Terimakasih bu." Jawab Abimanyu.

"Ayah harap kamu lebih dewasa lagi, sekarang kamu sudah menjadi kepala keluarga, ada istri dan anak, jadilah laki-laki yang bertanggung jawab." Ujar Adam.
Untuk kali ini Adam harus menurunkan gengsi, putranya akan mengemban tanggung jawab berat dan ia harus menjalankan tugasnya sebagai seorang ayah yang baik, memberikan petuah dan nasehat, agar kelak Abimanyu tidak salah melangkah.

"Iya, terimakasih ayah." Balas Abimanyu. Ia juga cukup sadar untuk tidak mencari masalah saat situasi sangat tidak memungkinkan.

"Sudah, kalian Langsung ke hotel aja, itu Sarah sudah membawa Bima ke mobil." Kata Shela.





Abimanyu menyalim sang ibu, kemudian beranjak menyusul Sarah.



" Apa barang-barangnya udah masuk semua?" Kata Abi.

"Sudah." Jawab Sarah.




Setelah Abimanyu memasuki mobil, Supir segera mengemudikan mobil ke hotel tujuan Abi dan Sarah.

Sebelumnya Shela sudah menawarkan untuk  menjaga Bima selama kedua pengantin baru itu melakukan honey moon, namun langsung ditolak oleh Sarah. Mereka bukan pengantin pada umumnya yang harus menuntaskan sesuatu yang menggebu-gebu, jadi Bima tidak akan menggangu sama sekali, malah putranya itu bisa sedikit mencairkan Suasana tegang diantara ia dan Abi.

Setelah sampai hotel Abimanyu meminta tolong supir untuk mengangkat beberapa barang, sedang Sarah langsung membawa Bima masuk, dia harus segera mandi dan mengistirahatkan tubuh.


"Bima ngantuk gak." Tanya Sarah.


"Enggak mah, tadi kan udah tidur." Jawab Bima.


"Mamah mandi dulu ya, kamu tunggu disini. Mau nonton gak?"



"Gak mau, tablet ku mana?" Tanya Bima.

Sarah memberikan tablet putranya. kemudian meninggalkan Bima untuk mandi.




Sarah sudah selesai mandi, dan Bima masih tampak anteng dengan tabletnya.

"Papah belum masuk?" Tanya Sarah.

"Tadi udah masuk. Itu sekalian ngantar barang-barang, tapi katanya mau pergi cari angin." Jelas Bima


"Oh. Bima udah ngantuk belum?" Ujar Sarah, ia kira akan lebih baik jika dia tidak berpapasan dengan Abi, entah akan se akward apa suasananya jika sampai mereka bertatap muka.





Abimanyu juga sengaja menghindari Sarah, jujur saja sepanjang perjalanan ke hotel Jantungnya berdetak tak karuan.
"Apa mereka sudah tidur." Monolog Abi, semoga Sarah dan Bima sudah tidur supaya Abi bisa lebih tenang.


"Ting." Suara Handphone Abi kembali berdenting. Memang seharian Handphonenya sengaja disetting mode hening, dan setelah beberapa saat memeriksa gawainya, sudah banyak pesan-pesan dari teman, kolega dan bahkan dari nomor-nomor baru yang tidak Abi kenal siapa orang dibalik nomor-nomor itu.



Pesan kali ini dari Petra, dan Abimanyu tidak penasaran untuk membaca pesan itu, apalagi tadi dipelaminan temannya itu membisikkan kalimat-kalimat tak senonoh kepadanya, sudah pasti pesan itu sangat tidak berbobot.

"Ting." Pesan dari Petra datang lagi.

Abimanyu dengan wajah jengkel membuka pesan sahabatnya itu.

"Shit. Teman anjing." Maki Abi, seharusnya ia tak perlu sekepo itu, seharusnya dia yang paling tau pesan dari Petra bukan sesuatu yang baik, bagaimana tidak temannya itu mengirimkan link-link keramat yang berisikan video-video perlendiran.

"Ting." Pesan beruntun dari Petra kembali terkirim.

Petra: "Gua tau lu udah gak sabar buat praktekin yang divideo, tapi tunggu Bima tidur dulu."

Petra: "Jangan langsung di gas."

Petra: "Akhirnya junior lu masuk sangkar lagi."

Petra: "Selamat ngentot. Abimanyu Paras."



Pesan-pesan Petra benar-benar tak bermoral. Namun tak bisa dibohongi juga, isi otak Abi sekarang ini jauh lebih kotor dibanding video-video yang dikirim Petra. Demi Tuhan Abimanyu akan menghukum Sarah karena sudah membuat juniornya tidur dalam waktu yang panjang.

"Sabar." Gumam Abi, seraya meraba dadanya.

Love And SecretsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang