Bab 51

2.2K 98 12
                                    




Abimanyu berjalan cepat, diikuti Sarah dari belakang. belum sampai dimeja kerja, Abi sudah menyuruhnya menghadap. Entah masalah apa lagi kali ini.

Abi sudah duduk dan fokus membaca beberapa lembar yang tidak diketahui Sarah apa isinya.


Cukup lama berdiri, mulut Sarah sangat gatal untuk bertanya maksud dan tujuan dirinya dipanggil ke ruangan sang bos.

"Hum." Sarah berdehem sekaligus menggerakkan kaki supaya sepatunya mengeluarkan suara hentakan, barangkali Abi lupa dia sedang berada dihadapan pria itu.



"Tunggu sebentar." Ujar Abimanyu tanpa mengalihkan pandangan dari kertas-kertas itu.


Meski menahan dongkol setengah mampus, Sarah tidak punya pilihan selain tetap berdiri, menunggu Abi membuka topik.


Abi membuka kacamata bacanya, kini dia fokus pada Sarah.

"Sebenarnya, sudah 2 Minggu ini beberapa divisi rapat penting, dan masalah ini disinyalir akibat dari kecerobohan mu."

Abi bisa melihat gurat khawatir diwajah istrinya itu. "Sarah, masalah kali ini sangat fatal. Dan saya harap kamu siap bertanggung jawab dan menanggung konsekuensi." Lanjut Abimanyu.

Apa Abimanyu tidak bisa langsung ke inti masalah? Sarah pusing menerka-nerka.
Sarah juga mengingat-ingat semua pekerjaannya, dan rasanya dia tidak melakukan kesalahan. Apa dia melewatkan sesuatu?

"Saya meminta maaf, tapi saya kira, saya sudah bekerja dengan baik. Kalaupun ada kesalahan, boleh saya tau kendalanya dibagian mana?" Tutur Sarah.

Memang setelah dipikir-pikir, belakangan Abimanyu mengikuti beberapa rapat yang tidak ada dalam schedule. Apa itu berkaitan dengan masalah yang dibicarakan Abimanyu.


Abimanyu menyerahkan lembaran kertas yang dia baca beberapa saat yang lalu.
"Baca ini." Perintah pria itu.

Sepanjang membaca deretan huruf bercampur angka itu, Sarah mengerutkan kening. Dia jelas tau berkas itu adalah data keuangan yang sudah dia periksa secara teliti, dan dia pula yang menyerahkan berkas itu pada Abi.

"Tapi, ini bukan berkas yang saya kerjakan. Ini bukan hasil yang saya berikan kepada bapak." Ujar Sarah.

"Maksud mu ada yang menukar berkas itu, kalaupun ada kecurangan dari pihak lain, itu tetap kesalahan mu. Sarah, ini bukan nilai yang sangat kecil, dan kamu harus segera menyelesaikannya." Tegas Abimanyu.


"Abi, kamu tau kan, gak mungkin aku curang dan menilap uang sebesar itu, bahkan ..."

Abimanyu mengangkat tangannya, dia menyela penjelasan Sarah.

"Saya harap kamu profesional. Kalau kamu tidak bisa menyelesaikan masalah ini, maka perusahaan akan menempuh jalur hukum. Kamu bisa keluar. Silahkan ." Tegas Abimanyu.


Sarah tidak mau beranjak, kedua tangannya sudah mengepal, dia tidak terima keadaan. Sarah tau Abimanyu juga tau dia tidak bersalah. Lagipula untuk apa dia mencuri uang sebanyak itu, saat uang dari Abimanyu saja berlimpah ruah.

"Kamu bisa keluar." Ulang Abimanyu.

"Pak, Anda tau sendiri, saya bukan orang yang kekurangan uang, jadi sangat tidak masuk akal saya bisa menggelapkan uang, bahkan uang itu dari perusahaan suami saya sendiri. Permisi!"
Sarah berbalik, dan meninggalkan Abimanyu yang hendak memberikan Sanggahan.



.................
3 minggu sudah berlalu, dan Sarah tidak menemukan bukti apapun untuk membela diri. Apakah dia akan berakhir dibalik jeruji besi? Perusahaan sudah memanggil kuasa hukum, Sarah juga sudah memberikan kesaksian, namun tidak satupun pernyataan yang bisa menyelamatkan dirinya.




Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 01 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love And SecretsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang