لأن ما أبحث عنه لم يعد مجرد شيء يتقن حبي، بل أيضًا شيء يمكن أن يتقن ديني
“Sebab yang kucari bukan lagi yang menyempurnakan cintaku saja, namun juga yang mampu menyempurnakan agamaku”
- dari Seseorang –
✨
✨
✨🕊️🌼🤍 Happy reading 🤍 🌼 🕊️
Gozali masih fokus menatap layar laptop dengan kedua tangannya yang sibuk menari-nari di atas keyboard. Sesekali ia menghela nafas panjang, akhir-akhir ini pikirannya bercabang. Saat suara pesan masuk, pandangan langsung beralih ke handphone-nya.Setelah Gozali melihat nama pengirim pesan yang masuk, detak jantungnya berdengap seperti orang yang baru saja lomba maraton. Gozali mencoba kalem dan mulai membaca biodata Zuhayrah. Ia membaca biodata Zuhayrah dengan sebaik mungkin dan sangat teliti. Sebenarnya, ia sudah tau mengenai hal-hal kecil tentang Zuhayrah. Namun, ia tetap membacanya sampai mata Gozali melihat kriteria laki-laki yang Zuhayrah inginkan jika menikah.
“Yang menjadikan agama bagian dari hidup, dan apa yang dikerjakannya berlandaskan hal tersebut. Menuntun istrinya kejalan Allah hingga jannah-Nya.”
Hanya itu yang tertulis sebagai kriteria laki-laki yang Zuhayrah inginkan.
Mata Gozali pun berkaca-kaca saat membacanya. Hatinya pun semakin berdegup kencang.
Biidznillahi ta’ala, pilihan orangtua dan hatinya tidak salah untuk memilih Zuhayrah sebagai istrinya.
Selepas membaca biodata Zuhayrah, ia kembali beralih ke laptopnya. Karena suasana hatinya sedang berbunga-bunga, Gozali akan berbagi suasana itu kepada mahasiswanya termasuk Zuhayrah. File pun terkirim ke grup kelas mahasiswanya.
Tidak lama setelah mengirim file itu, grup yang tadinya seperti kuburan seketika berubah seperti pasar. Berbagai macam cara mereka tawar menawar, kata-kata memohon, dan masih banyak lagi. Namun, hanya membalas pesan mereka dengan “Kerjakan saja! Saya lagi bahagia, jadi sebagai bentuk berbagi kebahagiaan kepada kalian saya memutuskan untuk memberikan tugas individu. Ohiya dengan deadline besok sebelum kelas saya dimulai.” Hal itu semakin membuat mereka naik pitam dan sangat kesal kepada dosennya itu.
Di sisi lain, tiga sekawan sedang sibuk mengomel. Akan tetapi, entah kepada siapa mereka mengomel intinya mereka semua sangat kesal.
Para Istri Idaman😎❤️
Zahranable 💩
“Kok doi jahat banget ya sama kita-kita? Doi yang bahagia, kita semua yang apes.”
Rain⛈️👿
“Nasib jadi mahasiswa, jadi terima aja!”
Zahranable 💩
“Ihh, lu kok belain doi sih? Dimana-mana kalau dikasih tugas dadakan terus deadline hanya hitung jam pasti kesel setengah mati,”
Rain⛈️👿
“Gue nggak belain Pak Gozali, tapi mau gimana lagi? Intinya kerjain aja!”
Zahranable 💩
“Lu mah nggak seru.”
Anda
“Udah-udah, kerjain tuh tugas! Jangan ngomel Mulu, kapan selesainya kalau gitu.”
Zahranable 💩
“Udahlah Zuhayrah juga belain doi.”
Anda
Read
Mereka bertiga tidak melanjutkan acara mengomelnya lagi, lebih tepatnya sih hanya Zahra yang sedari tadi mengomel. Karena tidak ada lagi balasan dari sahabatnya, Zahra mulai mengerjakan tugas dadakan dari dosennya. Sudah seperti tahu bulat yang digoreng dadakan, pikir mereka semua.✨✨✨
Zuhayrah baru tiba di Jakarta pukul 17.30 dikarenakan adanya kendala saat perjalanan pulang. Zuhayrah pulang ke Jakarta bersama ayah dan bundanya, orangtuanya akan tinggal di Jakarta selama beberapa hari atau beberapa pekan kedepan. Saat sampai di rumah, Zuhayrah dan bundanya menyiapkan makanan yang mereka pesan diaplikasi online.
Selesai makan malam bersama, Zuhayrah mengirimkan biodata miliknya kepada ayah. Lalu ayahnya yang akan meneruskan kepada Gozali. Saat Zuhayrah akan beristirahat selepas salat isya, tiba-tiba dering ponselnya berbunyi menandakan adanya pesan yang masuk. Zuhayrah awalnya sangat malas melihat siapa pengirim pesan itu sebab ia sudah sangat lelah habis perjalanan Bandung – Jakarta . Namun, ia tetap melihat siapa pengirim itu takutnya penting. Dan benar saja itu sangat penting, karena menyangkut nilai. Tiba-tiba tubuhnya semakin lemas dibuatnya setelah melihat tugas yang akan dikerjakan, rasanya Zuhayrah ingin menampol orangsaja. Sebab, tugas dadakan dari dosennya itu yang tak lain adalah Gozali si calon masa depannya.
Mau gimana lagi Zuhayrah mau tidak mau harus begadang bahkan tembus pagi untuk mengerjakan tugasnya. Dering ponselnya berbunyi lagi, yang membuat fokusnya teralihkan. Dan yah penyebabnya sekarang adalah sahabatnya yang sedang marah-marah tidak jelas. Zuhayrah hanya sekali nimbrung di grupnya, setelah itu ia langsung menon-aktifkan ponselnya.
Tepat pukul 11 malam ia sudah tidak tahan dengan kantuknya. Akhirnya, ia beranjak dari tempat duduknya menuju pintu kamarnya. Zuhayrah terus berjalan menuju dapur sesekali menguap. Saat melewati ruang tengah, Ayah dan Bundanya masih di sana duduk menghadap ke layar televisi.
“Mau kemana Ayrah?” tanya Bundanya.
“Mau kedapur Bun,” jawabnya.
“Ngapain ke dapur?” Bundanya masih bertanya kepada Zuhayrah.
“Mau buat minuman kopi,”
“Kenapa nggak tidur? Malah mau membuat minuman kopi?” Ayahnya pun ikut bertanya.
“Tadi udah mau tidur, tapi ada dosen yang tiba-tiba ngasih tugas dadakan.” Zuhayrah berucap dengan kesal.
“Siapa sih dosen kamu yang ngasih tugas dadakan?” tanya bunda penasaran.
“Siapa lagi kalau bukan Pak Gozali, Ahhh nyebelin banget,” ucap Zuhayrah kesal.
“HAHAHAHA...” Ayah langsung tertawa menggelegar setelah mengetahui siapa dosen yang tiba-tiba ngasih tugas dadakan.
Zuhayrah tidak perduli lagi, ia sudah kesal semakin dibuat kesal lagi oleh orangtuanya. Ia langsung melangkah ke dapur untuk membuat minuman kopi. Mungkin malam ini kopi akan menjadi teman begadangnya untuk mengerjakan tugas.
✨✨✨
Hai guys gimana part ini?
Kalo kalian suka komen dan vote yah!
Pokoknya author maksa.Next 👉
KAMU SEDANG MEMBACA
Zuhayrah [TERBIT]
RomanceApa yang salah jika mengagumi seseorang? Namun, ketika kamu siap mengagumi seseorang secara diam-diam, berarti kamu juga harus siap terluka secara diam-diam. Tetapi jika diam-diam dicintai oleh orang yang kita cintai, tiada yang lebih indah dari dua...