Tidak menyangka

2 2 0
                                    

“Seringkali kita memang melakukan kesalahan, seringkali terjatuh dalam kubangan aib dan cela. Namun, darinya kita bisa mengambil pelajaran, menarik diri dari kesalahan yang dilakukan, sembari menarik pula hikmah yang mengikut di baliknya. Demikianlah seharusnya orang berakal.”

- dari Seseorang –




🌼🤍🕊️ Happy Reading 🕊️🤍🌼

Beberapa hari telah berlalu, tetapi isu tentang Gozali dan Zuhayrah semakin panas. Tapat pada hari ini, Kampus dihebohkan dengan berita yang membuat mereka semua tidak menyangka.

Saat Zuhayrah berjalan di koridor, banyak yang terang-terangan mengatakan hal-hal yang tidak baik tentangnya. Ada pula yang masih menjaga batasan.

“Wah, ternyata kelakuannya malu-maluin.”

“Tau tuh, nggak punya malu meuren.”

“Kirain gue, dia itu baik, pintar dan shalihah. Eh, ternyata kelakuannya diluar dugaan.”

“Uuuuuuh, minta didepak tuh.”

 Zuhayrah yang sudah tidak kuat mendengar ucapan-ucapan dari orang yang ada di sana, langsung mempercepat langkahnya. Saat sampai di kelas, banyak yang memandangnya remeh dan tidak suka. Zuhayrah pun hanya menunduk, menahan cairan bening yang siap keluar kapan saja.

“Zu, lu baik-baik aja kan?” tanya Zahra saat sampai di samping Zuhayrah.

“I-ini ada apa sih Ra? Kenapa semua orang kayak nggak suka sama aku?” tanya Zuhayrah dengan nada bergetar.

“E-emm, a-anu, itu Zu, ada yang nyebarin foto kamu sama pak Gozali di lobby hotel lagi check out,” ucap Zahra tidak enak.

Seketika bahu Zuhayrah merosot, saat ini ia tidak tau harus bagaimana. Namun, ia juga harus bisa menghadapi semua yang terjadi apa pun itu.

“Ra, temenin aku untuk lihat dimana foto itu.”

 Zahra yang tidak tega melihat sahabatnya seperti itu, langsung berdiri lebih dahulu. “Ayo, gue temenin.”

Setelah itu mereka berdua berjalan menuju Mading kampus. Sedangkan Rain malah memilih untuk tidak ikut keluar kelas. Saat Zuhayrah sampai di depan mading, ia kabet bukan main. Banyak berita yang mengatakan bahwa dirinya adalah simpanan sang dosen, selingkuhan, dan masih banyak lagi. Beberapa fotonya saat ia di antar dengan Gozali, serta pada saat ia berbelanja di supermarket.

Zuhayrah langsung mengambil foto-fotonya lalu merobeknya. Mahasiswa yang melihat hal itu menertawai Zuhayrah.

“Kenapa dirobek?” tanya mahasiswa yang lewat di sana.

“Kasian, kebusukannya udah kebongkar.”

“Gimana rasanya jadi selingkuhan pak Gozali?”

“Dasar perempuan nggak tau malu.”

Lagi-lagi banyak orang yang memberinya ucapan menyakitkan. Dan hal itu membuat Zuhayrah semakin tak berdaya.

“Diam lu pada, nggak usah ikut campur urusan orang.” Zahra pun berusaha untuk membela sahabatnya.

“Nggak usah belain kelakuan nggak baik sahabat lu.” Salah satu mahasiswa itupun kembali berujar.

 Zahra yang sudah emosi, langsung menerkam mangsanya dengan menjambak rambut perempuan itu. Lalu mereka saling menjambak dan mencakar. Zuhayrah sungguh, sekarang ia tak memiliki energi untuk memisahkan Zahra yang sedang adu jotos. Hingga Alex datang untuk memisahkan Zahra dan perempuan itu.

“Heh, berhenti kalian! Apa-apaan sih, kayak anak SD yang berantem jambak-jambakan dan cakar-cakaran,” ucap alex sambil menarik kuat Zahra, agar berhenti.

Selang beberapa menit kemudian, akhirnya Zahra berhasil dipisahkan dari perempuan itu. Lalu Alex pun mengajak Zuhayrah dan Zahra untuk meninggalkan tempat itu.

“Ngapain sih, lu misahin gue Lex?” tanya Zahra.

“Gue kasian aja sama cewek korban lu.”

Zahra tidak habis pikir dengan si Alex, apa-apaan tuh orang. Dalam hati Zahra mengutuk Alex yang lebih membela perempuan itu. Sedangkan Zuhayrah sedari tadi ia hanya terdiam, tidak mengeluarkan suara sama sekali. Akhirnya, Alex dan Zahra saling berpandangan untuk memberi kode.

“Zu, kita balik yuk.” Zahra pun mengajak Zuhayrah untuk pulang saja.

Zuhayrah kaget, saat namanya disebut lumayan keras. “Kan masih ada kelas.”

“Bolos aja, lu nggak kasian sama gue?” tanya Zahra.

“Terus Rain gimana?”

“Nanti telpon dia aja.”

Akhirnya Zuhayrah dan Zahra akan pulang diantar oleh Alex.

✨✨✨


Kejadian beberapa hari yang lalu membuat Zuhayrah tidak ingin di antar dengan Gozali. Namun, Gozali yang belum mengetahui kejadian tersebut memaksa untuk tetap mengantarkan Zuhayrah ke kampus.

“Mas, nggak usah anterin aku.”

“Nggak apa-apa, pokoknya kamu harus diantar sama mas.”

“please ya, mas,” ucap Zuhayrah .

“Kenapa sih, akhir-akhir ini kamu nggak mau diantar sama mas?”

“Aku takut semua orang curiga dan tau hubungan kita.”

“Yaudah tinggal bilang kalau kita ini pasangan suami-isteri.” Gozali pun membukakan pintu mobil untuk Zuhayrah.

Mau tidak mau, Zuhayrah pun masuk ke dalam mobil. Lalu Gozali mengendarai mobilnya. Dan seperti biasa Gozali menurunkan istrinya di Parkiran kampus. Walaupun sedari tadi Zuhayrah sudah meminta berhenti di dekat halte bus. Akan tetapi, Gozali tidak ingin istrinya berjalan.

“Mas akan jemput sebentar.”

“Nggak usah, mas.”

“Pokoknya mas akan jemput!”

“Yaudah deh, terserah mas, aja,” ucap Zuhayrah lalu keluar dari mobil. Kali ini aman, suasana koridor kampus sepi.

Zuhayrah sangat bersyukur, karena belum banyak orang dikampus. Dan untuk beritanya kemarin, saat ini tidak ramai lagi. Sehingga, ia pun tenang saat ke kampus. Ini juga Alex dan Zahra yang membantunya.


✨✨✨

Hai teman-teman gimana part ini?

Bentar lagi end nih tapi belum rame😔

Jangan lupa untuk komen dan vote ❤️

Pokoknya author maksa!!!

Next 👉🏻

Zuhayrah [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang