Rumah Baru

5 1 0
                                    

“Bukankah sepasang suami-isteri itu adalah rumah terbaik bagi pasangan masing-masing?”
- dari Seseorang –



🕊️🌼🤍 Happy Reading 🤍🌼🕊️

“Pak bangun dulu, sebentar lagi waktu Subuh.”

Gozali melenguh pelan. Dia rapatkan kembali selimutnya sampai menutup kepalanya.

Zuhayrah hanya terkekeh kecil melihat tingkah Gozali, Zuhayrah bangkit untuk mengambil wudu lalu Zuhayrah memakai mukena hitam. Kemudian dia mengambil mushaf Al-Qur’an untuk dibacanya. Masih ada waktu 25 menit sebelum azan Subuh.  Zuhayrah mulai tenggelam dalam membaca ayat-ayat yang tersusun indah dengan maknanya juga yang sangat luar biasa.

  Gozali bangkit dari tidurnya, kemudian berpindah tempat. Gozali merebahkan kepalanya ke pangkuan istrinya. “kayak gini dulu ya, sebentar aja.” Gozali langsung berucap sebelum Zuhayrah yang protes.

Zuhayrah hanya mengangguk, lalu tersenyum sambil mengusap kepala suaminya. Ternyata ini semua bukan mimpi. In syaa Allah Zuhayrah akan berusaha untuk menjadi istri yang baik untuk Gozali.

“Kita salat subuh dulu. Nanti lanjut istirahat lagi,” ucap Zuhayrah sambil mengusap pelan pipi suaminya.

Gozali langsung bangkit untuk wudu dan bersiap-siap solat menjadi imam untuk istrinya.

Pukul 7 pagi sepasang suami-isteri itu sedang bersiap-siap untuk turun ke lantai bawah. Keluarga besarnya sudah menunggu di meja makan. Mereka berdua berjalan dengan terus bergandengan hingga sampai. Semua yang melihat pasangan baru itu tersenyum menggoda.

“Mau lauk apa?” tanyanya kepada Gozali.

“Udang asam manis sama perkedel kentang aja,” ucap Gozali.

Zuhayrah pun langsung mengambilkan laut yang diinginkan oleh suaminya. Ia akan melayani suaminya sebaik mungkin ajar mendapatkan ridho Allah.

“Mama udah kepengen gendong cucu nih.” Ucap mamanya. “Kalau besan gimana?” tanyanya kepada Tania yang sudah berstatus sebagai besannya.

“Bunda juga sudah pengen sih tapi kembali lagi kepada yang Maha Esa."

Uhukk... Uhukk....

Zuhayrah dengan sigap langsung memberikan air minum kepada Gozali yang tersedak karena mendengar ucapan para orangtuanya. Keduanya hanya tersenyum canggung, dan lanjut menghabiskan sarapannya.

“Papa dan mama akan pulang setelah ini,” ucap papa Farhan.

“Kenapa buru-buru sekali pa?” tanya Gozali.

“Papa ada perjalanan bisnis ke Singapura.”

“Mama ikut?” tanya Zuhayrah.

“Tentu saja dong sayang, papa tuh Bucin akut sama mama, jadi kemana papa pasti mama akan ikut.” Jawab Gozali sang suami.

“Kami juga akan pulang setelah ini,” ujar Ayah Rofiq.

“Ih, kok pada pulang cepat sih,” gumam Zuhayrah.

Zuhayrah [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang