Happy Reading
*
*
*
*Setelah mendengar nasihat riska, gue izin ke kamar mandi untuk mencuci wajah. Gue melihat ke arah lapangan yang ramai di penuhi anak osis yang lagi mempersiapkan acara untuk besok. Tapi tanpa sengaja gue melihat cewek yang kemarin bersama adam tengah memegang tangan adam dan mereka berjalan ke arah rooftop. Entah kenapa kaki gue melahkah mengikuti mereka, mengabaikan niat awal gue untuk ke toilet.
Gue berjalan dengan suara langkah pelan ketika menaiki tangga.
Dan di sini gue sekarang, di depan pintu rooftop dan melihat adam dengan cewek yang tadi menduduki bangku yang memang tersedia di sana.
"Dam, gue bawa lo kesini karena ada sesuatu yang mau gu-gue sampaikan ke lo."ucap cewek itu dengan nada gugup.
"Apa?" tanya adam.
"Gu-gue udah lama suka sama lo dam."ucap cewek itu lalu menunduk.
Otak gue seketika mendidih, ketika mendengar ucapan cewek itu, entah dorongan dari mana gue menuju ke arah mereka.
"Sayang, aku cariin kemana-mana ternyata kamu di sini."ucap gue dengan kesadaran penuh dan berdiri di depan adam.
"Gila geli banget gue panggil adam dengan sebutan sayang, tapi kalau gak gini ni cewek bakalan deketin adam terus, rasanya gue gak terima kalau adam sama cewek lain."batin gue.
Gue melihat badan adam kaku, dan rona merah mulai menjalar di pipinya.
"Sayang? Kenapa lo manggil adam dengan sebutan sayang?"Tanya cewek tadi yang menbuat gue menoleh ke arah dia.
"Biasanya orang pacaran manggil pasangannya dengan sebutan apa?"
"Sayang. Jadi lo sama adam pacaran?"
"Iya".
"Gue gak percaya."
"Kalau lo gak percaya, tanya langsung sama orangnya."ucap gue menoleh ke adam, kondisi adam masih seperti tadi.
"Adam, lo beneran pacar dia?"tanya cewe itu.
"..."
"Adam!"ucap gue yang membuat adam sadar dari lamunannya.
"Hah, kenapa?"tanya adam dengan tampang bodoh.
"Lo pacaran sama dia?"
Adam melihat ke arah gue.
"Ngapain liatin aku? Jawab dong sayang."
"Iya, dia pacar gue."jawab adam dengan wajah datar lalu berdiri merangkul gue.
Setelah mendengar ucapan adam, cewek itu berlari meninggalkan rooftop dengan wajah yang menahan tangis.
"Lepas." Ucap gue sembari melepaskan tangan adam yang merangkul bahu gue. Dan pergi meninggalkan adam.
"Ca, ocha."panggil adam yang gak gue hiraukan.
Gue terus berjalan menuruni tangga.
"Sayang, tungguin aku."ucap adam yang membuat langkah gue seketika berhenti.
"Ngapain lo panggil gue sayang?".tanya gue
"Lo kan tadi juga panggil gue sayang, dan kata lo kita pacaran."ledek adam dengan wajah ngeselin.
Gue yang malu segera melanjutkan langkah gue dengan cepat.
"Ca, berarti kita sekarang pacaran kan?"tanya adam sembari mengikuti langkah gue.
Orang-orang yang kami lewati menatap ke arah kami dengan pandangan tang berbeda-beda.
"CA, SEKARANG KITA PACARAN KAN?"teriak adam yang sontak saja membuat orang-orang mengalihkan perhatiannya ke kami. Dan adam teriak di depan lapangan yang di penuhi anak osis, Gue malu.
"TERSERAH".teriak gue malu sembari mempercepat langkah gue.
"OK, BERARTI GUE ANGGAP SEKARANG KITA PACARAN CA."teriak adam yang membuat orang-orang menatap adam dengan tatapan gak percaya. Dimana ketua osis yang sikapnya tegas jika ada yang melanggar aturan?
Gue berlari menuju kelas setelah mendengar teriakan adam.
"Ini kali pertama gue punya status dengan cowok tapi dengan cara kayak gini, dan ini sangat memalukan." Batin gue.
****
Menerima Kritik & Saran.
YOU ARE READING
Ketos nyebelin (on going)
Teen FictionTahap Revisi, jadi maaf jika ada tanda baca, yang salah penepatannya. "Lagian kenapasih cewe-cewe pada gila banget sama dia? gue yakin ni ya ris kalau ada cewe yang pacaran sama dia, palingan juga satu minggu udah kandas tu hubungan, karena cewenya...