Happy Reading
*
*
*
*
Ocha.Setelah menerima jaket dari Adam, gue berjalan menuju kelas, tapi di sepanjang perjalanan, cewek-cewek pada ngeliatin gue. Memang, selama beberapa hari ini, sebagian cewek-cewek di sekolah ini ngeliatin gue sinis, dan gue tahu alasannya. Tapi ini mereka ngeliatin gue sampai ada yang melotot, gue jadi ngeri tuh mata copot.
"Lo darimana, Ca?" tanya Riska ketika melihat gue masuk ke kelas.
"Kamar mandi," jawab gue sembari duduk.
"Bentar deh, Ca, coba lo berdiri."
Gue pun berdiri sesuai dengan apa yang disuruh Riska.
"Kenapa?" tanya gue ketika melihat Riska menatap gue persis seperti cewek-cewek tadi, menatap gue dengan mata melotot.
"Ca, jujur sama gue. Itu jaket siapa yang ada di pinggang lo?"
"Adam," jawab gue jujur sembari duduk kembali.
"Bener dugaan gue, pasti jaketnya Adam."
"Lo ada hubungan apa sih sebenarnya sama Adam, Ca?"
"Gue kan udah bilang, gue sama Adam nggak ada hubungan apa-apa."
"Terus jaketnya Adam kenapa ada di lo?"
"Gue tadi kepeleset di toilet, lantainya basah, dan alhasil rok gue pun jadi basah. Gue jumpa si Adam di toilet, dan dia ngeliat rok gue yang basah, jadi dia pinjemin jaketnya buat gue."
"Ca, lo sadar nggak sih? Adam bersikap seperhatian itu sama lo? Atau jangan-jangan ajakan pacaran dia waktu di kantin bukan hanya bualan semata, Ca."
"Bodo amat, ah. Ngapain gue mikirin hal yang nggak jelas gitu."
"Yakin, Ca bodo amat? Waktu di UKS kok diem aja waktu hampir dicium?" sindir Riska, yang membuat gue memutar mata malas.
"Oh iya, Ca, gue dengar-dengar tiga hari lagi ada acara ulang tahun sekolah."
"Terus?"
"Siangnya ada perlombaan gitu, nah malamnya konser."
"Serius? Ada konser?"
"Iya, Ca. Tahun sebelumnya kan nggak ada. Nah, tahun ini ada, mungkin karena OSIS-nya udah beda kali ya. Lo pergi nggak, Ca?"
"Liat dulu."
"Ah, lo mah nggak asik, Ca," ucap Riska yang hanya gue anggap angin lalu.
***
Gue melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 20.00. Ah, malam ini malam minggu. Di saat para muda mudi menikmati malam minggu mereka dengan kencan sama pacarnya, gue malah rebahan di kamar sembari membaca novel.
Tok, tok, tok.
Suara ketukan pintu mengalihkan perhatian gue. Gue menaruh novel gue dan berjalan ke arah pintu.
Kriet!
Gue membuka pintu dan terlihat mama tengah berdiri sembari tersenyum.
YOU ARE READING
Ketos nyebelin (on going)
Dla nastolatkówTahap Revisi, jadi maaf jika ada tanda baca, yang salah penepatannya. "Lagian kenapasih cewe-cewe pada gila banget sama dia? gue yakin ni ya ris kalau ada cewe yang pacaran sama dia, palingan juga satu minggu udah kandas tu hubungan, karena cewenya...