Onigiri dan Ramen

142 10 1
                                    

Happy Reading

○○○○○


"KYAAAAA RAMEN TUNGGU AKUU" Naruto berlari menuju kantin prajurit, disepanjang jalan terus meneriaki ramen hingga orang-orang tau siapa yang meneriaki nya. Sementara Kiba menggeleng tak percaya dengan tingkah Naruto yang seperti bocah yang kelaparan.

"OI MENMA KAU MAU KEMANA?!" Teriak Kankuro sebab Naruto melewati meja yang biasanya mereka tempati untuk makan. Naruto memeluk Ramen nya erat, lalu menoleh ke belakang dan menjulurkan lidah tepatnya ke arah Neji.

"Wleee aku mau ke tempat biasa aku bersantai, rasanya menyebalkan berada di dekat Neji" mata biru Naruto melihat sengit ke arah Neji. Neji yang sedang damai-damai nya makan malah disalahkan oleh pengawal nya itu.

"Loh kok aku yang kena?!" Neji seperti dinistakan oleh Naruto, bagaimana tidak Naruto sudah mendapatkan ramen spesial yang dibayar oleh Neji dan Neji masih di salahkan, oh astaga. Ini semua salah Kiba batin Neji menatap kesal ke arah Inuzuka Kiba.

Meninggalkan kantin prajurit Naruto berjalan sedikit cepat untuk segera menyantap ramen kesukaan nya. Taman Senju yang memiliki pohon besar dan kursi dibawah nya yang merupakan area khusus tamu kerajaan, tetapi ketika jam makan siang dan istirahat prajurit, pengawal, pelayan dan yang lain bahkan rakyat bisa mengunjungi taman tersebut.

Untuk itulah Naruto kesana agar menikmati setiap suapan ramen dengan penuh penghayatan. Tapi senyuman Naruto hilang seketika melihat ada orang lain yang duduk di kursi tersebut, Naruto mendekat dan melihat pria berambut hitam sedang memakan onigiri.

Sasuke yang menyadari ada orang di hadapan nya, menatap lekat pria yang membawa mangkok.

"Kenapa!?"

"Aku ingin makan ramen ku disini" Naruto meletakkan ramen nya di sisa kursi yang masih tersedia. Sasuke melirik mangkok yang sudah terletak di sebelah onigirinya.

"Aku duluan disini"balas Sasuke tak peduli sambil mengunyah onigiri.

"Tapi ini tempat aku beristirahat"balas Naruto sedikit keras, supaya telinga orang di hadapan nya ini bisa berfungsi dengan lebih baik lagi.

"HAA" Sasuke menggeram sedikit kesal, bisa-bisa nya ada orang yang menganggu acara makan siang nya, apalagi hanya seorang prajurit.

"Kau pergi lah!" Sarkas Sasuke sedikit kasar, nafsu makan Sasuke yang nikmat tadi kini berganti dengan rasa kesal kepada seorang prajurit. Naruto menggepalkan tangan nya.

"Kau kan sudah selesai makan-Dattebayo sekarang biar aku  menikmati ramen ku yang hangat disini" Naruto menunjuk ramen nya yang masih mengepulkan asap, pertanda bahwa ramen itu masih panas.

Byurr

Sasuke berdiri tetapi dirinya tidak sengaja menyenggol pedang nya dan menyebabkan ramen Naruto tumpah. Melihat Sasuke berdiri membuat Naruto sedikit tersenyum, tetapi senyuman palsu yang malah di dapat oleh Naruto. Ramen yang sudah dibayangkan nya di makan itu, kini malah tumpah.

Mulut Naruto sudah mengangga lebar meratapi ramen nya.

"Tidak sengaja" ucap Sasuke santai yang mengambil pedang, mulut Sasuke memang kadang perlu di gampar.

"KURANG AJAR KAU?!" Naruto berteriak marah.

"Ciuh hanya ramen kau kan bisa mengambil nya lagi" balas Sasuke merasa tidak bersalah, baginya itu adalah salah prajurit ini karena meletakkan ramen nya disitu.

"Hanya ramen kau bilang SIALAN!" Naruto menarik kerah baju Sasuke, dan memasang wajah benci kepada Sasuke. Sementara Sasuke memasang wajah santai sambil melepaskan kerah baju nta dari tangan Naruto. 

Sasuke lalu berbalik berniat meninggalkan Naruto yang marah, dada Naruto naik turun menahan emosi.

"CEPAT MINTA MAAF!" Teriak Naruto. Sasuke malah semakin berjalan santai tetapi Sasuke berhenti dan berbicara yang membuat Naruto semakin marah.

"Kalau aku tidak mau bagaimana?" Sasuke tersenyum miring.

●●●●●

Sakura yang baru saja menyelesaikan beberapa pekerjaan yang ditugaskan untuk membantu Uchiha, merenggangkan tangan melepas penat. Seperti yang Sakura duga Itachi sangat baik, Itachi berencana akan pulang hari ini bersama Sasuke, Izumi, dan Itami ke kerajaan Namikaze. Setelah pamit dari Itachi, Sakura ingin melihat Sasuke lagi.

Sakura melihat Hinata berlari ke arahnya dengan sedikit tergesa-gesa.

"SAKURA-CHAN?!" Panggil Hinata.

"Ada apa Hinata?" Sakura bingung untuk apa Hinata berlari ke arahnya. Hinata yang memengang paha nya sambil menarik nafas. Gaun yang dikenakan Hinata membuat nya sedikit kesulitan untuk berlari.

"I-itu" ucap Hinata terbata-bata.

"Hinata tenangkan dirimu lalu jelaskan semua nya padaku"

"Sasuke-kun dan prajurit pribadi Neji nii-san bertarung" ucap Hinata cepat, lalu mata hijau Sakura menatap kerumunan prajurit dan pelayan. Sakura langsung berlari diikuti Hinata di belakang.

Sasuke dan Naruto berandu tinju dan pedang, wajah kedua nya benar-benar serius tatapan membunuh terpancar dari raut mata mereka. Neji yang sudah mendapat berita langsung berlari diikuti oleh Kiba, Shino, dan Kankuro.

"OI MENMA HENTIKAN! APA YANG KAU LAKUKAN?!" Pinta Neji sedikit marah, Naruto seolah tuli dengan suara lantang milik Neji.

"Kiba Kankuro kalian cepat tahan Menma" Kankuro dan Kiba mengangguk patuh. Mereka berdua  sedikit maju menahan tubuh Naruto, bukannya menahan mereka malah terkena tinju dari Naruto dan Sasuke.

"Ne-neji aku tidak sanggup" Kiba meringkuk di tanah, tinju yang mengenai nya membuat darah segar keluar dari mulut nya. Alhasil Kiba pingsan dengan meringkuk diikuti oleh Kankuro, tubuh Kankuro berada di atas Kiba. Kankuro justru dibuat mimisan tinju itu benar-benar kuat.

"AKHH PAYAH!" Teriak Neji frustasi.

"MENMA KAU TIDAK BOLEH BERKELAHI DENGAN BANGSAWAN KERAJAAN" Neji mendekat saat Sasuke dan Naruto sama-sama mengambil nafas.

"Oh dia bangsawan!?"

"Pantas saja dia tidak memiliki cara menghormati orang" sentak Naruto.

"Diam kau pecundang" balas Sasuke tak terima.

Neji berdiri di tengah-tengah Sasuke dan Naruto. Kedua nya sudah babak belur, namun tidak ada satupun yang mau mengalah.

"Tenangkan dirimu Duke Sasuke-kun, aku akan mencoba menenangkan prajurit ku" ucap Neji agar Sasuke bisa berhenti untuk tidak bertarung.

"Sebaik nya kau ajari anak buah mu itu cara menghormati ku!" Sasuke geram.

"Menma kenapa kau bisa bertarung dengan Sasuke?" tanya Neji. Naruto dengan nafas naik turun menunjuk Sasuke dan Neji menghempaskan tangan Naruto.

"DIA MENUMPAHKAN RAMEN KU!" Naruto berteriak marah.

"Sudah kubilang tenang!"

"Lupakan itu! Dan cepat kembali ke kamarmu dan segera minta maaf kepada Sasuke!"

Naruto tersenyum pahit, beginilah para bangsawan. Rakyat biasa selalu ditindas oleh orang yang memiliki uang dan kekuasaan, bahkan tak jarang kesalahan yang diperbuat bangsawan di tumpahkan kepada rakyat biasa. Hinata dan Sakura baru saja datang.

"Seharusnya dia yang minta maaf!" Kilat mata Naruto menatap Sasuke sengit.

"Beginilah kalian para bangsawan selalu menumpahkan kesalahan kepada rakyat! Kau dan para bangsawan lain nya selalu bertindak sesuka hati kalian. Berbicara soal makanan kalian pasti tidak pernah merasakan kelaparan! Untuk itulah kalian tidak pernah menghargai makanan!" setelah mengucapkan itu  Naruto pergi dari taman dengan tinju terkepal erat.

"Sakura segera antarkan Duke Sasuke ke tempat dimana Itachi-san berada" pinta Neji, Sakura mengangguk. Sasuke pergi di ikuti oleh Sakura.

"Kalian bisa kembali bekerja!" Neji sedikit menekan kan kalimatnya agar kerumunan segera pergi dari tempat ini. Entah kenapa ucapan Naruto membuat Neji dan Hinata terdiam.

Bersambung.....

the lost princeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang