Hukuman

198 11 0
                                    

Happy Reading

○○○○

Kiba dan Kankuro baru saja mendapatkan pengobatan dari dokter. Luka mereka tidak parah dan bisa kembali melakukan aktifitas seperti biasa. Mereka sudah sadar dan berniat pergi ke tempat Naruto berada.

"Si sialan itu akan ku hajar" Tangan Kankuro terkepal membayangkan Naruto yang meninju nya tadi. Gaara yang mendengar malah justru menertawai kakak nya itu.

"Ditinju Menma sekali saja langsung pingsan!" Ledek Gaara. Gaara tertawa, Kankuro dengan gigi hiu menatap sengit ke Gaara.

"Dasar adik durhaka!!"

Gaara menghentikan tawanya.

"Kita juga harus kembali" Kankuro hanya mengangguk malas, lalu mengikuti langkah Gaara. Kiba cengo dirinya ditinggal begitu saja, oh wajah tampan Kiba seharusnya dipuji oleh para gadis tapi sekarang malah agak lebam karena tinju Sasuke.

"sasuke bajingan kau!" Kiba berteriak kecil tak berani berteriak keras, takut tiba-tiba Neji datang kan bisa gawat. Kiba selalu mendumel dalam hati menyumpah serapahi Sasuke. Saat sedang sibuk merapalkan umpatan pada Sasuke, Kiba tidak sadar ada seseorang yang mendengar ucapan nya.

"Kibaaa-kuuun!"

"Iiihh" Kiba seketika merinding, dengan terbata-bata melihat ke arah suara itu berasal. Kiba melihat orang dengan alis yang lumayan tebal sedang tersenyum miring.

"Ku adukan pada Neji" setelah mengatakan itu orang tersebut lari mencari keberadaan Neji. Mata Kiba mengerjap cepat, lalu memasang wajah sedih dan pasrah.

"AKHHH LEE ANJINGG" Kiba mengacak rambutnya, setelah ini pasti Neji menghukum nya. Kiba terduduk dilantai dengan kondisi mengenaskan, rasanya mau mati saja. Poor Kiba. Kiba bingung kapan si alis tebal itu datang, membayangkan nya saja sudah membuat Kiba merinding.

"Aaa tuhan tolong! Berikan hukuman pada orang yang menistakan Kiba yang tampan ini. Dan juga kirimkan bidadari untuk merawatku!" Kiba lalu kembali pulang ke kediaman nya.

Inuzuka Kiba merupakan calon jendral kerajaan Hyuga nanti nya, keluarga nya sudah mengabdikan diri ke kerajaan selama kerajaan Hyuga berdiri. Kiba sendiri menganggap Neji adalah teman sekaligus atasan nya, ya walaupun Kiba lebih sering bertengkar dengan Neji karena bosan. Neji adalah orang yang serius menurut Kiba, jadi agak membosankan.

Di dalam Istana kerajaan Neji sedang menemui paman nya, alias sang raja negeri ini Hyuga Hiashi. Neji menceritakan apa yang telah terjadi antara Naruto dan Sasuke, Hiashi sama sekali tidak menyangka ada orang yang berani dengan Sasuke yang terkenal itu. Hiashi memberikan hukuman pada Naruto dan meminta Neji untuk segera minta maaf kepada Sasuke sebelum Sasuke pergi.

Di depan gerbang istana kereta kuda milik Uchiha sudah berdiri. Neji datang dan disambut hangat oleh Itachi dan Izumi, sementara Sasuke sudah di dalam tertidur.

"Salam hormat Itachi-san" ucap Neji saat baru tiba. Itachi tersenyum kemudian membalas ucapan Neji.

"Salam hormat juga pangeran!"

"Kedatangan saya disini untuk mengantarkan kalian pulang sampai ke perbatasan dan meminta maaf atas apa yang telah dilakukan oleh prajurit kepada Sasuke!" Neji sedikit membungkuk kan tubuh di akhir kalimatnya, Itachi sedikit kikuk, adik nya itu memang kurang ajar.

"Soal Sasuke itu tidak masalah pangeran, maaf juga atas keributan yang ditimbulkan adikku"

Lalu Neji di temani oleh beberapa prajurit kerajaan Hyuga mengantarkan  kereta kuda sampai di perbatasan kerajaan. Nafas Neji seketika lega untung saja Itachi adalah orang yang baik, kalau tidak masalah ini mungkin akan menimbulkan masalah yang cukup besar. Di tengah pusing dengan masalah kerajaan, pandangan mata Neji mengarah pada perempuan berambut coklat, Neji sedikit tersenyum tipis.

"Kalian pulang lah" perintah Neji. Prajurit mengangguk.

Setelah semua prajurit pergi Neji turun dari kudanya dan menghampiri perempuan berambut coklat tadi.

"Tenten kapan kau pulang?" Mereka sedikit berpelukan untuk melepas rindu.

"Aku baru pulang hari ini. Lee bilang sudah rindu padamu katanya" jawab Tenten.

Lee dan Tenten adalah teman Neji, mereka bertiga sudah seperti tim. Tetapi karena ada masalah di beberapa desa, Lee dan Tenten lah yang menyelidiki nya. Tugas mereka adalah mengumpulkan informasi sedetail mungkin agar kerajaan bisa mengatasi masalah yang terjadi.

"Tenten ayo pulang!?" Neji menaiki kudanya dan membungkukkan tubuh mengulurkan tangan membantu Tenten menaiki kuda. Kedua nya berkuda pelan sambil menikmati suasana hutan dan sesekali bercerita. Neji bisa sedikit lega setelah bercerita pada Tenten, rasanya beban nya menjadi sedikit lebih ringan.

●●●●●

Naruto menjalani hukuman yang diberikan raja, dirinya dihukum untuk membersihkan area gudang istana sampai bersih. Gudang sendiri ada 3 lantai dan ukuran nya sangat besar, kalau bagi Naruto mungkin lebih bagus dari pada rumah nya yang ada di desa. Dengan perut lapar, Naruto mulai membersihkan gudang dengan telaten setiap ruangan nya. Mungkin butuh waktu 5 hari untuk Naruto menyelesaikan nya. Naruto yang sudah terbiasa menahan lapar tetap tidak mengeluh sampai salah satu ruangan bersih.

Naruto membuka jendela gudang agar udara bersih masuk, lalu duduk di jendela tangan nya mengambil sebuah kain putih bernama Naruto disana.

Mengelus kain putih itu, hanya kain inilah yang bisa membuat Naruto tetap kuat. Nenek nya menyuruh Naruto untuk tetap menyimpan kain itu dan membawanya kemana pun Naruto pergi sebelum nenek Chiyo meninggal.
Hidup tanpa kasih sayang orang tua, kadang kala membuat Naruto merasa iri dengan orang lain. Sedari kecil Naruto tidak pernah meminta banyak dari nenek Chiyo. Keterbatasan uang, makanan dan tempat tinggal membuat tubuh Naruto sudah terlatih dari kecil.

"Nek kau sedang apa disana?" Naruto tersenyum pelan menatap langit sore berwarna orange itu. Rasanya melihat warna orange di langit saja sudah mampu membuat Naruto tersenyum, lagipula untuk orang seperti dirinya apa memiliki sesuatu yang berharga. Disaat begini biasanya Konohamaru, Moegi, dan Udon lah yang menghibur Naruto. Namun, mereka saat ini tidak ada disini untuk meringankan rasa kecewa Naruto.

Naruto sendiri menjadi prajurit bukanlah tanpa alasan, selain ingin menjadi lebih kuat Naruto juga ingin membantu orang-orang yang ditindas lewat Neji. Di beberapa desa yang pernah Naruto singgahi di kerajaan ini, ada begitu banyak orang yang sok berkuasa dan memiliki uang biasanya memanfaatkan kekuasaan untuk menindas orang lain. Di desa Naruto sendiri memang tidak ada penindasan, tetapi pasokan makanan yang mereka dapat dari kerajaan akan sangat sedikit dari jumlah yang biasanya.

Tak banyak yang bisa Naruto lakukan, setelah mengatakan nya pada Neji. Desa kecil tempat Naruto tinggal, kini sudah mendapatkan cukup makanan dan Neji memasukkan orang yang mencuri makanan ke penjara dan mencari dalang dari pencurian tersebut.

Saat sedang membersihkan tiba-tiba perempuan berambut pink datang.

"Menma"

Naruto menoleh.

"Ada apa nona?" Tanya Naruto, apakah Sakura juga akan memarahi nya dan menambah hukuman.

"Tidak apa-apa tujuan ku kesini hanya untuk mengantarkan makanan untukmu" Sakura meletakkan makanan di tempat yang sudah dibersihkan oleh Naruto.

"Terima kasih"

"Sama-sama kalau begitu aku permisi" Sakura pergi, mata hijau Sakura menatap puas pada hasil kerja Naruto ruangan ini menjadi sangat bersih dan beberapa barang juga sudah tertata dengan rapi.

Bersambung....

the lost princeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang