Fara, dia seorang anak yang tumbuh di dalam bayang-bayang rumah tangga yang retak. Ayahnya, seorang pemabuk yang sering menghujani kata-kata kasar dan pukulan, dan ibunya, yang terlalu lemah untuk melindungi dirinya sendiri, apalagi anaknya. Fara tumbuh dengan mental dan hati yang penuh luka, fisiknya pun selalu dipenuhi lebam karena dipukuli oleh ayahnya. Setiap malam, dia juga mendengar teriakan dan tangisan yang menghantui mimpi-mimpinya. Dia belajar untuk menjadi kuat, tapi di dalam hatinya, dia merasa hancur berkeping-keping. Dia menghabiskan waktu bersama laut, tempat di mana dia merasa aman. Laut adalah teman yang selalu ada, yang tidak pernah menghakimi atau meninggalkan dia.***
Hari berlalu dengan cepatnya. Fara tumbuh menjadi remaja yang pendiam dan terpencil. Dia menghindari orang-orang, termasuk teman-teman sebayanya. Dia hanya memiliki satu teman sejati, yaitu laut. Di tepi laut, dia menemukan ketenangan dan kebebasan yang tidak pernah dia rasakan ketika berada di rumah.
Setelah banyaknya pertengkaran yang keras antara orang tuanya, Fara meninggalkan rumah dengan hati yang berat. Dia berjalan menuju laut, merasakan angin yang menerpa wajahnya. Di tepi pantai, dia menatap air yang bergelombang dengan mata yang penuh rasa bersalah dan putus asa.
"Laut, kau tempatku pulang," ucap Fara sedikit tersenyum. Dia melepaskan diri, melangkah ke dalam air yang dingin. Fara terus berjalan, air semakin meninggi hingga mencapai dadanya, bahu-nya, dan akhirnya kepalanya. Dia menghirup udara dalam-dalam sebelum menyelam ke dalam kegelapan. Fara merasakan kebebasan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya. Di dalam air, dia tidak lagi merasakan rasa sakit atau keputusasaan. Hanya kedamaian. Dia terus menyelam lebih dalam, meninggalkan dunia yang penuh dengan luka dan penderitaan.
***
Pagi berikutnya, para pencari pantai menemukan tubuh Fara, tenang dan damai, di tepi laut. Wajahnya diwarnai oleh senyuman kecil, seolah akhirnya menemukan tempat di mana dia benar-benar bisa pulang. Mereka sepertinya dapat mengerti bahwa Fara akhirnya bebas dari penderitaan yang telah menghantui sepanjang hidupnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jejak Langkah : Petualangan dalam Setiap Halaman
Short StoryAntalogi Cerpen by myself >,< no copas, no plagiat ❌