Usia Tujuh Belas |Kehidupan

76 55 6
                                    

   Zara, seorang gadis berusia tujuh belas tahun yang hidupnya terasa seperti sebuah misteri yang belum terpecahkan. Zara, dengan mata yang penuh dengan keinginan, tetapi hati yang selalu dikekang oleh rasa takut dan keraguannya. Hidup Zara selalu diwarnai oleh omongan orang lain. Setiap kata, setiap gerakan, dan setiap keputusan yang dia ambil selalu dipengaruhi oleh apa yang akan orang lain pikirkan tentangnya. Dia adalah anak yang sering merasa overthinking, yang selalu memikirkan segala sesuatu berulang-ulang hingga kehilangan kesempatan untuk benar-benar mengekspresikan dirinya. Hatinya selalu merasa rendah diri. Dia melihat bakat-bakatnya sebagai sesuatu yang tidak layak dan spesial untuk dilihat oleh dunia. Fotografinya yang nyaman dipandang, lagu-lagu yang dia nyanyikan dengan merdu, dan cerita-cerita yang dia tulis dengan imajinasinya, semuanya hanya menjadi rahasia pribadinya. Dia takut akan penilaian buruk, takut akan kegagalan, dan takut akan menjadi terlalu berlebihan.

   Namun, di usia yang kebetulan juga menjadi usia labil-labilnya, Zara mulai merasa akan ada perubahan di dalam dirinya. Dia mulai menyadari bahwa hidupnya terlalu singkat untuk selalu menghindari tantangan. Di balik semua kekhawatiran dan keraguan, ada keinginan yang kuat untuk mengekspresikan diri dan menemukan tempatnya di dunia. Zara memutuskan untuk mengambil langkah pertama, dorongan hatinya yang kuat saat ini, merasa harus mencoba sesuatu. Dia pun mencoba mengirimkan salah satu cerita pendeknya di sebuah event, dan mengikuti lomba fotografi umum. Setiap langkah yang Zara ambil seperti melewati rintangan yang membuat jantungnya berdebar kencang. Namun, setiap langkah juga membawanya lebih dekat kepada pencerahan diri dan keberanian untuk menghadapi dunia. Ketika piala dan medali fotografinya di pajang di rumahnya, cerita pendeknya ternotice dan diterbitkan dalam 1 buku bersama yang lain, Zara merasa seperti dirinya yang sejati akhirnya dapat terlihat. Walau di mata orang itu bukanlah sebuah pencapaian yang bisa sangat dibanggakan, namun baginya itu cukup membanggakan dan membuat hatinya senang tak karuan.

   Zara belajar bahwa tidak ada yang lebih menakutkan daripada melepaskan kesempatan hidup karena rasa takut. Memang awalnya terasa sulit, tapi kalau diusahakan, nantinya pasti bisa. Di usia tujuh belas tahun ini, dia mulai memahami bahwa kegagalan dan kritik adalah bagian dari perjalanan, bahwa keberanian untuk mencoba adalah kunci untuk menemukan kebahagiaan dan kepuasan dalam hidup. Di usia tujuh belas, ini memang terkesan telat, tapi Zara bisa menemukan keberaniannya dan mengekspresikan dirinya terhadap hal yang bisa dan gemar dia lakukan.

Jejak Langkah : Petualangan dalam Setiap HalamanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang