"Kau tahu, hujan kali ini terasa berbeda," ujar Maya sambil menatap jendela yang bergemuruh oleh butiran air."Memangnya kenapa?" tanya Rey yang tengah menyiapkan teko kopi hangat di meja sampingnya.
Maya mengangguk pelan, "Sepertinya hujan ini membawa pesan, memori atau mungkin... kenangan."
Rey tersenyum, "Kenangan? Kau sering cerita tentang hujan dan kenangan, ya?"
"Iya," Maya menjawab sambil menggenggam cangkir kopi yang baru saja dituangkan Rey "Hujan selalu membawaku kembali ke masa lalu, ke saat-saat di mana setiap titik air memiliki cerita."
Rey duduk di sebelahnya, mendengarkan dengan penuh perhatian. Maya terus bicara, "Dulu, sewaktu kecil, aku dan kakakku sering bermain di halaman rumah saat hujan. Kami membuat kapal-kapal perahu dari kertas, lalu meluncurkannya di genangan air. Setiap kapal itu seperti membawa mimpi-mimpi kami ke lautan yang tak terbatas."
"Dan kakakmu?" tanya Rey penasaran.
"Dia... dia meninggal dalam kecelakaan beberapa tahun lalu" Maya menjawab dengan suara yang terdengar lebih pelan, "Hujan itu turun juga saat pemakamannya. Rasanya, hujan itu mencoba untuk menyembuhkan luka di hatiku, meski hanya sedikit. "
Rey mengulurkan tangannya, menepuk punggung Maya dengan lembut. "Mungkin hujan ini adalah cara alam untuk mengingatkan kita bahwa setiap akhir adalah awal baru," katanya dengan penuh kelembutan.
Maya menoleh, tersenyum kecil, "Mungkin kamu benar. Hujan ini juga mengingatkan aku untuk terus berjalan, meski jalan ini penuh dengan rintangan dan patah hati. "
Mereka kembali menatap jendela, menikmati suara gemuruh hujan yang sepertinya semakin deras. Di antara suara-suara itu, Maya merasa ada suara kecil yang mengatakan bahwa setiap hujan memiliki cerita, dan setiap cerita memiliki hujan."Rey" Maya memanggil dengan suara yang lebih ceria, "Kita buat kapal-kapal kertas, yuk. Seperti dulu."
Rey tersenyum lebar, "Tentu, kenapa tidak?"
Dan begitu, di tengah keheningan hujan yang menyiratkan, dua jiwa mencari kedamaian dalam kenangan masa lalunya, bersama-sama menghadapi hujan yang tak akan pernah berhenti menurunkan cerita-cerita di atas bumi ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jejak Langkah : Petualangan dalam Setiap Halaman
Short StoryAntalogi Cerpen by myself >,< no copas, no plagiat ❌