Aniversary 🔞🥵💦

21.1K 157 3
                                    

"Ya sayang..." Dengan sengaja Alena menempelkan kedua buah dadanya pada dada bidang Ricard. Menekan hingga terlihat seperti akan keluar dari tempatnya.

"Kamu sangat nakal sayang..." Ricard meremas kedua bokong Alena dengan sesual.

"Mphhh ahhh.." Desah Alena kenikmatan, ia tersenyum menatap Ricard. Tatapan keduanya sudah berkabut dengan gairah tapi keduanya masih saling ingin memberikan sentuhan nikmat dan mengikuti irama musik dansa itu.

"Berputar sayang..." Ricard meraih tangan Alena dan mendorong tubuh istrinya hingga tubuh Alena berputar dan berakhir Ricard memeluk Alena dari belakang, kedua tangannya memeluk kedua payudara Alena mengusap dengan susual dan mempermainkannya mencubit put*ng yang mengeras dengan lembut.

"Mphhh ahhh..." Alena tersenyum nikmat, ia mendongak menatap Ricard yang juga menatapnya dengan tersenyum.

"Nikmat sayang?" Bisik Ricard, ia menyingkirkan rambut Alena menjadi berada di samping kiri, hingga memperlihatkan leher jenjang Alena yang putih mulus.

Cup..

Cup..

Ricard mengecupnya dan membentuk tanda kepemilikan di sana.

"Mphhh ahhh... Kakhhh..." Alena terus saja mendesah kenikmatan, nafasnya sudah mulai memberat, ia sama sekali tidak bisa mengatakan apapun kecuali kenikmatan yang sudah Ricard berikan.

"Katakan sesuatu babe.." Bisik Ricard.

"Luar biasahh..." Jawab Alena di sela desahannya yang tertahan.

Ricard terkekeh kecil, ia kembali mendorong Alena, berputar dan kembali ke dalam pelukannya. "Kamu benar-benar membuat ku senang jantung kak." Keluh Alena.

"Tentu saja, senam jantung nikmat yang akan mengeluarkan banyak peluh. Bukankah begitu hm?"

Alena tersenyum mengangguk, ia menarik kemeja Ricard melepaskannya dan membuang ke sembarang arah. Hingga kini tubuh Ricard bertelanjang dada.

"Sangat tampan dan aku selalu suka." Bisik Alena, ia mengecup dada bidang Ricard, satu jari lentinya tergerak turun meraba junior Ricard yang sudah tegang dan mengeras di balik celana.

Richard memejamkan matanya, ia tersenyum dengan rahang mengeras menikmati setiap sensasi nikmat yang sudah Alena berikan. "Dia sangat besar kak, aku sudah tidak sabar untuk di tusuk olehnya. Mphhh ahhh sangat nikmathhh.."

Ricard terkekeh, ia mengecupi kembali leher jenjangnya, satu tangannya tergerak melepaskan tali spagetti gaun Alena. Menurunkan secara perlahan hingga salah satu payudara Alena mencuat keluar.  Tangan Ricard tergerak meremasnya dengan lembut.

"Kamu nakal sayang, dan aku suka." Bisik Ricard.

Alena tersenyum ia mengigit bibirnya menahan desahan nikmat yang akan keluar. "Mphhh eghhh..."

"Jadilah pelacur ku ketika kita akan melakukan malam panas sayang, karena aku suka dengan kebinalan mu." Bisik Ricard lagi. Ia menekan put* ng payudara Alena memelintir dengan perlahan.

"Oughhh nikmathhh sayanghhh.." Alena merem melek kenikmatan, di bawah sana tangannya juga gencar mengurut junior Ricard dengan perlahan.

"Ahhh terus sayang.. Pijatan terus babehhh.." Ricard semakin memeluk erat tubuh Alena begitu juga dengan Alena keduanya saling menyerang satu sama lain untuk memberikan sebuah pemanasan yang nikmar dan tidak akan ada duanya.

Musik dansa terus menggiring keduanya, Alena melepaskan gesper Ricard dan menurunkan celana suaminya. Begitu juga dengan Ricard ia menurunkan gaun malam Alena hingga tubuh wanitanya itu polos dan begitu menggairahkan.

Junior Ricard yang masih berada di balik kain segitiga bergerak semakin mengeras begitu melihat tubuh seksi sang istri.

"Keluarkan sayang.." Bisik Ricard, satu tangannya mempermainkan payudara Alena.

Alena tersenyum, ia menurunkan kain segitiga Ricard hingga junior Ricard mengacung keluar dengan tegap. Alena terkekeh. "Kenapa selalu terlihat lebih besar setiap kali akan bermain?" Tanya Alena ia mengusap kepala junior Ricard dengan perlahan.

"Mphhh ahhh aku selalu meminum sebuah jamu sayang, karena aku ingin kamu puas dan selalu ingin dan ingin." Bisik Ricard ia mendekatkan dirinya pada Alena. Junior Ricard masuk di antara paha dan bawah vagina Alena.

Alena tersenyum, ia menggerakkan pinggulnya maju mundur hingga miliknya dapat bergesekan dengan junior Ricard yang sangat mengeras.

"Aku sangat suka, bahkan aku selalu ingin ini terus berada di dalam tubuh ku kak." Alena gila, tentu saja. Semua itu karena Ricard yang mengajarkan.

Richar tersenyum  "Berbaliklah sayang." Ricard menuntun Alena untuk berbalik, mendorong wanitanya hingga berdiri di pinggir sebuah jendela di mana di bawah jendela itu terdapat meja. Ricard membuka hordeng kamar hotel mereka di mana memperlihatkan keindangan kota dari posisinya.

"Membungkuk babe."

Alena menurut ia membungkuk menjadikan meja itu adalah tumpuan dirinya. Tangannya mencekram pinggiran meja.

Ricard mengangkat satu kaki Alena hingga vagina Alena terlihat barulah ia mengarahkan juniornya pada lubang kenikmatan Alena.

Alena tersenyum di saat junior Ricard menerobos lubang kenikmatannya. Tangannya mencekram erat pinggiran meja.

"Mphhh ahhhh..." Desah nikmat Alena ia menoleh ke belakang. Ricard mencekram pinggang Alena, menekan pinggulnya hingga miliknya dapat terbenam sepenuhnya di dalam milik Alena.

"Oughhh milik mu sangat menjepit sayang..." Ricard mengatur nafasnya yang tidak beraturan, ia menggerakkan pinggulnya maju mundur hingga juniornya ikut tergerak keluar masuk di dalam milik Alena.

"Ahhh ahhh kakhhh mphhh..." Alena terus mendesah kenikmatan, ia beberapa kali mendongak dan menatap ke arah luar jendela. Di mana Alena merasakan kalau dirinya sedang bermain panas dengan Ricard di luar ruangan.

"Oughhh sayanghhh ahhh..." 

Plok... Plok...

*************

Lengkap ada di karyakarsa Hellow_28

My Husband My Badboy! 21++ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang