Pov Tae hyung
Hari ini tidak terlalu panas, matahari bersinar dengan cerahnya diiringi awan-awan yang tampak bergerak samar. Hari ini berawan, aku tersenyum lalu menghirup udara di sekitar ku. Udara dari negara kelahiran ku.
" Hah..aku pulang, hyung", hatiku girang, akhirnya sekian lama aku dapat pulang ke negara kelahiran ku.
Di depan bandara, aku mencari Taxi untuk ku tumpangi. Setelah bersusah payah mencari akhirnya aku mendapat satu. Bandara Incheon benar-benar ramai, banyak orang berlalu lalang, masuk keluar dari tempat itu.
Di Taxi aku mengambil ponsel, aku melihat sebuah pesan, itu dari Jimin saudara kembar ku.
Tae, kau jadi pulang kan?
Kata abeoji kau pulang hari ini
beritahu aku jika sudah mau mendarat, oke?
Aku terkikik pelan, kemudian jari-jari ku mengetik balasan padanya.
Oke, jim.
Oh ya, gimana persiapan nya?
Apa Seok jin hyung gugup?
Aku menekan tombol send, sengaja aku tidak memberitahunya jika aku sudah berada di Korea. Aku ingin membuat kejutan pada mereka. Seketika bunyi motif berbunyi, aku melihat emot ketawa lalu pesan yang sontak menaikkan humor ku.
Seok jin gugup banget
Ia sampai tidak tidur semalam
Abeoji sampai mengomelinya tadi pagi
Aku menutup mulutku menahan tawa, bisa ku bayangkan bagaimana abeoji memarahi nya sampai tak berkutik. Hahaha...
Aku mengetik pesan lagi, mengatakan aku akan mengabarinya jika sudah sampai. Setelah itu aku memasukkan hp ku ke tas selempang ku. Kini mobil taxi itu berjalan dengan kecepatan standar menyusuri jalanan seoul.
Tak terasa akhirnya aku sampai di depan gerbang mansion yang cukup besar. Ya, rumah kami. Ku dengar Seok jin dan jimin tetap tinggal di mansion itu meski tempat itu meninggalkan kenangan cukup pahit.
Setelah kepergian appa dan eomma, kami benar-benar terpuruk. Begitu aku, jujur saja ku menyesal karena tak dapat pulang saat itu.
" Tuan muda Tae hyung", satpam itu spontan membuka gerbang buat ku.
" Selamat datang tuan"
" Terima kasih", setelah itu satpam tadi membantu ku membawa koper ku ke mansion. Semua orang di mansion terkejut menyadari kehadiran ku.
" Tuan muda, anda kembali"
" Aku pulang semuanya", seru ku sambil tersenyum. Ahjumma lee sontak menghampiri ku, aku merengkuh nya melampiaskan rinduku pada nya.
" Ahjumma, anda masih tampak muda saja"
" Ahjussi Kang", aku memeluk ahjussi kang, jujur saja mereka begitu berjasa untuk keluarga kami. Terlebih saat mendiang kakak ku, Namjoon masih hidup. Merekalah yang membantu kakak ku hingga akhirnya kakak ku terusir.
Aku menatap setiap sudut rumah, tidak ada yang berubah. Semua masih sama seperti aku meninggalkan Seoul 10 tahun yang lalu. Aku naik ke atas kamarku, semuanya tidak ada berubah sedikit pun.
Setelah menaruh barang bawaan ku, aku beranjak pergi menuju kamar mendiang kakak ku. Pintu itu, aku ingat sekali bagaimana dulu aku begitu gengsi membukanya. Saat itu aku belum tahu apa yang dirasakan Hyung ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Okay [ Revisi ]
Fanfiction" Jangan khawatir. Aku baik-baik saja kok. Sungguh!" . " Dasar Bego! Kau lah orang paling bodoh yang pernah aku temui, Jeon Namjoon!" Kisah suka duka Namjoon dalam menjalani kewajiban sebagai anak tengah. Memiliki tanggung jawab layaknya anak tertua...