Chapter 6

1K 35 0
                                    

Jika kamu berbuat baik maka kamu
akan dipertemukan dengan orang baik.

Pukul 10.00

Hari ini adalah hari minggu, hari dimana aku bisa bermalas-malasan di kasur kesayanganku, tanpa harus bangun pagi untuk berangkat sekolah.

Orang tua ku sedang tidak ada di rumah, karena mereka sedang berkunjung ke rumah pamanku yang berada di luar kota.

Aku di rumah sendirian, mengapa aku di rumah sendirian? karena aku memang tidak ingin ikut dengan orang tuaku, lebih baik aku diam di rumah, rasanya aku akan merasa capek dan bosan diperjalanan nanti jika aku ikut ke rumah pamanku.

" Permisi, pakettt ". Tiba-tiba saja kurir datang ke rumah ku, aku bergegas merapihkan pakaian ku yang sedikit berantakan dan pergi menemui kurir tersebut.

" Iya pak, paket siapa yah? ". Tanyaku pada kurir tersebut yang kulihat tidak membawa paket apapun.

" Paket atas nama Vanya Pelita Bagaskara, ada paket kiriman sepeda mohon kakak tanda tangan di kertas ini sebagai bukti bahwa kakak telah menerima paket ". Sang kurir menjelaskan sambil memberikan kertas yang segera aku tanda tangani dengan cepat.

Selesai aku menandatangani kertas tersebut, kurir tersebut pergi ke luar dan menuju mobil , membuka bagasi mobil tersebut yang ternyata di dalamnya memang ada sepeda yang kemarin aku pesan secara online.

Setelah kurir tersebut menyerahkan sepedaku, aku membawa sepedaku masuk kedalam rumah.

Aku cepat-cepat masuk kedalam rumah untuk mandi, karena aku sudah tidak sabar ingin mencoba sepeda baruku.

Aku bersenandung kecil sambil menyisir perlahan rambut ku yang baru saja aku keringkan dengan hair dryer, rambut ku sudah rapih. Aku memoleskan dengan tipia bedak ke wajahku, dan memakai liptin agar bibirku tidak terlihat pucat. Sempurna aku melihat pantulan diriku di cermin.

Aku mencoba sepeda baru ku untuk berkeliling-keliling di sekitar area rumah ku.
Aku sangat senang karena rasanya sudah sangat lama sekali aku tidak memakai sepeda.
Terakhir kali aku bermain sepeda mungkin saat aku duduk di bangku SD.

Ku kayuh pedal sepedaku menuju sebuah minimarket, aku ingin membeli beberapa cemilan dan minuman untuk menemani ku nanti menonton Drakor.

Sesampainya di minimarket, aku memarkirkan sepeda ku, tidak sengaja aku bertemu dengan diana yang baru saja keluar dari dalam minimarket sambil menenteng sekantong belanjaan yang terisi barang-barang didalamnya.

Diana tersenyum padaku sambil melambaikan tangan padaku yang ku jawab dengan senyum dan lambaian tangan kembali.

" Van gua duluan ya, soalnya buru-buru itu mamah gua udah nungguin, sampai ketemu besok ya di sekolah ". Ucap diana sambil berlari menuju ibunya yang memang sedang menunggu diana.

Aku memasuki minimarket, berkeliling dan mencari cemilan yang aku inginkan, setelah semua cemilan yang aku inginkan ku taruh di keranjang belanjaanku, aku pergi menuju kasir dan membayarnya.

Aku bergegas pulang ke rumah menggunakan sepedaku.

Ku parkiran sepedaku di teras rumah ku, ku ambil kantong belanjaan ku dan masuk ke dalam rumah.

Aku mengambil laptop ku yang berada di meja belajarku, dan lanjut menonton drakor hingga sore.

Pukul 20.00

Aku membuka mataku perlahan menyesuaikan cahaya yang masuk kedalam mataku, ku lirik ke arah jam dinding yang bertengger di tembok kamar ku yang ternyata waktu sudah menjukan pukul 20.00.

Aku langsung terbangun dan terduduk kaget bisa-bisanya aku ketiduran dan bangun hari sudah malam, padahal aku tadi sedang menonton drakor.

Buru-buru aku mandi dan membersihkan diri, Setelah selesai mandi dan merasa segar, aku turun kebawah menuju dapur dan memasak mie instan kesukaanku.

Ya ini adalah kesempatanku bisa memakan mie instan, karena jika orang tua ku berada di rumah, aku tidak diperbolehkan mamah memakan mie instan karena katanya tidak baik untuk kesehatan tubuh.
Aku juga tahu bahwa mengkonsumsi mie instan memang tidak sehat, tetapi kan aku tidak mengkonsumsi nya setiap hari.

Aku memakan mie instan yang tadi aku buat, lalu kembali ke kamar ku, dan mempersiapkan buku untuk besok ku bawa ke sekolah.
Semua sudah selesai, saatnya aku bermain dengan ponsel ku.

Aku membuka aplikasi datting aps yang waktu itu aku gunakan, lalu mencari pesan om jeri, aku akan memberitahukan kepada nya, bahwa sepeda yang diberikan olehnya telah sampai dan telah aku gunakan.

* Room Chat (JERI)

Anda : Hai om, om sepeda nya sudah sampai dan aku sudah memakai sepeda nya tadi siang, aku suka dengan sepeda nya. Terimakasih om. (Sambil mengirim kan foto sepeda)

Jeri : Sama-sama cil, cepat sekali sampai sepeda nya yah, kamu pakai sepeda nya untuk olahraga supaya kamu sehat.

Anda : Aye aye ayeee captain. Btw om lagi ngapain? om sudah pulang kerja?

Jeri : Belum cil, aku masih di kantor, sebentar lagi aku pulang. Aku boleh telpon kamu sebentar ? Cuma mau ngobrol aja kok cil.

Anda : Ouh iya boleh dong om.

JERI IS CALLING

Aku dan om jeri berbicara di telfon, sekedar menanyakan kabar, dan berterima kasih untuk hadiah yang sudah dia berikan kepadaku.

Jujur pada saat berbicara langsung di telfon dengan om jeri aku sangat menyukai suaranya yang khas, menurut ku suara nya berat dan cocok jika dipakai untuk sleep call.

Aku membayangkan mungkin aku akan cepat tidur jika di bacakan dongeng olehnya, karena suara nya memiliki ciri khas tersendiri.

Aku dan om jeri tidak terlalu lama mengobrol di telfon karena ia juga harus pulang ke rumah nya.

Sesudah memutuskan obrolan dengan nya, aku mulai mengantuk dan waktu sudah menunjukkan pukul 10.00, sudah saatnya aku tidur. Karena besok hari senin, aku harus bangun pagi untuk mengikuti Upacara bendera.

Minggu, 4 Agustus 2024.






Om JeriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang