" Ughhh ". Vanya melenguh terbangun dari tidur nya yang terasa nyenyak.
Ku lihat ke arah jam dinding waktu sudah menunjukkan pukul 6 pagi, saatnya aku bersiap untuk pergi ke sekolah
Setelah bersiap aku turun ke bawah menuju ruang makan, sesampainya di ruang makan ternyata kedua orang tua ku sudah kembali setelah kemarin berkunjung ke rumah om ku.
" Pagi sayang ". Mamah tersenyum ke arahku.
" Mamah sama papah sampai jam berapa? aku ketiduran semalam ". Tanya ku pada mereka.
" Kami sampai saat subuh sayang, seharusnya kami akan pulang di siang hari, tetapi pagi ini papah ada pekerjaan penting, jadi kami berangkat malam dan sampai di rumah pada saat subuh, dan kamu sedang tidur saat mamah sampai".
Aku hanya menganggukan kepalaku setelah mendengar jawaban dari orang tuaku.
" Vanya mau sarapan apa sayang? nasi goreng atau roti? " . Tanya mamah kepadaku.
" Nasi goreng aja mah, udah lama vanya ga sarapan nasi goreng, biasanya sarapan roti sama susu terus hehe ".
Lalu mamah memberikan sepiring nasi goreng yang diatasnya sudah ada telur mata sapi favorit ku.
Aku memakan nasi gorengku dengan lahap, setelah selesai sarapan aku memakai sepatu ku dan berpamitan kepada kedua orang tuaku.
Aku berjalan menuju pintu rumah yang ternyata papah ikut menyusul di belakang ku.
" Vanya kamu ikut papah aja yah, sekalian papah antar kamu ke sekolah, karena papah searah dengan sekolah mu ". Kata papah yang ku jawab dengan ajungan jempol.
Papah mengantar kan ku hingga di depan gerbang sekolah, aku berpamitan kembali dan mencium punggung tangannya.
Saat papah sudah pergi dan menghilang dari pandangan ku, aku melanjutkan langkah ku dan memasuki kelas ku yang berada di koridor paling ujung.
Di dalam kelas sudah ada fanny dan diana, aku menyapa mereka yang dijawab dengan senyuman oleh mereka.
" Ke kantin yuk, temenin gua sarapan, kalian udah sarapan? kalo belum, sekalian sarapan bareng aja ". Ajak diana kepadaku dan fanny.
" Gua udah sarapan din, ayolah gua ngikut aja ke kantin sekalian mau beli cemilan". Aku setuju ikut ke kantin bersama diana.
" Gua juga deh mau sarapan, tadi ga sempet sarapan soalnya ". Fanny pun ikut dengan kami ke kantin.
Fanny dan diana sedang sarapan, sedangkan aku duduk di hadapan mereka sambil memakan cemilan ku. Setelah selesai sarapan kami masuk ke dalam kelas kembali, karena bel masuk sudah berbunyi.
Hari ini tidak ada kegiatan belajar, karena kami hanya tinggal menunggu surat kelulusan diberikan. Karena kelas 3 tidak ada kegiatan pembelajaran, banyak para murid berkeliaran di kantin, perpustakaan, dan ada juga yang sedang bermain bola di lapangan.
Aku dan kedua sahabat ku memilih untuk berdiam di dalam kelas dan menyibukkan diri dengan ponsel kami masing-masing.
Aku membuka aplikasi hijau, WhatsApp, mengecek apakah ada pesan yang masuk yang ternyata tidak ada satu pesan pun yang masuk, selain dari pesan grup kelas ku.
Aku masih menunggu orang itu ya Jeri, tetap saja nihil tak ada kabar darinya. Aku mengetuk grup kelas ku dan membaca pesan yang baru saja masuk. Sebentar lagi wali kelas ku akan masuk ke dalam kelas untuk memberitahukan informasi seputar kelulusan, itulah isi pesan yang baru saja ku baca.
Aku menaruh ponsel ku kedalam saku rok dan menunggu sampai wali kelas ku datang.
Tak lama wali kelas ku datang dan sudah berdiri di depan sambil membicarakan tentang kelulusan ku.
Surat kelulusan akan dibagikan besok, dan sekolah kami akan mengadakan prom night dan perpisahan di sebuah hotel yang ada di Yogyakarta yang akan dilaksanakan 2 minggu lagi. Wali kelas ku menjelaskan nya dan meminta untuk kepada siswa dan siswi yang belum melunasi biaya untuk perpisahan nanti agar segera membayar nya, karena waktu perpisahan sudah dekat.
Wali kelas ku keluar dan suasana kelas kembali berisik, anak-anak di dalam kelas ku senang dan mereka sedang membahas apa saja yang harus mereka pakai nanti di acara prom night.
Aku tidak mempedulikan nya, aku memilih menelungkupkan kepalaku ke atas meja dan memejamkan mataku, aku sangat mengantuk.
Lebih baik waktu jam kosong ini aku gunakan untuk tidur hingga bel istirahat nanti, daripada aku bingung tak tahu harus apa.******
POV Fanny.
" Gua ga sabar banget deh mau tampil cantik, cetar di prom night nanti, kira-kira gua make gaun apa ya din? lu ada rekomendasi gaun? atau mau samaan sama gua? " tanyaku kepada diana.
Diana terlihat biasa saja, ia tidak terlalu bersemangat dengan acara prom night ini. Memang diana benci acara seperti itu, karena acara itu pasti akan ramai sekali orang dan tentu saja berisik, diana tidak menyukai keramain dan kebisingan, tentu saja ia tidak terlalu bersemangat untuk mengikuti prom night ini.
" Gatau fan, gua ga peduli tentang acara itu, kalo bisa gua mending ga usah ikut deh, males banget pasti bakal rame dan gua ga suka keramaian itu buat kepala gua pusing ". Jawab diana kepadaku dengan nada kesal.
" Iiihh jangan gitu dong din, lu harus ikut, dan vanya juga pasti ikut. Ini acara terakhir kita sebagai pelajar, setelah nya kita bukan pelajar lagi. Pokoknya lu harus ikut, lu, gua dan vanya harus tampil cantik di acara prom night nanti supaya semua orang pangling ngelihat penampilan kita hahaha ". Kataku panjang lebar dengan nada menggebu-gebu.
Diana hanya diam dan pasrah, jika sudah seperti itu sudah pasti diana tetap akan datang di prom night nanti.
Aku sudah memikirkan gaun mana yang cocok untuk ku gunakan di prom night nanti, tentu saja aku juga akan membantu kedua sahabat ku yaitu vanya dan diana untuk memilih gaun. Kami harus tampil cantik di acara nanti, karena ini merupakan waktu yang pas untuk menonjolkan penampilan kami.
******
Bel istirahat sudah berbunyi dari 15 menit yang lalu, aku memilih untuk berdiam diri di dalam kelas, kedua sahabat ku sudah pergi ke kantin, aku hanya meminta tolong untuk dibelikan air minum saja.
Tak lama fanny dan diana datang dari kantin sambil menenteng plastik yang didalamnya berisi banyak jajanan dan juga minuman yang ku minta tadi pada mereka.
Aku menyibukkan diri ku dengan membaca novel dan kedua sahabat ku duduk di hadapan ku sambil memakan jajanan yang di beli pada saat di kantin tadi.
Fanny memberikan ku sebungkus cilok, katanya ia sengaja membelikan cilok untukku, karena aku daritadi hanya murung dan berdiam diri di kelas, fanny tak tega dan membelikan ku makanan.
Aku menerima cilok yang diberikan oleh fanny dan memakannya dengan perlahan.
Semua jajanan sudah habis di makan, dan bel istirahat sudah selesai.Karena tidak ada jam pelajaran kami semua murid kelas 3 di pulang kan lebih cepat.
Fanny dan diana mengajakku untuk pergi ke mall bersama, tetapi aku menolak nya, karena aku ingin cepat sampai di rumah dan merebahkan tubuh ku di atas ranjang, rasanya badan ku tidak vit hari ini.
Aku memesan ojek online di ponsel ku dan berpamitan kepada kedua sahabat ku, aku pulang duluan dan mereka pergi ke mall tanpaku.
Senin, 5 Agustus 2024.
KAMU SEDANG MEMBACA
Om Jeri
Short Story" ahhhhh gabut banget gua, gatau harus mau ngapain " ujar vanya. cerita ini semua berawal dari sebuah datting apps yang mempertemukan gua dengan om om itu. #CeritaPendek