Chapter 11

262 24 0
                                    

* Prom night.

Suara musik berdentum dengan begitu keras, aku berdiri sendirian sambil meminum minuman ku.

Kedua sahabat ku sedang asik menari bersama yang lain, aku memerhatikan mereka sangat menikmati prom night ini dari kejauhan.

Ya malam ini adalah malam yang ditunggu-tunggu oleh kami semua para murid, sekarang aku sudah lulus.
Semua orang menari bahagia, ada juga yang sedang menyesap minuman beralkohol. Malam ini di khususkan untuk kami, tidak ada aturan dan tidak ada guru yang akan memarahi.

" Van nari dong ayok ". Fanny menarik tangan ku, membawaku ke kerumunan orang yang sedang menari. Ku gerakan badan ku mengikuti irama musik yang berputar. Kami semua menikmati malam ini.

Pesta telah berakhir, aku akan kembali ke kamar ku. Saat aku masuk ke dalam lift untuk menuju kamarku, tiba-tiba saja ada seorang pria masuk kedalam lift, aku berdiri di pojok belakang lift dan memerhatikan pria yang baru saja masuk, mungkin ia juga akan pergi menuju kamarnya.

Lamunan ku terpecah saat suara pria tersebut memanggil ku. Aku kembali tersadar dan menatap pria tersebut, aku tidak menjawab panggilan nya melainkan hanya ku jawab dengan alisku yang terangkat sebelah.

" Kenalin gue Kevin, nama lo siapa? ". Pria tersebut mengulurkan tangannya ke hadapan ku. Aku tidak membalas uluran tangan nya.

" Vanya ". Jawabku dengan ketus.

" Galak banget si van, btw kamar lu ada di lantai berapa? siapa tau bareng sama gue di lantai 4 ". Tanya pria tersebut padaku.

Aku tetap memasang wajah jutek padanya, aku tidak mengenali pria tersebut, tetapi sikap pria ini seperti orang yang sudah sangat lama mengenal ku. Jujur aku sedikit merasa tidak nyaman saat berbicara dengan nya.

Aku tidak menjawab pertanyaan nya, dan keluar dari lift karena lift sudah terbuka. Saat aku keluar dari lift, pria tersebut ikut keluar dan mengikuti ku berjalan dari belakang. Aku tidak mempedulikan nya dan terus berjalan menuju kamar ku yang terletak di ujung, saat sampai di depan pintu kamarku, pria tersebut ikut berhenti dan mengajak ku berbicara kembali.

" Jangan galak-galak cantik, nanti gue makin suka sama lu ". Ucap pria itu sambil terkekeh.

Aku memutar bola mataku dengan malas dan menatap pria yang ada di hadapanku.
" Heh mau lu tuh apasi? daritadi ngikutin gua mulu, jangan sampai gue teriak ya supaya lu di gebukin orang-orang ". Ucapku dengan nada sedikit tinggi.

" Gue ga ngikutin lu, kamar gue ada di depan kamar lu, teriak aja gue ga takut haha ". Jawab pria tersebut dengan nada mengejek.

" Sialan lu, awas aja lu muncul lagi di hadapan gua ". Lalu aku masuk ke dalam kamarku dan membanting pintu dengan keras.

" Apaan deh anjing banget, kenal juga kagak, mana sok ganteng lagi anjir, tapi emang ganteng sih, ya tapi gua kesel sama dia gajelas banget tiba-tiba ngajak kenalan, mana tatapan nya kayak tatapan om-om mesum ". Ucapku kepada diriku sendiri.

Aku berganti pakaian dengan pakaian tidur ku dan bersiap untuk tidur. Malam ini aku harus tidur dengan nyenyak agar badan ku besok fit, karena besok aku akan berkeliling di Malioboro dan membeli oleh-oleh untuk ku bawa pulang.

******

Aku terbangun di pagi hari, aku melakukan aktifitas pagi ku mandi lalu memakai pakaian ku dan tak lupa memoles kan sedikit makeup di wajahku agar wajahku terlihat fresh.

Hari ini guru memperbolehkan kami untuk berkeliling di area sekitar malioboro, dan kembali berkumpul kembali di hotel pada saat jam 7 malam nanti untuk makan malam, dan besok pagi kami akan pulang.

Om JeriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang