Chapter 10

823 34 1
                                    

Aku bingung gaun apa yang akan ku pakai di prom night nanti, ah lebih baik aku bertanya pada mamah.

Aku melangkahkan kaki ku mencari mamah, mamah dan papah sedang duduk berdua sambil meminum teh di taman belakang rumah ku.

" Mah, vanya bingung mau pakai gaun apa di acara prom night nanti, mamah bantuin vanya yah cari gaun yang bagus ". Aku bertanya kepada mamah.

" Tenang saja mamah sudah menyiapkannya, ayo sekarang kamu bersiap kita akan ke butik teman mamah, disana kamu bisa mencobanya dan memilih gaun mana yang akan kamu pilih nanti ". Ternyata mamah sudah memilihkan gaun untukku. Aku sedikit lega dan tak perlu khawatir lagi.

Aku kembali ke kamar ku untuk berganti pakaian karena mamah mengajakku pergi ke butik. Aku memakai Rok pendek berwarna mocca di atas lutus, atasan crop top putih dan sepatu kets putih. Pakaian yang simple tetapi cocok digunakan olehku.

Aku dan mamah pergi ke butik bersama. Sesampainya di butik, sudah ada Tante Sarah yang memyapa kami. Mamah dan tante sarah berpelukan dan bercepika-cepika ala perempuan, ternyata tante sarah adalah teman mamah pada saat SMA.

" Anak mu cantik sekali Lita, siapa namanya? . Tanya Tante sarah sambil menengok ke arah ku.

Aku tersenyum dan memberitahukan nama ku " Vanya tante ".

Tante sarah merangkul ku lalu membawa ku naik ke atas yang ternyata di atas banyak sekali pajangan gaun indah yang berjejer rapih. Aku terpukau dengan semua gaun indah yang ada disini, rasanya aku ingin memakai semua gaun yang ada disini.

" Vanya ini gaun yang sengaja Tante buatkan untuk mu, coba kamu pakai gaun ini ". Tante sarah membawakan  gaun berwarna pastel. Aku sangat menyukai gaunnya karena warna nya yang tidak terlalu mencolok, dan gaun ini simple tidak terlalu banyak pernak-pernik yang menempel. Aku mencoba gaun yang diberikan tante sarah padaku. Gaun ini sangat cocok digunakan olehku, tampak sangat pas di tubuhku dan aku menyukainya.

" Wawww kamu cantik sekali ". Puji mamah dan tante sarah setelah melihat penampilan ku.

Aku hanya bisa tersenyum malu. Ku putuskan untuk memilih gaun ini dan akan ku gunakan di prom night nanti.

Hari sudah mulai sore aku dan mamah pulang menuju ke rumah kami. Di sepanjang perjalanan aku banyak melihat pasangan anak remaja sedang tertawa bersama dan bermain.

Aku sedikit iri dengan mereka, aku tidak memiliki kehidupan percintaan layaknya seperti anak-anak seusia ku. Menurut ku itu hanya membuang-buang waktu lebih baik aku fokus belajar hingga aku lulus sekolah nanti.

Aku selalu menanamkan itu dalam fikiranku.
Nyatanya aku juga ingin seperti mereka, sebenarnya aku juga pernah memiliki seorang kekasih atau pacar tetapi hubungan kami telah lama berakhir yang disebabkan oleh adanya orang ketiga dihubungan kami.

* Flashback.

2 Tahun lalu aku berpacaran dengan pacar ku yang bernama Dirga. Dirga merupakan seorang mahasiswa di salah satu kampus negeri yang ada di di kotaku. Sedangkan aku pada saat itu baru saja masuk di bangku SMA.

Usia ku pada saat itu berusia 16 tahun, dan usianya 23 Tahun. Usia kami berbeda 7 tahun, dirga lebih tua dariku. Tetapi umur hanyalah sebuah angka bukan? jadi tidak salah jika aku memiliki hubungan dengan nya.

Awal aku mengenalnya ketika aku sedang nongkrong di sebuah coffe shop bersama sahabat ku. Pada saat itu dirga duduk tak jauh dari tempat ku, dia terus memperhatikan ke arah mejaku, bukannya aku geer pada saat itu, tetapi aku merasa dia selalu menatap ke arah ku. Pada saat itu tatapan kami bertubrukan dan dia tersenyum ke arah ku yang ku balas dengan senyuman kembali.

Om JeriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang