Chapter 14

610 20 0
                                    

Aku dan kevin menonton film twilight, kulihat kevin menikmati film yang di tonton nya.
Sedangkan aku sedang bergelut dengan pikiran ku sendiri. Aku berfikir pasti akan terasa canggung pada saat scene ciuman antara Edward dan bella. Film yang ku tonton saat ini memiliki banyak adegan kiss dan aku takut akan merasa canggung saat menonton nya bersama kevin.

" Van, lu gasuka film nya? atau mau ganti film lain aja? ". Kevin bertanya kepada ku.

" Eum anu vin, sebenarnya gue dari tadi mikir, ini film yang kita tonton kan banyak adegan cipokan nya, bukannya gue geer ya, tapi gue takut lu tiba-tiba nyosor bibir gue ". Ucapku sambil menunduk malu.

Kevin menatap ku beberapa saat lalu tertawa terbahak-bahak " Hahahahahahahaha, Pengen gue cium ya lu van? yaelah santay aja kali cuma cipokan doang ".

" Anjir mulut lu enteng banget, cuman kata lu hah ".

" Udah, udahh mending lanjut nonton lagi, daripada berantem ". Kevin kembali menatap layar televisi, aku pun melanjutkan menonton film yang tadi sempat tertunda.

Benar saja tiba-tiba hawa di sekitar ku terasa dingin pada saat adegan ciuman di film itu, aku menelan ludah ku dengan susah payah. Aku memerhatikan film yang menayangkan sepasang kekasih yang sedang bercumbu mesra, rasanya aku sangat malu menonton nya bersama kevin, aku ingin menenggelamkan diriku ke rawa-rawa saja.

Aku merasakan embusan nafas kevin di telinga ku, bulu kudukku tiba-tiba saja merinding. Situasi ini sangat berbahaya bagiku. Saat aku akan melompat dari sofa kevin berhasil memelukku dan menggagalkan rencana ku untuk kabur darinya.

" Iih kevin lepasin, apansih meluk-meluk gue ". Aku memberontak dalam pelukan nya.

" Jangan banyak gerak sayang, nanti adik ku bangun ". Aku merinding mendengarkan suara kevin yang tiba-tiba saja serak, dan tatapan nya yang berubah menjadi sayu.

Kevin memegang tengkuk leher ku dan mencium bibirku, mataku melotot kaget saat merasakan bibir lembut nya bersentuhan dengan bibirku. Aku terdiam beberapa saat, sampai tiba-tiba Kevin menggigit bibir bawahku " ahh sakit " aku membuka bibirku yang terasa sakit, dan menyebabkan lidah kevin berhasil masuk kedalam mulutku.

Kevin menghentikan ciuman kami " Hmm balas ciumanku sayang ". Ucapnya lalu lanjut melumat bibirku dengan lembut.

Perlahan aku membalas pagutan bibirnya,  aku terbuai dengan ciuman lembutnya. Aku sadar, aku menyukai ciuman yang di lakukan oleh kevin kepada ku.

" ahhh ahhh, slurppp ". Desahan lolos dari bibir ku. Tanda aku menikmati aktifitas yang sedang kami lakukan.

Pelan pelan tangan kevin turun lalu masuk ke dalam baju ku, kulit tangan nya bersentuhan dengan perutku, kurasakan rasa hangat dari kulit nya. Pelan pelan tangan nya merambat naik ke bagian dada ku yang masih terpasang bra.

Kevin menidurkan ku di sofa dan ia berada di atas tubuhku. " Rilekss baby, nikmati sentuhanku ". Bisiknya lembut padaku.

Aku hanya pasrah dengan perlakuannya.
Tangan kevin masuk ke dalam baju ku kembali, lalu membantu ku melepaskan pakaian yang ku gunakan.

Aku merasa malu, saat ini hanya menggunakan bra di hadapannya.
" tidak apa-apa sayang, jangan malu ". Rayunya sambil melepaskan bra dan celana ku.

Sekarang aku sudah tidak menggunakan sehelai benangpun di hadapan nya, begitupun dengan nya, buru-buru Kevin menanggalkan semua pakaian nya. Aku dan kevin dalam keadaan naked bersama.

Aku meneguk saliva ku, miliknya yang lumayan besar sudah berdiri tegang. Jujur saja aku merasa sedikit takut melihat penis di hadapan mataku secara langsung.

" Tenang saja, aku tidak akan memasukkan milikku ke dalam milikmu baby, aku hanya ingin bermain-main saja menggunakan jari dan lidah ku ".

" Eumm, janji? ". Yang di jawab dengan anggukan kepala olehnya.

Kevin duduk dan menarikku yang menyebabkan ku sekarang duduk di pangkuan menghadap nya, ku rakan miliknya yang terasa mengganjal di bawah.

Ia melanjutkan aktivitas kami yang tadi tertunda. Ku nikmati lumatan bibirnya, ciuman yang awalnya lembut kini berubah menjadi ciuman yang panas. Aku terus membalas ciuman panas nya, memasukkan lidahku kedalam rongga mulutnya, menjelajahi setiap rongga mulutnya menggunakan lidahku, begitupun dengan kevin yang melakukan hal serupa padaku.

Pelan-pelan ciuman nya turun merambat ke area leherku, meninggalkan beberapa kiss mark di leherku. Aku melengguh dan mendesah memanggil namanya " Ahhhh kevinn ".

Kevin menghisap puting ku yang sudah mengacung tegang, menggigit nya dengan lembut " ahhh sayang ". Racauku sambil menarik pelan rambutnya.

Kevin bermain dengan kedua payudara ku, mulutnya menghisap sebelah payudara ku, dan tangan nya memainkan payudara ku yang satu lagi. Aku terbuai dan sangat menikmati perlakuan nya pada ku. Jujur suda dari lama aku ingin merasakan sensasi seperti ini, dan benar saja ini terjadi padaku.

" Aku suka payudara mu vanya, cantik seperti kamu ". Pujinya yang membuat ku tersipu malu. Ia melanjutkan aktifitasnya bermain dengan kedua payudara ku.

Ia menyusu padaku layaknya seperti bayi yang kehausan dan menyusu pada ibunya.

" Ahhh pelan-pelan sakit jangan digigit putingnya ". Kevin hanya terkekeh dan dengan sengaja kembali menggigit puting ku yang menyebabkan aku sedikit meringis.

Tidak sampai di situ saja, Kevin berpindah ke bagian bawahku, yaitu area kemaluan ku.

Kaki ku tertutup rapat, sudah ada wajah kevin tepat di hadapan area sensitif ku. Ia menciumi area sensitif ku.

" Buka kaki mu dengan lebar sayang, rileks dan nikmati ". Ucanya sambil membuka kakiku perlahan.

Kevin kembali menciumi area vagina ku, perlahan memasukkan satu jari nya ke dalam vagina ku. Aku cukup merasa kaget setelah ia memasukkan satu jari nya kedalam vagina ku.
Rasanya sedikit aneh dan mengganjal karena ini pertama sekali aku merasakan jari masuk kedalam milik ku.

Pelan pelan Kevin menggerakkan jari nya keluar masuk, aku merasakan sedikit geli dan lama-kelamaan menjadi nikmat, aku mendesah merem melek menikmatinya.

Kevin yang melihat ku menikmati nya terkekeh geli dan mulai mempercepat gerakan tangan nya di dalam vagina ku.

Ia mencabut jari nya dari dalam vagina ku, dan keluar cairan bening dari dalam vagina ku, ia menjilat dan menelan cairan yang keluar dari dalam vagina ku.

" Ahhh manis miliku sayang ". Kevin memasukkan lidahnya kedalam vaginaku, menggerakkan lidahnya di dalan milik ku, aku merasakan rasa nikmat yang luar biasa saat kevin memainkan lidahnya dengan lihai di dalam milik ku.

Cukup lama ia bermain dengan lidahnya di dalam vagina ku, cairan bening keluar dari vagina ku dan kevin menjilat cairan tersebut.

Kevin berdiri di hadapan ku lalu mengarah penisnya tepat di hadapan wajahku.
" Masukan penisku kedalam mulut sexy mu honey ". Aku membuka mulut ku lalu Kevin memasukkan kejantanannya ke dalam mulut ku.

Mulut ku terasa penuh oleh penis milik nya yang cukup besar, pelan-pelan aku melumat ujung penisnya lalu menyepongnya perlahan, aku mempraktekkan hal yang ku pelajari dari video porno.

Di awal gigi ku mengenai penis nya, lama-kelamaan aku mulai terbiasa dan mulai paham bagaimana cara menyepong dengan baik.

Kevin mengerakkan pinggul nya maju mundur dengan tempo mulai cepat, aku mengkulum dan menghisap penisnya dengan cepat.

" Slurppp, slurppp ahhhh ". Suara liurku terdengar.

" Ah ahh nikmat baby, lebih cepat lagi sebentar lagi aku keluar ". Aku mengkulum penisnya lalu mengisapnya dengan kuat, dan tak lama ia mengeluarkan penisnya dari dalam mulutnya lalu mengeluarkan sperma nya tepat di wajahku.

Kevin mencium dan memeluk ku setelah mengeluarkan cairan sperma nya. Aku dan Kevin masuk ke dalam kamar dan tertidur dalam keadaan naked bersama, karena sudah kelelahan dengan aktifitas yang kami lakukan bersama tadi.



Jumat, 9 Agustus 2024.




Om JeriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang