Chapter 3

1.3K 40 1
                                    

Seperti biasa aku melanjutkan kehidupan ku seperti biasanya pergi ke sekolah, lalu pulang ke rumah dan berakhir berdiam diri di dalam kamar sambil menonton film atau drakor untuk menghabiskan waktu.

Aku sangat bosan dengan kehidupan ku yang monoton seperti ini. Ya aku mengerti karena aku sekarang masih menjadi seorang Pelajar dan sudah seharusnya tugas seorang pelajar hanya fokus sekolah, rajin belajar, dll.

Jujur aku sangat iri kepada orang dewasa yang memiliki banyak kesibukan di dunia pekerjaan nya, aku merasa menjadi dewasa itu sangat menyenangkan, tetapi tidak tahu juga apa yang sebenarnya para orang dewasa rasakan. Aku hanya melihat dari apa yang aku lihat saja.

Aku juga pasti akan menjadi seperti mereka, setelah lulus sekolah nanti mungkin aku akan melanjutkan kuliah atau memilih untuk bekerja dan merasakan bagaimana kehidupan orang dewasa di dunia pekerjaan seperti orang-orang yang sering ku lihat.

Di sekolah.

Aku belajar dengan rajin, dan berusaha mendapatkan nilai yang bagus karena sebentar lagi aku akan menghadapi Ujian akhir semester.

Aku ini bisa dibilang murid yang pintar, karena aku selalu mendapatkan nilai yang bagus, menjadi juara kelas, dan para guru di sekolah ku sering mengandalkan aku.

Tapi aku tidak merasa bahwa aku ini pintar, aku merasa aku ini biasa saja. Toh menurut ku banyak orang yang lebih pintar di luar sana.

Hari ini di kelas ku sedang tidak ada kegiatan pembelajaran karena para guru sedang mengadakan rapat untuk persiapan ujian yang akan dilaksanakan sebentar lagi.

Aku melihat kedua sahabat ku sedang tidur di meja mereka masing-masing. Aku sendiri bingung apa yang harus aku lakukan dan lebih memilih membuka ponsel ku.

Iseng aku membuka aplikasi itu kembali dan ya seperti biasa tidak ada yang istimewa dari aplikasi ini, hanya ada pesan dari para pria yang mengirimiku pesan yang tidak-tidak.

Mata ku tertuju pada pesan om jeri dan membuka pesan obrolan ku beberapa hari lalu dengan orang bernama Jeri. Aku merasa penasaran dengan orang ini, siapa orang ini ? .

Tapi sudah beberapa hari orang ini tidak mengirimiku pesan setelah beberapa waktu lalu ia memberikan aku makanan.
Aku berfikir mungkin orang ini sudah tidak mau berkomunikasi dengan ku, mungkin saja kemarin itu ia hanya iseng kepada ku.

Aku pun menutup aplikasi itu, dan mematikan ponsel ku. Lebih baik aku membaca novel yang kubawa dari rumah. Aku melanjutkan aktivitas membaca novel ku, karena sebentar lagi bel pulang sekolah akan berbunyi.

Saat sedang asyik membaca novel tiba-tiba fanny dan diana datang menghampiri aku.

" Vanya, gua sama diana pulang sekolah nanti mau nongkrong di cafe, lu mau ikut ga? mending lu ikut kita daripada lu diem di rumah gak ada kegiatan ". Tanya fanny kepadaku.

" Ayolah van, ikut kita aja ke cafe kita makan sambil ngobrol-ngobrol santai ". Diana ikut menimpali.

" eumm iya gua ikut kalian berdua deh, lagian ada sesuatu yang mau gua obrolin ke kalian ". Jawab gua yang setuju ikut dengan mereka sepulang sekolah nanti.

" What lu mau bahas apa van? kayaknya ini penting banget ". Jawab fanny dan diana serempak dengan mimik wajah bertanya-tanya.

" Iya nanti aja di cafe gua jelasin ke kalian ". Balasku sambil merapihkan semua buku-buku yang ada di meja dan memasukkan nya ke dalam tasku, karena bel pulang sudah berbunyi.

Begitupun dengan kedua sahabat ku mereka kembali ke bangku mereka masing-masing dan merapihkan semua buku mereka.

Aku dan kedua sahabat ku berjalan beriringan menuju ke parkiran motor untuk mengambil motor. Aku sekolah memang tidak membawa motor, setiap hari aku nebeng pulang dengan fanny atau diana.

Sesampainya di parkiran, fanny dan diana mengambil motor, aku di bonceng oleh fanny dan kita bertiga lanjut pergi ke cafe untuk sekedar melepas rasa lelah kami setelah seharian sekolah.

Di Cafe.

Sesampainya di cafe aku dan sahabatku memesan beberapa potong cake dan minuman kesukaan kami yaitu matcha latte.

Ya benar aku sangat menyukai matcha, green tea, entahlah menurut ku minuman ini sangat enak. Tapi banyak orang mengatakan minuman ini tidak enak dan ada juga yang mengatakan rasanya seperti rumput.

Aku hanya bisa tertawa mendengarnya, menurut ku matcha sangat enak dan aku sangat menyukai nya.

Kami pun memakan cake sambil diselingi dengan candaan-candaan ringan yang dibuat oleh fanny. Aku dan diana terus tertawa karena fanny ini memang paling pandai dalam hal mencairkan suasana. Fanny orang yang supel, ceria, cerewet, mudah senyum, dia sama seperti ku ceria. Sedangkan Diana dia cuek, tidak banyak ngobrol tetapi aslinya dia sangat baik dan bisa dianggap dia memiliki pola pikir yang lebih dewasa diantara aku dan fanny.

" Eh iya van, lu tadi mau cerita apa ke kita ? ". Tanya fanny kepadaku.

" Jadi gini, kalian ingat kan obrolan kita di grup chat beberapa hari yang lalu ? ". Tanyaku  yang hanya di jawab dengan anggukkan kepala oleh para sahabat ku.

Aku pun melanjutkan ceritaku kembali.
" Gua iseng karena bosan, gua download aplikasi datting apps yang kemarin itu lu saranin ke kita fan ".

" Dih kemarin aja katanya gamau, tapi sekarang lu juga yang make tuh aplikasi wkwk, jadi gimana fan aplikasi itu ? ". Tanya fanny.

sedangkan Diana hanya fokus memperhatikan cerita ku sambil menyesap minuman nya.

" Kemarin itu waktu gua main apk itu, ada satu cowo dia ini namanya jeri, awalnya dia yang mulai ngirim pesan ke gua dan ya gua jawab. Kalo dari gua lihat-lihat dari gaya typingan dia sih dia orangnya asik dan seru. Kalian percaya ga kemarin itu dia beliin gua makanan ? dia ngirimin gua saldo ke E Wallet gua buat mesen itu makanan ". Aku menjelaskan semuanya dan di balas dengan wajah melongo kedua sahabat ku.

" Whatttt ". Teriak fanny dan diana serempak.

" Anjir vanya, lu serius di kasih orang itu? ih sumpah kok baik banget yah padahal kan kenal lu aja kagak ". Ucap fanny.

" Nah itu yang bikin gua heran, si om jeri ini kok mau gitu loh ya, tapi ya sudah lah gua terima aja kebaikan dari dia, itung-itung rejeki anak baik wkwk ". Jawabku sambil nyengir.

" Hoki sih lu van, jadi si om jeri ini sekarang ada chat lu lagi atau enggak? ". Tanya diana akhirnya.

" Udah beberapa hari ini dia enggak ada chat gua lagi, terkahir chatan juga waktu dia ngasih gua makanan udah itu aja, mungkin dia orang yang sibuk, toh gua gamau ganggu juga ". Jelasku yang dijawab dengan anggukan para sahabatku.

" Pulang yuk udah jam 7 malam ini, gak kerasa dari tadi ngobrol, besok lagi kita lanjut ngobrol nya di sekolah ". Ajakku kepada fanny dan diana.

" Gasskeunnnn ".

Aku di antar pulang oleh Diana, karena tadi aku sudah nebeng dengan fanny.
Sesampainya di rumah aku langsung pergi mandi dan membersihkan diri ku lalu lanjut istirahat karena badan ku capek seharian beraktivitas.

Kembali lagi aku membuka aplikasi itu, sekedar mengecek apakah si om mengirimiku pesan atau tidak, tapi saat ku cek sama sekali tidak ada pesan yang masuk darinya.

Aku menutup kembali ponselku dan memilih untuk tidur karena sudah lelah.





Sabtu, 3 Agustus 2024.

Om JeriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang