Suasana Udara di malam hari ini sangat sejuk. Sekarang Devan berada di atas balkon kamarnya dan Diana, ia sedang menikmati pemandangan Bulan di atas sana yang terang benderang menyinari malam hari yang gelap. Polusi di tahun ini juga terlihat mulai bersih. Devan saat ini sedang membuat rencana untuk kedepannya, Dia akan memilih menetap di sini di tahun 2039 dan menjalani kehidupan sebagai suami Diana atau kembali ke masa SMA nya di 2024 dia hanya takut tidak bisa menemukan cara untuk kembali.
Lalu yang Devan sekarang pertanyakan tujuannya Devan di bawa ke masa depannya untuk apa??Dia toh akan menerima saja dan mengikuti alur nya jika benar seperti ini jalannya, lalu? sekarang setelah Devan tahu dia menjadi suami nya Diana ia merasa seperti sedang berselingkuh, kenapa tidak Manda saja yang menjadi istri nya. Ia sangat mencintai Manda. Apa ia harus menerima saja semua yang terjadi padanya di masa depan. Kelurga ini juga terlihat sangat harmonis harusnya yang sekarang berada di sini yaitu Devan yang berumur 33 tahun dengan pemikiran matang dan memang mencintai Diana untuk di pilih sebagai istri nya bukan remaja lelaki berumur 18 tahun yang saat ini sedang labil.
"Mas Kamu di situ ya ternyata, dingin tauuu mening kita tidur hehhehe"peluk Diana dari belakang dengan manja
Devan tersentak lalu ia berusaha melepaskan pelukannya dengan pelan
"Hahaha a..ku cari udara segar aja si hahaha" jawab Devan kaku"Ehh tumben di lepas pelukan dari aku biasanya kamu yang suka meluk meluk dih" menyeringit Diana melihat ekspresi Devan yang menurutnya terlihat risih kepadanya
"Diana kamu jangan kepikiran macem macem ya" elak Devan menyembunyikan Ekspresinya
"Oh, kalo kamu kurang nyaman, aku tidur duluan aja." jawab Diana datar lalu pergi meninggalkan Devan sendiri
Devan hanya menatap punggung Diana yang mulai menjauh dari balkon
"Aduh Devan bego itukan istri gue yak ko gue malah keliatan risih, gue jadi gaenak ni tips menghilangkan rasa risih pada istri yang membandel" gumam Devan panik sendiri"Udalah tidur aja capek bener pikiran gue seharian, semoga Diana besok gak beneran marah sama gue" Balik Devan ke tempat tidur, berbaring bersebelahan dengan diana dalam posisi membelakangi diana.
🌅✨𓍢ִ໋
Sinar matahari berwarna kejinggaan menyinari ruangan itu pertanda matahari akan terbenam
"Devan bangun Van woii!!" ucap seorang mengguncangkan paksa tubuh Devan agar terbangun dari tidurnya yang lelap itu
Devan akhirnya terpaksa bangun dengan keadaan pusing dan lemas
"Tolong-tolong air putih" ucap Devan terbata meminta tolong.Akhirnya Devan meneguk habis segelas air putih penuh
"Van gila lu ya jam berapa sekarang jam 4 sore, lu susah banget dah di bangunin sampe Mak Lo minta bantuan gua, kayak orang koma aja. Mana kaga sekolah lu Hari ini" jelas panjang Bastian sahabat Devan"Aduh bas pusing banget gue,lu diem dulu."ujar Devan sambil memegang kepalanya
"Devan anakku, Akhirnya kamu bangun juga mama khawatir sama kamu" ucap mamanya Devan dengan muka gelisah yang baru saja memasuki kamar dengan keadaan Tergesa-gesa
Devan akhirnya pun bisa mengembalikan kesadaran nya "gapapa mah devan cuma kecapean aja" jawab Devan tersenyum
"Baguslah nanti mau kedokter nak?" Tanya Nya pada Devan
"Gausa mah serius deh mama gausa khawatir gitu ah orang Devan kuat gini" jawab Devan sebisa mungkin agar mamanya tidak khawatir
"Kuat ko sampai tepar hampir seharian" gumam Bastian yang mendapat plototan dari Devan.
"Yasudah kalo gitu mama keluar dulu kamu istirahat, makasi ya nak Bastian sudah membangun Devan ,kamu memang pawang nya Devan" ucap mama Devan sebelum pergi
"Hahaha tu denger gue pawang Lo" tawa Bastian.Sedangkan Devan hanya terdiam memikirkan yang terjadi di mimpinya itu, ingatannya Masi segar dan semua yang ia rasakan sangat nyata bahkan masakan Diana. Devan terbangun jam 4 sore? Lalu bagaimana ya dengan diana di masa ini dia tidak pernah notice dengan keberadaan diana, dia jadi penasaran akan Diana di masa ini
"ARGHHH mikir apasi gue, harusnya gue seneng Uda kembali dan gausa mikirin hal yang Uda lalu Van ayo plis" teriak Devan seperti orang kesurupan, ia hanya mencoba menyadarkan dirinya
"Eh Lo kenapa Van kaget guaa, beneran sakit Lo yaaa?? Biar gue panggil mama Lo ni" tanya panik Bastian melihat devan
"Udaa mening lu pulang aja besok gue sekolah koo, tqu Uda repot repot kesini" usir Devan pada Bastian dengan mendorong Bastian keluar dari kamarnya.
Suara tutup pintu terdengar kencang di dengar depan muka batian
"Songong juga ya tu orang, ko gua punya temen kayak dia si" ujar Bastian dongkol lalu segera pamit pulang pada mama devanDevan yang bolak-balik kita yang ikut capek. Selanjutnya gimana ya perspektif Devan sama Diana di masa sekolah apa beda dengan yang kemarin??
Jangan lupa komen,vote dan follow ya untuk keseruan cerita ini tinggalin jejak kalian ya di sini see you😻💖💖
Terimakasih atas dukungan nya🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
recognize you...
Teen Fiction"istriku" lirih Devan "hah? ngigo ya" tanya Diana bingung "Naa gue kangen na, yampun istri gue" ucap Devan yang ingin memeluk Diana "ehh ehhh istri istri pala kamu peyang, kita Masi SMA ya dan juga ga terlalu dekat" berontak Diana kepada Devan yang...