Di ruangan kedap yang dominan tercium bau obat terbangun seorang remaja siswa di ranjang uks sekolah dengan memegang kepala, Remaja lelaki itu mencoba berdiri dari ranjang nya tetapi ia tidak mampu dan terjatuh di lantai UKS yang dingin lalu terdengar suara derit pintu terbuka.
"Devan?, kamu Uda sadar? Syukurlah." Ucap siswi yang mengenakan lambang pita kuning yang menandakan dia anak PMR
Anak PMR itu segera membantu Devan yang Masi berada di lantai untuk duduk kembali di ranjang nya dan memberi segelas air putih
"Masi pusing? Atau butuh sesuatu yang lain?" Tanya anak PMR itu kepada Devan
"Iya gua butuh seseorang untuk nemenin gue." Jawab Devan lemah wajahnya juga Masi pucat pasi
"Siapa?... Manda?.. atau Bastian?. Kamu tunggu di sini biar aku panggil" ujar anak PMR itu yang hendak meninggal Devan
"BUKAN ITU... Gue butuh Lo na buat ada di samping gue. Diana Aurelia" ujar Devan memegang lengan Diana dan menarik tubuh Diana dalam pelukan nya
Ya remaja siswa PMR itu adalah Diana yang sedang berada di pelukan Devan
Diana seketika terdiam terpaku mencerna apa yang Devan lakukan kepada dirinya saat ini. Lagi dan lagi Devan memeluk diri nya dengan lancang tanpa seizin Diana seperti yang Devan lakukan di lapangan basket tadi siang. Apa yang Devan pikirkan pada kepadaNya mengapa sikap Devan seakan akan telah terbiasa tidak seperti dirinya yang merasakan perasaan asing.
"Van lepas." Ucap Diana dengan nada datar dan menujukan gelagat tidak nyaman
"Naa..." Lirih Devan melepaskan pelukannya perlahan
"Ngerti sikon dong Van. Aku khawatir sama kamu karena kamu pingsan di lapangan tadi, dan kamu baru bangun dari pingsan Kamu jam 7 malam dini hari, temen temen kamu, cewe Kamu termaksud aku itu peduli sama kamu Van. Kamu sengaja ya di situasi dimana kita cuma berdua kayak gini kamu nyari kesempatan hah?" Jelas Diana panjang dengan suara bergetar
"Na jangan nangis na gue minta maaf gue reflek ini tahun 2024 kan na?" Tanya Devan panik.
"Reflek? Bullshit. Jangan sampai Manda tau camkan itu aku gamau dia sakit hati" ujar Diana yang pergi meninggalkan Devan yang termenung
"Goblok Van goblok Lo. Gue bener bener ga bisa bedain Diana di masa ini dan masa depan kita na.." umpat Devan pada diri sendiri
Dia bener benar menyesal telah lancang memeluk Diana. Bukan Diana saja yang khawatir tetapi Devan juga khawatir kepada Diana ,karena di tahun 2039 sehabis menonton konser di malam hari itu tiba-tiba rasanya seluruh tubuh dan tenaga Devan seperti di tarik paksa melewati dimensi waktu. Devanpun saat itu di kendalikan oleh alam bawah sadarnya. Yang menyebabkan dia meninggalkan Diana di tengah malam kota tahun 2039.
"Aduh belum apa apa Diana pasti Uda mikir yang engga engga soal gue" ucap Devan gusar
Devan yang lagi merenung memikirkan DianaNya seketika terkejut mendengar teriakan yang menggelegar seisi ruangan UKS bisa dia tebak siapa yang membuat lolongan suara jelek itu.....
"DEVANN~~~ LO UDA SADAR VAN? YAAMPUN SEDIH BAD TEMEN GUA DI TAMPOL MENGENASKAN SAMPE KYK ORANG KOMA BEGINI" seru Bastian dramatis memeluk Devan
"Woi...Uda woi pengap gue di kekep pake otot Lo" ucap Devan terbata bata di peluk Bastian
"Hahaha Bang Uda sadar Lo syukur deh bang. Gua ga nyangka efek tonjokan Kevin separah ini" ucap nuel teman tim basket Devan
"Oh iya Kevin bener bener dah tu bocah pengen gue injak tangannya" ucap Bastian kesal dengan wajah memerah
"Uda lah biarin aja, biasa... anak kurang parenting emng gabisa ngatur emosi" ucap Devan tengil
"Idii Uda kayak punya anak aja si paling ngerti soal parenting HAHAHA" sahut Clara yang muncul dari belakang dengan Manda
"Loh Clara nyaut aje, emng lo di ajak?" Ledek Bastian dengan ekspresi tidak bersahabat
"Ajak dong iya kan man? Woo!!" jawab clara ngegas
Manda tidak menanggapi ocehan mereka dan langsung menghampiri Devan memberikan satu pertanyaan
"Diana mana tadi dia katanya di UKS?" Tanya Manda to the point
"Man yang sekarang sekarat itu cowo Lo devan man?" Sahut Clara
"Gue... Gue ga tau Diana di mana semenjak mata gue terbuka yang gue liat bukan Diana" bohong Devan pada Manda ia mengingat ucapan Diana
"Jangan sampai Manda tau camkan itu aku gamau dia sakit hati" Devan juga tidak ingin Manda tau bisa habis Devan jika teman kesayangan Manda di buat nangis oleh nya lagi pun ia ingin mengakhiri hubungan nya Dengan Manda secara baik baik."Gue pegang omongan Lo" ucap Manda
"Emng Lo ga khawatir atau nanyain kabar gue man hahaha?" Ucap Devan mencoba mencairkan suasana
"Kabar Lo yang gue liat sekarang baik walau tadi siang kayak orang sekarat. Gue duluan pulang, uda malam besok Masi sekolah " ucap Manda yang menepuk pundak Devan sebagai tanda pamit untuk pulang lebih dahulu
"HAHAHA utututu devan yauda gue duluan juga bye Devan semoga membaik" pamit Clara menyusul manda
"Kasian bad gue liat liat Lo bang" ujar nuel yang melihat Devan terdiam diri di tinggal Manda. Kejadian nya pun begitu cepat
"Iya yak kasian uda di tonjok Kevin sampe koma tengah hari lalu di acuhkan ceweknya waduh busetttt" ucap Bastian mendramatisasi
"Yeeh bawel buru bantuin gue pulang, Masi sakit ni tulang hidung gue" ucap Devan pada temannya
"Yang sakit hidung Napa kayak orang gabisa jalan Lo?" Tanya Bastian
"Ckk bloon bad emng, uda atau gue kekurangan nutrisi dari siang tadi" ucap Devan lesuh yang langsung di bantu oleh nuel dan Bastian
Devan anak orang di bikin nangis jangan di tiru ya dek ya...
Langsung baca bab selanjutnya yaa author buat 2 bab untuk sekali updete
Jangan lupa komen,vote dan follow ya untuk keseruan cerita ini tinggalin jejak kalian ya di sini see you😻💖💖
Terimakasih atas dukungan nya🙏#DILARANG UNTUK MENJIPLAK KARYA SESEORANG
KAMU SEDANG MEMBACA
recognize you...
Teen Fiction"istriku" lirih Devan "hah? ngigo ya" tanya Diana bingung "Naa gue kangen na, yampun istri gue" ucap Devan yang ingin memeluk Diana "ehh ehhh istri istri pala kamu peyang, kita Masi SMA ya dan juga ga terlalu dekat" berontak Diana kepada Devan yang...