MENCOBA UNTUK YANG TERAKHIR

95 20 0
                                    

"Niskala, bagimana kabar kamu saat ini ?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Niskala, bagimana kabar kamu saat ini ?"

Asri melontarkan pertanyaan pertamanya.

Sayangnya Niskala menjawab pertanyaan itu dengan satu gelengan kepala yang pelan. "Aku ingin menjawabnya dengan baik-baik saja. Karena tidak ada hal-hal buruk yang terjadi belakang ini. Tapi..." dia berhenti bicara, sedangkan Asri menunggunya dengan sabar. "Aku tidak tahu bagaimana menjelaskannya. Di lain sisi, aku juga tahu seharusnya aku merasa bahagia ketika bertemu dengan oma Eli pagi tadi. Tapi nyatanya aku hanya bisa tersenyum ke beliau meskipun aku tidak begitu antusias atau merasakan apapun dari pertemuan tersebut. Belum lagi saat malam, Alih-alih menangis seperti dulu. Aku justru hanya berbaring diatas kasur menatap kosong langit-langit kamar. Rasanya sangat aneh"

"Sepertinya kamu dan oma Eli cukup dekat. Bagaimana hubungan mu dengan dia dan apa pandangan kamu tentangnya ?"

Niskala sedikit berpikir. Sepertinya ia mencoba memutar kembali memori yang ia punya didalam sana. "Mungkin aku sudah mengenalnya sejak usia 8 tahun. Oma Eli keturunan Netherlands, dia bilang aku mengingatkannya dengan anak yang ia punya dulu. Mungkin karena itu juga dia sering memberiku cookies yang ia buat, setiap minggu pagi. Yah, walaupun saat ini sepertinya dia tidak sekuat dulu, jadi cookies miliknya sudah jarang aku dapatkan lagi"

"Apa kamu terbuka dengan nenek Eli ?" Asri bertanya lagi.

"Hanya sesekali. Aku sempat memanfaatkan pendengarannya yang buruk, untuk bercerita. Apa aku jahat karena telah melakukan itu kepadanya ?"

"Saya rasa kamu anak yang baik. Kenapa kamu bertanya begitu ?"

"Karena orang-orang menganggapku begitu. Meski tidak secara langsung, tapi dengan kata lain mereka berkata begitu. Setelah aku pikir lagi, mungkin ini tidak akan berakhir. Kadang aku selalu berpikir, jika satu-satunya yang bisa dilakukan hanya menuruti apa yang mereka mau. Menghilang saja dari dunia ini" jawab Niskala.

"Berbicara soal Netherlands atau Belanda. Negara itu memiliki 4 musim yang terus berganti setiap waktu. Musim dingin ke musim semi, lalu ke musim panas, lanjut ke musim gugur dan berputar--berulang kembali. Memang terkadang panjang waktu setiap musim bisa berbeda-beda tiap tahunnya. Tapi panjang atau pendek, cepat atau lama semua itu pasti berlalu. Sama halnya dengan perasaan yang kamu alami saat ini, semua itu pasti akan berlalu" Asri meresponnya.

Niskala yang mendengarkan, hanya bisa tertegun diatas sofa yang ia duduki. Kedua matanya tak bisa lepas menatap raut ramah dan senyum lembut Asri. Hingga akhirnya kedua mata itu berkaca-kaca, dan setetes air mata keluar dari sana. Ada perasaan hangat yang menyerang perlahan, sebuah perasaan yang mungkin sudah sangat lama tidak ia rasakan.

DEAD INSIDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang