#chapter 18#

11 1 0
                                    

Happy reading guys

Di toilet shelina membasuh wajahnya agar segar kembali, entah kenapa setelah Bu dini masuk dan menjelaskan pelajaran ia menjadi mengantuk dan akhirnya tertidur. Apalagi shelina duduk di bangku belakang, jadi suara bu dini tidak terlalu jelas yang dapat ditangkap pada indera pendengarannya hanya sayup-sayup bagaikan bisikan penghantar tidur.

Cklek

Beberapa siswi masuk ke dalam toilet.

Tak

Pintu toilet yang dikunci dari dalam oleh tiga orang perempuan. Mereka adalah senior shelina, lantas apa yang sedang mereka lakukan?

Puk puk' puk'

Seorang yang berada ditengah-tengah perempuan itu menepuk tangannya seakan menghilangkan debu yang melekat, bergaya bossy dengan tampilan seperti tante-tante girang. Bagaimana tidak?
Make up berlebihan terlihat diwajahnya dan itu menor sekali ditambah pakaian yang mereka gunakan ketat hingga membentuk lekuk tubuhnya.

Tatapan angkuh ia layangkan ke shelina, berjalan lenggak-lenggok mendekati gadis itu.

"Lihat siapa ini,
Kebetulan sekali kita bisa bertemu dengan ulat bulu kecil yang selalu menempel sana sini dengan most wanted sekolah" imbuh Cherly selaku ketua dari geng Cherry bell yang memang terkenal dengan bullyan di SMA ini.

"Adik kelas kegatelan yang patut diberi pelajaran" sahut teman sebelah kanan Cherly, Sofia namanya si tukang panas memanasi seperti kompor hok, biasnya disekolah ini adalah Samuel, wakil dari Elbara. Oleh karenanya Sofia ikut membenci shelina karena di kantin ia melihat mereka duduk bersama para cogan.

Sedangkan Bella yang ada disebelah kiri cherly hanya diam menantikan pertunjukkan yang akan mereka lakukan, ia juga tidak sabar ikut andil dalam menganggu adik kelas yang bagi mereka memiliki trouble maker contohnya shelina.

Shelina tidak menanggapi serius kehadiran mereka, bahkan ocehan unfaedah mereka saja tidak didengarkan, ia malah sibuk merapikan penampilannya di cermin toilet sampai kegiatannya terhenti saat Cherly menjambak rambut shelina agar menoleh kearah mereka.

Shelina tak tinggal diam, ia menarik diri hingga tangan Cherly terlepas dari rambutnya, akibat dari tindakan shelina sendiri membuat kepalanya pusing karena jambakan Cherly cukup kuat.

"Mendadak gue jadi artis karena dicari-cari sama cabean model kalian, nggak si Anabel sama cokky dol kayak kalian kok fans berat sama gue sih?
Heh denger ya! gue tu sibuk tauu, nggak ada kerjaan ngurusin geng somplak yang isinya boneka hantu semua" ucap Shelina dengan nada mengejeknya ia merapikan rambutnya yang berantakan, kemudian menunjuk satu persatu wajah ketiga gadis yang telah berani melabraknya.

"Jangan merasa percaya diri kalau kalian senior disekolah ini, gue nggak akan takut lawan bekicot Sawahan seperti kalian" sambung shelina sinis disertai tatapan tajam yang menyorot ke Cherly.

"Dasar benalu, beraninya lo sama gue! Dan ingat ini ya, jangan karena Lo bisa menggaet elbara jadi pacar, Lo Bisa seenaknya dan bebas bersekolah dengan damai setelah ini. Nggak akan gue biarin" ketus Cherly dengan nada angkuhnya berbicara penuh penekanan kepada shelina.

"Apa peduli gue?
Emang Lo menakutkan? Sampai bisa buat inces ketakutan dan nggak mau sekolah lagi akibat bullyan Lo pada" jawab Shelina berkacak pinggang diiringi kekehan penuh ejekan untuk cherly.

"Seharusnya Lo jangan pernah mendekati elbara, karena dia milik gue. Kalau saja Lo nggak sekolah disini, pasti elbara jadi cowok gue sekarang!" Maki Cherly, sedangkan shelina yang mendengarkan ocehan Cherly hanya santai mendengarkan.

"CK ngaku-ngaku Lo,
Uuu kasihanya nggk pernah dianggap yaa sampai Lo stres dan ujung ujungnya jadi gila" celetuk shelina pedas.

"Yaa terserah cowok gue dong yang pacaran sama siapa, kan nggak ada hubungannya sama Lo. Bahkan Lo bernafas aja dia nggak tahu tuh! Gayaan mau diajak pacaran segala..
Prett " sambungnya terus mengejek Cherly yang sudah kepalang kesal.

Shelina's journeyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang