#chapter 12#

6 1 0
                                    

Happy reading guys

Pukul 09.00

Pada Minggu pagi yang cerah ini semua orang sudah bangun dari tidur lelapnya. Mulai beraktivitas seperti hari biasanya, yang membedakan adalah adanya hari libur untuk pelajar dan beberapa pekerjaan, Meskipun beberapa orang tetap bekerja. Banyak yang memanfaatkan hari libur untuk bersantai, berkumpul keluarga, rekreasi dan mengadakan suatu perayaan.

Back to topic masih ada satu jenis makhluk yang bergelung di alam mimpi, tidak terganggu dengan suara yang timbul di luar. Bahkan panggilan namanya saja tidak mampu membangunkannya.

Shelina masih tetap berada diatas kasur sambil bermimpi entah apa dimimpikan gadis itu, yang pasti saat ini sekeliling bantal tidur beralaskan kain putih dengan beberapa motif telah bercampur pulau² dari liurnya. Jika dilihat dari dekat mungkin kita bisa menebak pulau apa yang terbentuk.

Cklek

"Ya ampun anak ini belum juga bangun! SHELINAA
mau jadi apa kamu hah? Kalau bermalas-malasan nanti nggak ada yang mau sama kamu, jomblo seumur hidup baru tau rasa!" Sudah kesekian kalinya sefera memperingati shelina untuk menjadi anak yang disiplin, berbagai peringatan telah diucapkannya. Namun itu semua tidak mempan bagi shelina.

Srekk'

Tirai jendela kamar yang sebelumnya tertutup telah dibuka sehingga mempersilakan cahaya matahari masuk menerangi kamar shelina.
Karena terganggu dengan cahaya yang menembus retina nya, shelina pun menutup wajahnya dengan bantal dan lanjut tidur tanpa beban.

Fera yang melihat itu semua pun langsung menarik bantal yang menutupi kepala sang anak.
"Ibu bilang bangun shelina dan bersihkan dirimu!" Tekan sang ibu sambil terus menarik bantal shelina.

"Aaa iya Bu sebentar lagi, ini masih pagi dan sekolah libur. Biarkan aku tidur 5 menit ibuuu" rengek shelina tanpa membuka matanya.

Tidak tinggal diam Fera memasuki kamar mandi lalu disiramkan air segayung ke shelina sampai gadis itu benar-benar terbangun.

"Ibu seperti ibu angkatnya Rapunzel yang bernama gothel saja" celetuk shelina yang merasa kesal.

Fera pun terdiam dan mencoba mengingat siapa itu gothel di Rapunzel, biarpun ia telah menjadi seorang ibu namun, dulunya ia sangat suka film Disney. Keningnya berkerut kala mengingat bahwasanya gothel adalah karakter antagonis dalam cerita Rapunzel  sebagai wanita yang manipulatif dan egois, menggunakan Rapunzel untuk mempertahankan penampilannya yang muda dan cantik.

"Anak ini tidak pernah jera membuat ku marah" ujar Fera menaikkan baju lengannya ke atas dan mulai menjewer telinga shelina kembali.

Mata shelina yang sayu langsung terbuka lebar ketika melihat gerak gerik sang ibu yang ingin menjewer telinganya lagi, bahkan sakit tadi malam saja belum terlupakan. Tidak ingin merasakannya ia pun berlari ke kamar mandi dan langsung membanting pintu menguncinya.

Di ruang keluarga telah berkumpul ayah dan ibunya yang sedang menonton televisi menyaksikan siaran dari channel ikan terbang, dapat ditebak ini pasti film kesukaan sang ibu dan kepala keluarga hanya bisa patuh saja.

Apalagi jam segini telah tayang film 'suara hati istri' yang digemari emak emak se-Indonesia, tak sampai disitu kata-kata mutiara telah banyak keluar dari mulut ibunya yang begitu benci dengan namanya pelakor karena telah banyak problematika rumah tangga dari sudut pandang seorang wanita, terinspirasi dari curahan hati para istri yang terzalimi.

Bahkan ayahnya yang tidak tahu apa-apa saja langsung terkena ceramah dari a sampai z, begitulah akibatnya jika terlalu banyak menonton sinetron sampai mendalami peran sekali.

Shelina's journeyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang